Fordis merupakan suatu forum diskusi yang dibentuk tahun 2020. Forum ini beranggotakan mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan tujuan untuk membentuk dan menjaga 3 tradisi mahasiswa yakni tradisi membaca, menulis dan berdiskusi di Universitas Slamet Riyadi (Unisri). Ketiga tradisi tersebut penting karena memberikan mahasiswa posisi sebagai pengawas dengan mengekspos kebijakan penguasa dari kacamata mahasiswa dan teori-teori. Fordis setidaknya telah ikut serta dalam mewujudkan dan menjaga tradisi membaca dan diskusi. Anggota Fordis ingin mengembangkan hasil diskusi yang selama ini dilakukan ke dalam karya tulis ilmiah agar bisa dipublikasikan. Permasalahan mereka ada di kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam kepenulisan. Solusi yang ditawarkan atas permasalahan tersebut adalah dengan proses edukasi dengan metode pelatihan dan pendampingan karya tulis ilmiah selama enam bulan. Tujuan dari pelatihan ini adalah membantu anggota Fordis agar dapat menggunakan kemampuan dalam bidang penulisan karya ilmiah dalam kehidupannya sebagai civitas akademika, berupa proposal, esai dan jurnal. Hasilnya adalah mahasiswa mampu membuat proposal Program Kreativitas Mahasiswa Wira Desa dan esai yang dipublikasikan. Program ini bisa dikatakan berhasil karena mampu menghasilkan luaran karya ilmiah berupa proposal dan esai. Adapun jurnal belum berhasil terealisasikan sehingga diharapkan program ini bisa dilanjutkan di tahun berikutnya.
Kabupaten Ponorogo dikenal dengan Kota Reyog. Kesenian reyog menjadi brand yang melekat dan telah terinternalisasi dalam kehidupan keseharian masyarakat di Kabupaten Ponorogo. Kabupaten Ponorogo memiliki 367 Paguyuban Reyog yang tersebar di berbagai pelosok desa dan kelurahan. Kuantitas ini menjadi potensi yang besar dalam mengembangkan tata kelola logistik bidang pariwisata di kabupaten tersebut. Namun demikian, seringkali event pagelaran reyog yang diselenggarakan di tingkat desa/kelurahan tidak memperhatikan kaidah, seperti kurangnya publikasi, yang mengakibatkan event ini kurang diketahui oleh wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menganalisis tahapan manajemen event dalam pagelaran reyog di Kabupaten Ponorogo. Peneliti mengkajinya dengan pendekatan manajemen event yang dikemukakan Goldblatt (2014), meliputi 5 (lima) tahapan, yaitu: research, design, planning, coordination, dan evaluation. Pada penelitian ini, Skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi responden tentang penyelenggaraan event. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 23 orang, yang terdiri dari penonton maupun pemain pagelaran seni. Hasil penelitian menunjukkan secara umum pagelaran kesenian Reyog di Kabupaten Ponorogo telah memenuhi kelima tahapan dalam manajemen event. Namun demikian, masih terdapat beberapa tahapan yang belum optimal, sehingga kedepannya perlu lebih diperhatikan, seperti perlunya pemetaan kebutuhan penonton dalam tahap research, peningkatan promosi dalam tahap coordination, hingga peluang penonton dalam memberikan kritik dan saran dalam tahap evaluation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.