AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat pangan nugget jamur tiram yang diaplikasikan dengan penambahan tepung ampas kelapa hasil penelitian, serta besar sumbangan kandungan serat pangan nugget jamur tiram dengan substitusi tepung ampas kelapa. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap. Dilakukan ulangan pecobaan tiga kali an ulangan analisa tiga kali. Hasil analisa yang dipeoleh kemudian dianalisa secara statistik. Analisa penentuan kadar serat pangan nugget jamur tiram yang diaplikasikan dengan penambahan tepung ampas kelapa hasil penelitian menggunakan Metode Sohxlet (AOAC, 1970). Kandungan serat pangan nugget jamur tiram pada nugget jamur tiram putih dengan penggunaan tepung ampas kelapa 6%per 100g adalah sebesar 2,604g, nugget jamur tiram putih dengan penggunaan kadar serat per 100 gram nugget pada tepung ampas kelapa 10% adalah sebesar 3,644g, dan nugget jamur tiram putih dengan penggunaan terlihat kadar serat per 100 gram tepung ampas kelapa 14% nugget adalah sebesar 4,064g. Sehingga apabila mengkonsumsi nugget seberat 100gram akan dapat memberikan sumbangan serat berkisar antara 2,604-4,064 gram per hari. Artinya sumbangan substitusi jamur tiram terhadap kandungan serat nugget jamur tiram per 100gram adalah sebesar 2,604-4,064 gram. Sementara kebutuhan serat pangan yang dianjurkan yaitu 6-15 gram serat kasar per hari.
Nowadays, overconsumption of junk food and sedentary lifestyle lead to the development of various diseases. Legumes intake has been known to support one’s health since it’s contain various nutrients and bioactive compounds that’s beneficial for health. One of the most consumed legumes is soybean. In Indonesia, soybean usually consumed as tempe and tahu (tofu). Tempe contain numerous nutrients, for example carbohydrates, fats, proteins, minerals, dietary fibers, vitamins, and antioxidants. Therefore, tempe can be eaten as it is of added to other food or to create a new food product through diversification. This study aims to characterize the diversification product of tempe on antioxidant and nutritional content. The diversification products are tempe flour (TF), tempe meatball (TM), chocolate tempe (CT), tempe moringa (TM), and tempe onion (TO). The new products still have the same basic flavor as before, but the chemical tests show there are a number of flavonoid compounds increasing with highest concentration found in TF. In conclusion, TF can be use in the future for further diversification to create tempe-based food with high antioxidant content.
AbstrakTujuan dari pembuatan telur asin adalah sebagai upaya untuk pengawetan, selain itu juga untuk meningkatkan cita rasa dari telur. Pengasinan telur merupakan teknologi pengolahan hasil ternak yang sering digunakan untuk menjaga kualitas telur karena pembuatannya yang mudah dan ekonomis sehingga memiliki peminat yang cukup banyak. Masyarakat menggunakan telur bebek untuk proses pengasinan, karena telur bebek mempunyai pori -pori yang besar dan rasa amis, sehingga baik digunakan untuk telur asin. Waktu pengasinan sangat berpengaruh pada masa simpan telur semakin lama pengasinan semakin lama masa simpan telur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar lemak dan kadar protein pada telur asin sehat rendah lemak. Metode pengasinan meliputi metode pengasinan basah dan metode kering. Pengasinan dengan metode kering dilakukan dengan penutupan kulit telur dengan 2 tumbukan batu bata dan garam dalam bentuk adonan pasta, pengasinan dengan metode perendaman dengan cara merendamkan telur dengan larutan garam. Metode yang digunakan perendaman jahe dan kayu secang, dilanjutkan dengan analisa kadar protein menggunakan metode semimikro kjeldhal dan analisa kadar lemak menggunakan metode ekstraksi menggunakan soxhlet. Total kadar lemak hasil penelitian yang terdapat dari telur asin setelah perlakuan mengalami penurunan sebanyak 0,34 g -0,25 g = 0,09 gram (4,5%). Dan kadar protein pada telur asin hasil penelitian mengalami peningkatan dari 21,79% menjadi 26,25%. Untuk itu dapat direkomendasikan bahwa telur asin hasil penelitian lebih sehat untuk dapat dikonsumsi ditinjau dari kadar lemak dan protein yang dihasilkan.Kata Kunci: Telur asin sehat, Rendah Lemak, Tinggi Protein. HEALTHY LOW-FAT HIGH-PROTEIN SALTED EGGS LOW USING GINGER AND SAPPAN SOAKING-METHOD AbstractSalted eggs are one of the products that people like. The principle of making salted eggs is the process of ionizing NaCl salts which then diffuses into the egg through the shell pores (Wulandari et al. 2014). The purpose of making salted eggs is as an effort to preserve, in addition to increasing the taste of eggs. Egg salting is a technology of processing livestock products which is often used to maintain egg quality because the manufacture is easy and economical so it has quite a lot of enthusiasts. The community uses duck eggs for the salting process, because duck eggs have large pores and fishy taste, so they are good for salted
Bumbu tabur merupakan bumbu yang fungsinya untuk memberikan rasa pelezat pada makanan atau jajanan.Rasa dan warna pada bumbu tabur bermacam-macam jenisnya menambah daya tarik tersendiri. Kandungan protein dari tepung tempe untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat dengan harga relatif terjangkau. Kandungan gizi pada serbuk cabai tersebut dijadikan penambahan dalam pembuatan bumbu tabur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesukaan konsumen terhadap bumbu tabur dengan penambahan serbuk cabai 0%, 20%, 25%dan 30%ditinjau dari aspek aroma,warna,rasa,dantekstur, serta untuk mengetahui kandungan protein pada bumbu tabur.Metode pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimen dikarenakan adanya perlakuan atau percobaan. Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control group desain. Hasil analis yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik.Untuk mengetahui kandungan gizi protein menggunakan metode Kjeldahl. Berdasarkan hasil uji kesukaan, sampel yang disukai masyarakat adalah sampel B dengan penambahan cabe 25% dan rata-rata 84,05% yang memiliki rasa cukup pedas. Hasil uji laboratorium kandungan protein tertinggi pada sampel A dengan penambahan cabe 0% dan rata-rata prosentase protein 20,45685%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.