Masalah dalam penelitian ini adalah masih belum baiknya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan masih rendahnya motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dalam proses belajar hanya beberapa orang siswa saja yang aktif dan tekun mengikuti pelajaran dan banyak siswa yang melakukan aktifitas lain, selanjutnya siswa cendrung mengandalkan tugas dari teman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keterampilan mengajar terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sungai Pua kabupaten Agam sebanyak 217 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 55 orang. Teknik analisis data menggunakan kolerasi product moment. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan kolerasi produc moment diperoleh nilai rhiting 0,508 lebih besar dari nilai rtabel 0,266, hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa dan berkontribusi sebesar 25,80 %.
Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Mereka menyatakan diri keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib dalam persengketaannya dengan Muawiyyah. Kaum Khawarij menyusun kembali barisan mereka untuk meneruskan perlawanan mereka terhadap kekuasaan Islam resmi, baik di zaman dinasti Bani Umayyah, maupun di zaman kekuasaan dinasti Bani Abbas mereka anggap telah menyelewengkan Islam, karena itu mesti ditentang dan dijatuhkan. Khawarij sebagai sekte muncul sebagai hasil dialektika atas perbedaan dalam menafsirkan konsep kekhalifaan, yang kemudian berkembang dan menjalar pada perbedaan pada konsep-konsep kalam atau teologi. Tulisan ini mengkaji tentang aspek historis genealogis kemunculan pemikiran khawarij.
The transformation of conventional mass media into digital has had an impact on human life in all aspects of life, especially patterns of thinking and social practices. Ironically, the public is not yet fully aware of the potential threats posed by digital media. The process of migrating to digital media makes the virtual world lose depth and accuracy in digesting accurate and accountable information. Mental health and terrorism are a small number of diseases that colonize and inhabit the digital world as if preparing to infect its users. This research uses a qualitative approach with a literature study model. The main data sources were obtained from fifty reputable national and international scientific journals and books. Meanwhile, supporting data was obtained from various digital and social media platforms, such as YouTube, websites belonging to the government of the Republic of Indonesia and the private sector, and social media popular among people in the industrial era 5.0. This article examines in more depth how digital media has contaminated its users on a psychological aspect and has become a symptom of an acute social illness. This study concludes that among the forms of digital media disease are acute internet addiction, cybercrime, pornography-sexual crimes, cyberbullying, ignoring others, FOMO, living without a society, culture without privacy, noise in silence, nervous, liking to show off, thirst for appreciation, like sensation-controversy, to radicalism-terrorism.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.