2020
DOI: 10.35961/rsd.v1i1.128
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PEMIKIRAN KHAWARIJ’ (Studi Historis Genealogis Pemikiran Islam)

Abstract: Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Mereka menyatakan diri keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib dalam persengketaannya dengan Muawiyyah. Kaum Khawarij menyusun kembali barisan mereka untuk meneruskan perlawanan mereka terhadap kekuasaan Islam resmi, baik di zaman dinasti Bani Umayyah, maupun di zaman kekuasaan dinasti Bani Abbas mereka anggap telah menyelewengkan Islam, karena itu mesti ditentang dan dijatuhkan. Khawarij sebagai sekte muncul sebagai hasil dialektika atas perbedaan dalam m… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Therefore, a new leader is needed to overcome this situation. As a result, Ali bin Abi Talib was immediately appointed as the most suitable leader to hold the reins of leadership (Saniah & Sidik, 2020). Khawarij appeared when Ali bin Abi Thalib served as Khalifah and was involved in conflict with Mu awiyah, who was the governor of Syria.…”
Section: The History Of Khawarijmentioning
confidence: 99%
“…Therefore, a new leader is needed to overcome this situation. As a result, Ali bin Abi Talib was immediately appointed as the most suitable leader to hold the reins of leadership (Saniah & Sidik, 2020). Khawarij appeared when Ali bin Abi Thalib served as Khalifah and was involved in conflict with Mu awiyah, who was the governor of Syria.…”
Section: The History Of Khawarijmentioning
confidence: 99%
“…Bagaimanapun juga, legitimasi Imamah, menurut mereka, tidak seharusnya bersandar pada klaim-klaim legitimasi yang kosong, sebagaimana ditegaskan oleh kaum Sunni dan Syi'ah. Menurut mereka, tidak ada bukti dalam Al-Qur'an dan Sunnah yang memberikan penekanan mengenai perilaku yang mengharuskan penobatan seorang Imam, dan ia karena itu harus dipilih oleh suatu komunitas di antara orang-orang yang berkualitas (al-Afdlal) tanpa membedakan suku, ras, warna kulit dan kelas (Saniah & Sidik, 2020).…”
Section: Keadilan Politik Dan Hukumunclassified