Penelitian ini bertujuan mengukur risiko produksi dan risiko pendapatan usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan mengetahui perilaku petani terhadap risiko usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan terhadap 60 petani bawang merah di Kabupaten Bantul. Metode penelitian yang digunakan untuk mengukur risiko produksi dan pendapatan menggunakan nilai koefisien variasi (CV), dan perilaku petani terhadap risiko menggunakan metode Moscardi dan de Janvry. Selanjutnya menggunakan analisis regresi Ordinary Least Squares (OLS) untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko usahatani bawang merah di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko produksi sebesar 0,8518 (85,18%) dan risiko pendapatan sebesar 1,2416 (124,16 %). Petani bawang merah di Kabupaten Bantul mayoritas memiliki perilaku menolak risiko sebanyak 44 petani (73,33%) walaupun usahatani bawang merah berisiko. Umur petani, pendidikan, pendapatan usahatani bawang merah dan pendapatan luar usahatani bawang merah siginifikan dan mempengaruhi perilaku petani terhadap risiko.
Pala Banda (Myristica fragrans Houtt) merupakan komoditas unggulan perkebunan yang menjanjikan serta menjadi komoditas unggulan potensial permintaan pasar internasional saat ini. Tanaman pala merupakan rempah asli Kepulauan Maluku yang dikenal dengan aromanya dan merupakan komoditas unggulan ekspor yang banyak diincar sejak dahulu, sehingga potensi perkebunan pala Banda saat ini sangat layak untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan potensi perkebunan pala Banda bagi petani pala di Kecamatan Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, observasi lapangan, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling terhadap petani pala yang tersebar di Kecamatan Banda Neira. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkebunan pala Banda di Kecamatan Banda Neira memiliki peluang untuk dikembangkan dengan potensi produksi berdasarkan data BPS sebanyak 646 ton pada tahun 2016, yang dalam pengembangannya dikaji berdasarkan aspek keragaman genetik pala Banda, aspek biofisik, aspek histori dan sosial, aspek pasar serta dukungan lembaga penunjang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah.
Perusahaan Wootay Coconut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kelapa yang berdiri sejak tahun 2018. Proses produksi primer kelapa menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses pengolahan yang memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui karakteristik, nilai tambah dan tingkat pendapatan perusahaan Wootay Coconut Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah. Metode yang digunakan adalah pengukuran nilai tambah berdasarkan metode Hayami, selanjutnya analisis pendapatan produk bahan baku kelapa. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tambah pada kopra sebesar Rp.
Agroforestri merupakan salah satu bentuk usaha pertanian yang bersifat tradisional yang terjadi pada masyarakat Negeri Riring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yakni: Untuk mengidentifikasi karakteristik petani, tipe agroforestri dan dampak ekonomi dari sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, penerapan sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring berdasarkan komponen penyusunnya yaitu tipe agrisilvikultural yaitu kombinasi pohon kayu, tanaman buah-buahan, tanaman perkebunan dan tanaman semusim. Dampak penerapan sistem pengelolaan agroforestri di Negeri Riring adalah pendapatan yang bervariasi (dampak ekonomi), keperluan perumahan dan meningkatkan status sosial dikalangan masyarakat. Budaya gotong royong dapat membantu masyarakat Riring untuk melakukan suatu usaha pertanian yang merupakan salah satu kekuatan untuk selalu menjaga dan memperkuat ikatan kekeluargaan sebagai masyarakat adat (sosial budaya) dan mencegah terjadinya erosi (dampak ekologi). Nilai ekonomi produk agroforestri yang memberikan kontribusi lebih bagi pendapatan masyarakat Negeri Riring adalah cengkih 37,32 persen dan salak sebesar 22,91 persen. Sedangkan kontribusi dari sistem pengelolaan agroforestri untuk pendapatan petani di Negeri Riring adalah sebesar 97,55 persen.
<p>Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi pasar sayuran organik. Sampel penelitian terdiri dari petani dan pedagang sayuran organik diambil secara sensus berjumlah masing-masing 13 responden. Sedangkan sampel konsumen diambil secara incidental yaitu pengambilan sampel secara kebetulan berjumlah 40 orang. Hasil analisis final cluster menunjukkan bahwa cluster 1, z-score bernilai negatif yaitu usia dan pekerjaan sedangkan pada cluster 2, z-scor bernilai negatif yaitu pendidikan dan pendapatan. Hal ini berarti bahwa pada cluster 1, usia dan pekerjaan konsumen masih sangat minim untuk menentukan pilihan dalam memilih sayuran organik untuk dikonsumsi. Hal yang sama juga terjadi di cluster 2, pendidikan dan pendapatan konsumen masih rendah untuk memilih sayuran organik sebagai kebutuhan konsumen. Nilai F terbesar (56,156) terlihat pada Zscore pendidikan, dengan angka signifikan 0,000 yang berarti signifikansinya adalah nyata. Hal ini berarti faktor pendidikan sangat membedakan karakteristik kedua cluster. Atau dapat dikatakan bahwa pendidikan pada kedua cluster yang sangat berbeda antara cluster 1 dengan cluster 2.</p>
Peningkatan produksi dan peningkatan kapasitas petani di Desa Savana Jaya perlu diberdayakan dengan menggunakan pendekatan 7 indikator berdasarkan UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan Pemberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program pemberdayaan petani padi sawah dalam upaya peningkatan produksi. Sampel yang diambil berjumlah 75 petani. Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan kuesioner dan wawancara langsung dengan petani. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok tani di Desa Savana Jaya berupa penyuluhan dari PPL atau instansi pertanian yang ada di Maluku. Penyuluhan ini memberikan informasi tentang usahatani padi sawah dalam upaya pencapaian pemberdayaan petani dalam rangka peningkatan produktivitas padi sawah melalui indikator pelatihan dan pendampingan.
The purpose of this study was to determine the determinants of the factors causing the high Fertility Rate (TFR), rs that affect the number of children born alive. The data used is SKAP data in 2019, with a respondent of women of childbearing age aged 15-49 years. With the model used is binary logistic regression analysis. The results showed that 12 variables had a significant relationship with live births. Child mortality is the most dominant variable that has a significant effect on the number of children born alive, Recommendations that can be given from the results of this study are to increase the supervision of the Health Office related to strengthening institutional capacity through counseling / communication, information, and education through postponement of marriage age and first birth age programs. first age relationship and education about early childhood sex through adolescent reproductive health counseling in order to increase knowledge, attitudes, and behavior of families and communities to create a quality family.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kemampuan produksi serat ubikayu (Gepe) per musim tanam, berapa besar pendapatan dan mendeskripsikan pola konsumsi masyarakat terhadap pangan lokal berbahan dasar serat ubi kayu (Gepe). Hasil penelitian menunjukan bahwa Produksi rata-rata per musim tanam sebanyak 347 buah gepe, akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.8.680.488,-. Pendapatan dari hasil pengolahan gepe adalah sebesar Rp. 8.282.329,-/ Musim Tanam. Kansumi hasil olahan gepe masih diminati oleh orang tua, dari 43 responden yang diwancarai terdiri dari 41 petani pengrajin yang juga mengkonsumsi dan 2 orang konsumen yang berhasil diwawancarai, 10 orang atau 23,25 mengatakan bahwa dalam sehari kurang dari lima kali mereka mengkonsumsi produk olahan dari seratubi kayu (Gepe) dan kemungkinan besar disajikan pada makan siang dan makan malam. Sebanyak 4 orang mengatakan mereka mengkonsumsi lebih dari 6 kali sehari, tidak hanya sebatas pada makan siang dan makan malam, tetapi juga disediakan pada saat pagi hari dan sore hari, bahkan tidak jarang dijadikan bekal pada saat mengolah lahan atau berusahatani. Bahkan setiap hari kasoami selalu ada dan dihidangkan diatas meja makan menurut 24 orang responden atau 55,81persen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.