ABSTRAKKecelakaan lalu lintas menjadi masalah kesehatan dunia. Angka kecelakaan lalu lintas setiap tahun mengalami peningkatan dan kecelakaan lalu lintas di Indonesia dinilai oleh WHO sebagai pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit jantung koroner dan tuberculosis. Kecelakaan lalu lintas paling banyak melibatkan pengendara sepeda motor termasuk siswa SMP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, penggunaan jalur dan kecepatan berkendara dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada siswa SMP pengendara sepeda motor. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan desain studi potong lintang. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Kecamatan Wonokromo Surabaya Tahun 2015. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang ditarik dari populasi dengan menggunakan metode two stage cluster random sampling. Variabel yang diteliti adalah penggunaan jalur dan kecepatan berkendara. Hasil analisis dengan menggunakan uji chi square (α = 5%) menunjukkan bahwa pengetahuan (p = 0,027; RR 1,966), penggunaan jalur (p = 0,005; RR 1,894) dan kecepatan berkendara (p = 0,017; RR 1,941) mempunyai hubungan yang signifi kan terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas pada siswa SMP pengendara sepeda motor di Kecamatan Wonokromo Surabaya Tahun 2015. Anak bawah usia khususnya siswa SMP dihimbau untuk tidak mengendarai sepeda motor sebelum usia 17 tahun dan memiliki SIM. Peran orang tua untuk mencegah adanya pengendara sepeda motor bawah usia sangat diperlukan guna mendukung upaya pihak kepolisian dan sekolah dalam meminimalisir angka kecelakaan untuk menekan angka keterlibatan siswa SMP dalam kecelakaan sepeda motor. Penegak hukum juga harus memberikan sanksi tegas pada pelanggaran lalu lintas oleh anak usia di bawah 17 tahun.Kata kunci: kecelakaan lalu lintas, siswa SMP, pengetahuan, penggunaan jalur, kecepatan berkendara ABSTRACT Traffi c accident becomes health problem in the world. Number of traffi c accidents each year has increased. WHO considered that traffi c accident in Indonesia is the third biggest killer after coronary heart disease and tuberculosis. Most traffi c accidents involve motorcyclists including junior high school students. This study aimed to determine the relationship between knowledge, the use of traffi c lane and driving speed with incidence of traffi c accidents in junior high school students motorcyclists. This research was analytic observational cross-sectional study design. The population was all junior high school students in PENDAHULUANKecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan yang tergolong dalam penyakit tidak menular. Dampak negatif dari kecelakaan lalu lintas seperti kerugian materi, kesakitan, dan kematian dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk meminimalisir kecelakaan
ABSTRAKPesatnya kemajuan pembangunan di Indonesia berdampak pada meningkatnya usia harapan hidup sehingga meningkatkan jumlah lansia. Lansia merupakan tahap akhir kehidupan sehingga seringkali mengalami berbagai perubahan dan gangguan, salah satunya adalah gangguan tidur atau Insomnia. Prevalensi Insomnia pada lansia cukup tinggi, yaitu lebih dari 60% namun munculnya gangguan ini seringkali diabaikan. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan desain penelitian case control. Lokasi penelitian di Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jombang dan dilakukan pada 40 orang lansia. Populasi penelitian dibagi menjadi 2, yaitu 20 orang populasi kasus dan 20 orang populasi kontrol. Variabel yang diteliti adalah depresi, penyakit kronis, sleep hygiene dan Insomnia. Sebagian besar lansia mengidap Insomnia awal dengan gejala Diffi culty Initiating Sleep yang berat. Early Morning Awakening merupakan gejala yang paling sedikit dialami lansia. Depresi (OR = 22,667), penyakit kronis (OR = 6,926) dan sleep hygiene (OR = 11,000) menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan Insomnia. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah faktor perpetuating (penyakit kronis) dan precipitating (sleep hygiene) berperan dalam munculnya Insomnia pada lansia. Saran yang diberikan adalah melakukan tindakan untuk mengontrol penyakit kronis dan perhatian yang lebih pada gangguan tidur yang dialami lansia. Selain itu perlu adanya tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sleep hygiene. PENDAHULUANMeningkatnya usia harapan hidup Indonesia tentu berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk tua di negeri ini. Hal ini menuntut pemerintah untuk memberikan perhatian lebih pada kaum lansia terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Lansia didefi nisikan sebagai masa di mana seseorang mencapai kematangan ukuran dan fungsi sel hingga menimbulkan kemunduran dari waktu ke waktu (Rosita, 2012).WHO mengkategorikan lansia menjadi 3 yaitu Usia lanjut (60-74 tahun), Usia lanjut tua (75-90 tahun) dan Usia sangat tua (> 90 tahun). Lansia di Indonesia cenderung memiliki tingkat kesejahteraan dan kesehatan yang rendah. Tingkat kesejahteraan yang rendah ini tidak sebanding
ABSTRAKKejadian kanker payudara terus mengalami peningkatan dan merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di dunia, termasuk juga di Indonesia. Kanker payudara saat ini merupakan jenis kanker yang paling mendominasi di Indonesia. Paparan estrogen yang tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan paparan estrogen melalui pemakaian alat kontrasepsi hormonal dan usia menarche dengan kejadian kanker payudara pada perempuan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dan menggunakan desain penelitian kasus kontrol. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh pasien perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara oleh dokter di RSUD Dr Soetomo tahun 2013. Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh pasien perempuan yang melakukan pemeriksaan payudara di RSUD Dr Soetomo pada tahun 2013, namun tidak didiagnosis menderita kanker payudara oleh dokter. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 responden yang ditarik dari populasi dengan menggunakan metode simple random sampling. Variabel yang diteliti adalah pemakaian alat kontrasepsi hormonal dan usia menarche. Hasil analisis dengan menggunakan uji regresi logistik ganda (α = 5%) menunjukkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi hormonal (p = 0,028; OR = 3,266) dan usia menarche (p = 0,031; OR = 3,492) mempunyai hubungan yang signifi kan terhadap kejadian kanker payudara pada perempuan di RSUD Dr Soetomo tahun 2013. Diharapkan masyarakat dapat lebih cermat dalam menentukan durasi pemakaian alat kontrasepsi hormonal serta menghindari pola hidup yang dapat mempercepat terjadinya menarche.Kata kunci: kanker payudara, faktor risiko, kontrasepsi hormonal, usia menarche, estrogen (p = 0,028; OR = 3,266) and age of menarche (p = 0,031; OR = 3,492) ABSTRACT PENDAHULUANIndonesia telah mengalami transisi epidemiologi dan juga menghadapi beban masalah ganda (double bordens). Hal tersebut ditandai dengan adanya kejadian penyakit menular serta tidak menular secara bersamaan dalam masyarakat. Transisi epidemiologi tersebut ditandai dengan adanya pergeseran pola penyakit serta pola sebab kematian dalam masyarakat, yaitu menurunnya angka kejadian penyakit menular tertentu dan meningkatnya angka kejadian berbagai jenis penyakit tidak menular (Noor, 2008).
Background: According to the World Health Organization (WHO), Indonesia is one of the ten countries with the most significant number of measles cases in the world. Immunization coverage in Trenggalek Regency has reached the target of prevention of measles in the elimination stage, namely measles immunization coverage> 95%, the incidence of measles persists and increases in the last three years, from 2013 to 2015. Purpose: This study aimed to evaluate the trends between measles immunization status and the provision of vitamin A with the incidence of measles in Trenggalek Regency. Methods: This type of research is an observational study with a cross-sectional study design. The sample population is consist of 14 sub-districts in Trenggalek Regency. Data was taken from the health profile of Trenggalek Regency in 2013, 2014, and 2015. In this study, data processing were analysed by Health Mapper application version 4.3.0.0 with product version 4.03 to determine data descriptively. Results: Distribution of measles incidence with immunization coverage in Trenggalek Regency in 2013, 2014, and 2015 showed that measles incidence tended to increase followed with the decreasing number of measles immunization coverage each year. Ironically, the distribution of measles incidence with vitamin A administration in 2013, 2014, and 2015 showed the incidence of measles had increased because of the inconsistent amount of vitamin A administration. Conclusion: Measles incidence tends to occur in low immunization coverage areas and has decreased from the previous year. Giving vitamin A does not prevent the occurrence of measles, but serves to reduce compilation.
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) masih terus menjadi endemik di berbagai wilayah di dunia, termasuk di India, penilaian klinis, pengujian, pelacakan kontak, konfirmasi diagnosis dengan rejimen pengobatan yang diawas. Pemberantasan yang efektif menjadi salah satu penyakit yang penanggulangannya menjadi komitmen global dalam SDGs. Menunjang keberhasilan program penanggulangan TB diperlukan adanya data epidemiologi penyakit TB yang dapat diperoleh melalui kegiatan surveilans epidemiologi TB. Tujuan: mengetahui gambaran dan evaluasi komponen system dan atribut surveilans TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tahun 2018. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancang studi evaluasi. Evaluasi sistem surveilans di Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar di lakukan dari April – Juni 2018 dan data. Evaluasi system surveilans program TB dilakukan dengan wawancara untuk memperoleh informasi. Hasil: Berdasarkan komponen sistem surveilans diperoleh bahwa Pengumpulan data yang dilakukan petugas kesehatan dianggap mudah mulai dari alur pengumpulan data, pengisian formulir hingga alur pelaporan walaupun dalam pengiriman laporan masih ada Puskesmas yang terlambat dalam proses pengiriman ke aplikasi SITT. Proses analisis hanya dilakukan ditingkat Dinas Kesehatan, sedangkan ditingkat Puskesmas tidak dilakukan analisis. Pada komponen output, umpan balik yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten adalah dengan melakukan monitoring mengenai pengumpulan data serta pengiriman laporan melalui aplikasi Whatssapp dan melakukan miniloka setiap 3 bulan.Kesimpulan: Sistem surveilans TB di Kabupaten Blitar masih memerlukan perbaikan dalam pelaksanaannya dalam hal pengumpulan data, analisis data, ketersediaan pedoman surveilans TB hingga pengetahuan petugas terkait dengan surveilans TB.
ABSTRAKLatar Belakang: Penyakit coronavirus merupakan penyakit baru yang muncul pertama kali di Wuhan, Cina. Kasus menyebar hingga menginfeksi lebih dari 13 juta jiwa sampai 13 Juli 2020. Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Kabupaten Pamekasan pada 29 Maret 2020. Kasus terus mengalami peningkatan dan terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 pada bulan Juni. Hingga 3 Juli 2020, total kasus positif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan adalah sebanyak 121 orang dan pada saat itu termasuk dalam kategori wilayah risiko tinggi. Tujuan: Penelitian dini ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan deteksi dan respon COVID-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan. Metode: Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan desain penelitian deskriptif.Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam kepada satu penanggungjawab surveilans COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dan satu petugas surveilans puskesmas yang dipilih secara random sampling. Hasil akan dibandingkan dengan baru, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 247 Tahun 2020. Hasil: Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dilakukan, deteksi dini dan respons COVID-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dilakukan melalui peningkatan kerja, koordinasi pelayanan kesehatan, risiko wilayah, koordinasi pelayanan yang kemungkinan dan konfirmasi, pola kontak, pengiriman spesimen, pengadaan logistik, komunikasi risiko, penyelidikan epidemiologi, pengolahan dan analisis data, serta pencatatan dan pelaporan.Namun, kasus kasus ILI belum dilakukan untuk kasus kasus, pengolahan data belum dilakukan secara rutin, dan pelaporan belum sesuai dengan Kepmenkes 247 tahun 2020. Kesimpulan: Masih terdapat ketidaksesuaian pelaksanaan deteksi dini dan tanggap COVID-19 di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dengan baru yaitu Kepmenkes 247 tahun 2020 sehingga perlu lebih ditingkatkan dan lebih baru yang ada.
Diphtheria is an acute disease that attacks the airways and causes deaths. The risk factors for diphtheria are low Diphtheria-Pertussis-Tetanus (DPT) immunization coverage and an unhealthy home environment. One effort to control diphtheria is by providing information in the form of the patient's location that makes it easier to determine the target group of people intervened. The city of Surabaya experienced an increase of 50 diphtheria cases from 2017 to 2018. This study aimed to map and analyze diphtheria cases based on DPT immunization and healthy homes from 2017 to 2018 in the city of Surabaya. This study was classified descriptive analytic and used an ecological design. This study used the Pearson's correlation coefficient statistical test to analyze secondary data from the Surabaya City’s Health Profile of 2017 to 2018. This study employed the Health Mapper 4.3.0.0 application and SPSS software version 23. The study variables were diphtheria cases, DPT immunization coverage, and the percentage of healthy homes in 2017 and 2018 in Surabaya. The results of the statistical test indicated that there was a moderate relationship between DPT basic immunization coupon with the number of diphtheria cases in 2018 (p = 0.007; OR = 0.471); while the percentage of healthy homes and the number of diphtheria cases in 2018 showed a strong correlation (p = 0.002; OR = 0.544). The city experienced an increase in the number of diphtheria cases from 2017 to 2018, as well as the rise in DPT immunization coverage and the percentage of healthy homes, which tended to be stagnant. DPT immunization coverage and the percentage of healthy homes based on the 2018 data were related to the number of diphtheria cases in Surabaya. Counseling for the people in the city should be conducted to ensure that their children get DPT immunization and maintain environment cleanliness for a healthy home.
Background: Jombang District is an endemic area of dengue hemorrhagic fever (DHF). Purpose: The aim of this study was to spatially analyze various factors simultaneously (multivariate analysis) in relation to the incidence of DHF in Jombang District during the period 2014–2018. The factors studied were population density, larvae free index, rainfall, coverage of healthy homes, and healthy lifestyle coverage. Methods: The research was conducted as an observational study with an ecology research design. The data were secondary data from the Health Office and Statistic Central Bureau of Jombang District. The population consisted of 21 sub-districts in Jombang District in 2014–2018. The sample used the total population. The data analysis tool used in this study was GeoDa regression Moran's I software. Results: The bivariate analysis showed that there was a correlation between larvae free index (p = 0.04), healthy lifestyle coverage (p = 0.02), rainfall intensity (p = 0.20), population density (p = 0.07), and coverage of healthy houses (p = 0.22) with DHF incidence. According to Moran's I for spatial dependence (multivariate analysis), showed that there was a correlation between all the variables and DHF (p = 0.03). Conclusions: The variables of larvae free index and healthy lifestyle coverage related to the Incidence Rate (IR) of DHF cases. There was no correlation between IR and variable population density, rainfall, or coverage of healthy homes. Various spatial factors are simultaneously related to IR, even though only two variables are shown to be related to IR in the bivariate analysis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.