Agresivitas remaja laki-laki adalah persoalan menyangkut perilaku baik fisik maupun lisan yang menyakiti, merusak baik secara fisik, psikis dan benda- benda yang ada di sekitarnya yang berkaitan dengan 4 aspek yakni aspek agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan permusuhan yang dialami oleh remaja dengan rentang usia 15 – 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai agresivitas pada remaja laki-laki di SMA Negeri DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasi penelitian diambil 20% dari kecamatan di lima wilayah DKI Jakarta dengan teknik sampel adalah Gugus Bertahap Ganda (Multistages Random Sampling) dan sampel yang digunakan sebanyak 523 remaja laki-laki. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini merupakan instrumen adaptasi The Aggression Questionare yang terdiri dari 29 butir yang didapat dari 4 aspek yang merujuk pada teori yang dikembangkan oleh Buss&Perry (1992). Skala yang digunakan pada penelitian ini ialah skala likert dengan pilihan jawaban dari sangat tidak sesuai sampai sangat sesuai. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja laki-laki memiliki tingkat agresivitas yang tinggi pada kategori sedang, aspek yang dominan dalam gambaran agresivitas remaja ini adalah aspek permusuhan dengan persentase 77.3%.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologis pada remaja laki-laki di SMA Negeri se-DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa laki-laki di SMA Negeri se-DKI Jakarta dengan sampel 15% dari populasi, dengan teknik multistages random sampling. Sehingga sampel yang diambil sebanyak 303 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen scale of psychological well-being (SPWB) yang diadaptasi dari Ryff, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dan menghasilkan 60 butir pernyataan yang valid dan 24 butir pernyataan yang drop dari keseluruhan 84 butir pernyataan. Sedangkan reliabilitasnya sebesar 0,895 yang berarti tinggi. Analisa data hasil penelitian menggunakan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa sebagian responden berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 54,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis pada remaja di SMA Negeri se-DKI Jakarta cukup baik. Jika dilihat per aspek, persentase tertinggi ada pada aspek penerimaan diri. Sedangkan jika dilihat per kelas tingkat kesejahteraan psikologis pada remaja laki-laki pada kelas XII memiliki persantase tertinggi. Kata kunci: Kesejahteraan psikologis, remaja laki-laki Abstract This study aims to reveal the psychological well-being of the adolescent boys in
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa komik mengenai kemandirian emosional yang ditujukan untuk kelas XI di SMA Negeri 111 Jakarta. Jumlah populasi penelitian terdiri dari 4 kelas XI jurusan IPA dan IPS. Sampel yang diambil pada penelitian sebanyak 96 peserta didik. Menggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode pengembangan Research and Development (R&D) menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Adapun tahapan pengembangan yang dilakukan adalah analisis, desain, dan pengembangan. Alat pengumpul data berupa angket, instrumen kemandirian emosional dan pedoman wawancara. Penilaian media dilakukan oleh validator yang terdiri dari ahli media, ahli konten dan peserta didik. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa hasil evaluasi formatif yang dilakukan oleh ahli media 77,5%, penilaian ahli konten 75%, dan penilaian peserta didik mencapai 89%. Hasil Pengembangan komik untuk meningkatkan pemahaman kemandirian emosional dikategorikan sangat baik. AbstractThis study aims to produce learning media in the form of comics about emotional independence aimed at class XI at SMA Negeri 111 Jakarta. The study population consists of 4 classes of XI majoring in science and social studies. Samples taken in the study of 96 learners. Researchers use simple random sampling technique in sampling. Simple random sampling is a technique to get a simple and direct sample done at the sampling unit. The research method used is Research and Development (R&D) development method using ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The stages of development are analysis, design, and development. Data collection tools are questionnaire, emotional independence instruments and interview guidelines. The media assessment is performed by a validator consisting of media experts, content experts and learners. Based on these data shows that the results of the formative evaluation carried out by media experts 77.5%, content expert ratings 75%, and the assessment of students reached 89%. Results Comic development to improve understanding of emotional autonomy is categorized very well.
The objective of this research is to describe of the accountability of Layanan Dasar school counselor on school principals' perspective. The study used descriptive study methods, used sampling technique was convenience sampling with a sample of 33 school principals, and instruments used were Mixed Standard Scale for Evaluating Student Behavior and analysis data used descriptive. The results of the study show that overall the level of accountability of guidance and counseling programs in schools in East Jakarta is at a low level (49%). Second, achievements based on indicators are not significantly different (10%). Third, the highest indicator of accountability is the responsibility, while the lowest indicator is the feedback mechanism. Fourth, each school falls into the low category of 50%, medium 30%, and high 20%. Based on the results there needs to be an effort to improve the accountability of the guidance and counseling program and base of feedback mechanism indicators, teacher Guidance and counseling must create a mechanism by which the principal can submit input.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empirik profil konsep diri akademik peserta didik berdasarkan jenis kelamin. Penelitian dilaksanakan di Primagama Kampung Makasar, dengan sampel seluruh peserta didik jenjang menengah pertama yang mengikuti program bimbingan belajar di Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Kampung Makasar. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Konsep diri akademik peserta didik laki-laki berada pada kategori tinggi sebesar 18,18% dengan jumlah responden 4 orang dari total 22 orang peserta didik lakilaki, 68,18% termasuk kedalam kategori sedang atau sejumlah 15 orang peserta didik, 13,64% peserta didik laki-laki termasuk kedalam kategori rendah atau sejumlah 3 orang. Peserta didik perempuan yang berada pada kategori tinggi dengan persentase 20% atau sebanyak 3 orang, kategori sedang berjumlah 11 orang atau sebesar 73,33%, kategori rendah sejumlah 1 orang atau sebesar 6,67%. Kesimpulan yang diperoleh secara umum peserta didik laki-laki secara mayoritas memiliki konsep diri akademik sedang atau ratarata dengan mencapai 68,18%. Peserta didik perempuan juga mayoritas berada pada kategori sedang sebesar 73,33%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.