Disaster management includes distributing logistical assistance to disaster victims. The implementation of this distribution must occur at the right time, at an appropriate location, on target and be appropriate to the needs of the victims. This research aims to design an information system to improve the performance of disaster relief operations by managing the information while monitoring and evaluating humanitarian relief operations.Consequently, understanding the primary determinants of user acceptance behavior has become a vital aspect in the successful implementation of the information system. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model is a tool to investigate and give a better understanding of the factors that affect the potential users’ acceptance and use of an information system. This research used 131 different informants from different groups of potential users to measure performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions. The results have shown strong relationships between four aspects of the measurements for the acceptance of all parties involved in humanitarian relief operations.
Perkembangan bisnis logistik yang tersebar di seluruh dunia memicu persaingan antara bisnis logistik mereka berusaha memenuhi harapan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan oleh pesaing. Transportasi juga sangat berperan penting dalam perkembangan industri logistik terutama dalam bidang jasa pengiriman barang karena dalam menjalankan jasa pengiriman barang dibutuhkan moda transortasi untuk memindahkan barang sampai ke tempat tujuan. Oleh karena itu, untuk menjalankan jasa transportasi atau kegiatan distribusi dibutuhkan biaya dan waktu yang besar sehingga efisiensi dibidang transportasi sangat dibutuhkan untuk mengurangi total biaya dan waktu. Pada perusahaan Freight Forwarder terdapat suatu departemen ekspor dan impor dimana didalamnya terdapat tim Delivery Order yang bertugas untuk mengurus dokumen hingga DO selesai dan dikirim. Messenger yang bertugas untuk mengambil DO ke pelayaran tidak dapat mengambil dokumen tepat waktu karena adanya keterlambatan dan penyebabnya utamanya adalah rute tidak optimal yang harus dilalui oleh messenger dalam pengambilan DO ke pelayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan alternatif jalur terpendek dimana menghasilkan jarak tempuh dari 91,6 km menjadi 76,13 km. Metode ini dapat di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan penentuan jalur terpendek yang digunakan untuk meminimalkan waktu distribusi dengan cara mencari jarak dan rute terdekat.
The basic concept of general logistics and halal logistics are actually the same, the difference is that halal logistics is carried out by ensuring that processes in the supply chain separate halal cargo from non-halal cargo. This needs to be done to avoid cross-contamination and ensure that as long as the logistics system of the product is guaranteed halal, therefore halal logistics can be expressed as the application of the halal concept throughout the supply chain activities of suppliers, manufacturing, warehousing, transportation and product distribution to ensure the halal status of a product. If this is done, it will produce halal logistic output according to the standards of the customer's wishes. The research will be carried out through interviews and surveys, the results will be used to identify business processes and find out what business activities are carried out and who are the business actors involved, from the business process a business model is then created to develop ordinary logistics to halal logistics based on a Business Model. Canvass (BMC). The Business Model Canvass (BMC) consists of 9 elements, namely customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key resources, key activities, key partnerships and cost structures. The result of this research is to obtain a canvas-based halal logistics model that can be applied at PT Iron Bird, which is divided into 4 categories, namely: 1) Customers who have potential in halal logistics are industries engaged in fast moving, consumer goods, retail. , raw material and pharmacy 2) Value propositions, namely offers to customers regarding delivery that guarantees halal products, distribution to return goods or return, segregation for Less than Truck Load (LTL), re-packaging for contaminated goods, labels and documents halal, cleaning units according to standards, completeness of safety, transparency and trust, on time delivery, and costs in accordance with the services provided 3) Resources by managing main resources through a special team to handle contaminated goods, availability of vehicles, services provided , packaging for contaminated goods and labels and documents h alal 4) Financial through the services provided. Key Performance Indicators (KPI) in accordance with halal logistics standards which consist of: Quality, Time, Cost and Risk.
Recently, creative industries growth significantly. However, this growth is still constrained by various factors, one of which is the funding. This aspect has not been solved well although there has full government support. This is due among other things: 1) there is no form of financing schemes in accordance with the creative industries; 2) the amount of commitments lending by financial institutions is not adequate. 3) have not been socialized and performing well. This constraint requires more detailed analysis of the aspects most and very influential on the growth of the creative industries. This research was conducted through analysis of the logical framework approach as well as industrial cluster approach to the object in the fashion and design , which is well established in Bandung. Outcomes were include: 1) identification of critical success factors (CSF) in small industry based on the demand and the potential of the locality; 2) the mapping capitalization model of stimulus and treatment of the CSF; 3) analysis of products value-added based on demand and market; 4) analysis of capital policy for the creative industry.
Pertumbuhan Agrobisnis sangat berkembang khususnya di Indonesia hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan – perusahaan agrobisnis yang muncul mulai dari yang kecil hingga yang besar, mereka berlomba – lomba mendapatkan konsumen dengan meningkatkan kualitas produk dari masing – masing perusahaan. Salah satunya adalah PT Bimandiri Agro Sedaya, perusahaan ini bergerak dibidang usaha pertanian. PT Bimandiri Agro Sedaya memasok kurang lebih 130 jenis komoditas sayuran, dari 130 jenis tersebut produk Jagung Kelobot, Brokoli, dan Bayam Hijau lebih banyak/sering dipesan oleh konsumen, akan tetapi banyak konsumen yang merasa kecewa karena tingginya jumlah produk sayuran yang cacat ,jika tidak dikendalikan akan mengurangi jumlah konsumen dan kerugian bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan six sigma dalam mengurangi kecacatan produk sayuran di PT Bimandiri Agro Sedaya apakah masih dalam batas kendali serta upaya perbaikan pencegahan kecacatan produk sayuran di PT Bimandiri Agro Sedaya dengan menggunakan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve (DMAIC). Penelitian ini dilakukan karena adanya keluhan pelanggan terkait dengan kecacatan produk sayuran, metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, pengumplan data melalui observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner.Hasil dari penelitian ini adalah faktor penyebab kecacatan produk sayuran berasal dari faktor manusia, mesin produksi, metode kerja dan material/bahan baku. Adapun permasalahannya yaitu produk sayuran yang dikirim memiliki fisik yang tidak sempurna (ada luka) dan produk dikirim ke konsumen mengalami pembusukan. Kerusakan produk sayuran berada dalam batas kendali atau memiliki kapabilitas proses yang baik, nilai DPMO sebesar 30.136, 31 dan nilai sigma yang di dapat rata – rata sebesar 3, 39, untuk produk Bayam Hijau didapatkan level sigma yang paling rendah dibandingkan dengan produk sayuran lainnya yakni sebesar 3,29. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan produk sayuran yaitu memberikan pelatihan dan peningkatan keterampilan karyawan dalam mengolah produk sayuran, membuat SOP penyortiran produk sayuran, SOP penyimpanan sayuran, SOP perawatan dan pembersihan alat. Membuat tempat ruang penyimpanan khusus untuk produk sayuran karena produk mudah rusak dan busuk sebelum didistribusikan kepada konsumen.
Fasilitas umum adalah sarana publik yang diperuntukan bagi masyarakat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari antara lain, fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, niaga, dan lain-lain. Jumlah fasilitas tersebut harus disesuaikan dengan pertumbuhan jumlah penduduk sehingga tetap dapat memberikan kenyamanan. Penelitian ini mengembangkan dua buah model, model pertama adalah model prediksi jumlah pendaftar yang menggunakan model Miranda dan Monteiro (1999) dan sebaran pendaftar anak sekolah dasar dengan metode otomata selular. Model kedua yaitu model perencanaan kebutuhan lokasi fasilitas sekolah dasar yang menghasilkan suatu keputusan apakah sekolah yang ada perlu ditambah kapasitasnya (daya tampung) atau harus dibangun sekolah dasar yang baru. Hasil perhitungan diperoleh pada tahun 2023 dibangun satu buah sekolah dasar baru di Kelurahan Derwati dengan daya tampung 480 orang pendaftar per sekolah. Model dan mekanisme penentuan fasilitas kebutuhan sekolah ini diujicobakan pada dua skenario. Skenario pertama adalah jika daya tampung sekolah diperkecil dari 480 siswa pendaftar menjadi 360 siswa pendaftar. Sementara skenario kedua adalah menaikkan jumlah pendaftar menjadi 720 orang calon pendaftar persekolah. Hasilnya pada skenario pertama terjadi penambahan tiga buah fasilitas sekolah baru, yaitu sekolah baru SD ke-6 tahun 2020, SD ke-7 tahun 2022 dan SD Ke-8 tahun 2024 masing-masing di Kelurahan Derwati, Cipamokolan dan Mekarjaya. Sebaliknya apabila daya tampung sekolah diperbesar dari 480 orang
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.