AbstrakPelaksanaan jaminan kesehatan di Kabupaten Tabalong, masih mengalami beberapa permasalahan. Penelitian dilakukan pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan mix method dengan desain urutan pembuktian sequential explanatory.
Rumah Sakit merupakan tempat kerja serta tempat berkumpulnya orang-orang sehat (petugas dan pengunjung) dan orang- orang sakit (pasien) sehingga rumah sakit merupakan tempat kerja yang mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit akibat kerja maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Resiko kontak dengan agen penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum, instrumen tajam yang dapat berperan sebagai tranmisi berbagai penyakit, seperti hepatitis B, HIV/AIDS, perawat merupakan petugas kesehatan terbanyak dengan komposisi hampir 60% dari seluruh petugas kesehatan di rumah sakit dan salah satu profesi yang sering terkena penyakit akibat kerja karena perawat tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping dan bersentuhan dengan pasien, terlebih perawat bedah yang bekerja di kamar operasi yang banyak melakukan tindakan dengan memakai instrumen tajam, suasana kerja dengan tekanan stres yang tinggi, kelelahan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa factor-faktor perilaku terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat bedah di Instalasi Bedah Sentral RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini mengunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh perawat bedah di IBS RSUD Ulin Banjarmasin, Sedangkan pengambilan sampel berdasarkan metode Simple Ramdom Sampling, menggunakan rumus cross sectional study dengan jumlah sampel 81 orang. Data dianalisa menggunakan uji regresi logistik dengan model backward stepwise conditional. Hasil uji analisa regresi logistik, yang paling berpengaruh terhadap variabel kepatuhan adalah variabel pengawasan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,700 (70,0%) dan variabel ketersediaan APD dengan nilai kofisien regresi sebesar 0,678 (67,8%). Berdasarkan uji simultan adalah 84,1%, sangat kuat bahwa kepatuhan perawat bedah benar-benar nyata/signifikan dipengaruhi faktor perilaku yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu : sikap, lama kerja, pengawasan, ketersediaan APD, teman sejawat, persepsi dan hanya 15,9% saja faktor lain di luar variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang bisa mempengaruhi kepatuhan perawat dalam menggunakan APD di IBS RSUD Ulin Banjarmasin.Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengawasan perawat dan ketersediaan APD terhadap kepatuhan penggunaan APD di IBS RSUD Ulin Banjarmasin. Oleh karena itu pengawasan dan ketersediaan APD di IBS RSUD Ulin perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi sehingga kepatuhan penggunaan APD ini dapat menjadi budaya dalam bekerja khususnya di kamar operasi, hal ini dapat mencegah penyakit akibat kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).
<p style="text-align: justify;">Papaya plants contain many substances called papain, papain protease effect can kill larvae of Aedes aegypti. This study aimed to determine the effect of papaya leaves extracts (Carica papaya Linn) against Aedes aegypti larvae mortality. The research method was a quasi-experimental research design with Non-Equivalent Control Group. The concentration levels were 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, 100%, and controls (CMC-Na) with 4 times replication. The Probit Analysis test results showed Lethal concentration (LC50) of papaya leaves extract (Carica papaya Linn) against Aedes aegypti larvae mortality was to 24.46% and the effective time is 22 hours. It is concluded that any different concentrations of papaya (Carica papaya Linn) leaves extract have effect on Aedes aegypti larvae mortality (p <0.05), the time depth of papaya leaves extract have effect on Aedes aegypti larvae mortality (p <0.05), the average number of Aedes aegypti larvae mortality for 24-hours in each concentration are concentration of 6.25% as much as 4.75 larvae, 12.5% concentration as much as 8 larvae, a concentration of 25% as much as 12 larvae, 50% concentration of 14.5 larvae, concentration 100% as much as 19 larvae and control as much as 1.25 larvae. The recommended suggestion is to conduct a phytochemical test to determine the active substances contained in papaya (Carica papaya Linn) leaves extract and to know the concentration of active substances in the extract.
Abstrak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang merupakan rumah sakit umummilik Pemerintah Daerah Barito Selatan. Data Bed Occupation Rate (BOR), Average Length Of Stay (ALOS), dan Bed Turn Over (BTO) pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan yang artinya bahwa mutu pelayanan di rumah sakit juga semakin menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan mutu pelayanan pasien rawat inap dengan kepuasan pasien RSUD Tamiang Layang. Rancangan penelitian menggunakan cross sectionaldengan jumlah sampel 52 responden menggunakan metodeproportionalrandom sampling.Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mutu pelayanan dalam dimensi kehandalan (reliability), jaminan (assurance), bukti langsung(tangible), empati (empathy)dan daya tanggap (responsiveness)dengan kepuasan kerja dengan masing-masing p-value 0,000. Diharapkan agar pihak RSUD Tamiyang Layang dapat meningkatkan mutu pelayanansehingga kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan dapat meningkat, sehingga dapat memaksimalkan kepercayaan pasien dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Kata-kata kunci: Rumah sakit, mutu pelayanan, kepuasan, pasien Abstract Regional General Hospital (Hospital) Tamiang Layang is a general hospital belonging to the Regional Government of South Barito. Data Bed Occupation Rate (BOR), Average Length Of Stay (ALOS), and Bed Turn Over (BTO) in 2013-2014 has decreased, which means that the quality of care in hospitals is also declining. The purpose of this study was to describe the relationship of quality of service inpatients with hospital patient satisfaction Tamiang Layang. Using a cross sectional study design with a sample of 52 respondents using proportional random sampling method. The instrument used was a questionnaire and the data were analyzed using chi square test. The results showed that there is a relationship between the quality of service in the dimensions of reliability (reliability), assurance (assurance), direct evidence (tangible), empathy (empathy) and responsiveness (responsiveness) and job satisfaction with each of the p-value of 0.000. It is hoped that the hospitals Tamiyang Layang can improve the quality of care that patient satisfaction with the quality of service can be increased, so as to maximize the patient's belief in the use of health services. Keywords: Hospital, quality of service, satisfaction, patient
Drinking water depo (DAM) continues to increase in line with the dynamics of the community needs to drinking water. DAM water contamination can be caused by factor sanitation hygiene of the DAM. This research aims to determine of the relationshipbetweensanitary hygiene andbacteriological quality in the DAM. It is observational using cross sectional design. Thepopulation of this research was over all depo of drinking water in Balangan, while sample was takenby purposive sampling which has been determined based on inclusion and exclusion criteria. The research variables are location, building, production equipment, production process, sanitary facilities and bacteriological quality. The instrument used in this research was the observation sheets and laboratory tests. Data was analyzed by univariate, bivariate analysis using chi square test. The results showed from 41 DAM, there are 13 (31.7%) less sanitary conditions of hygiene, 17 (41.5%) is enough and 11 (26.8%) good, then quality of bakteriologis are 30 (73%) eligible and 11 (27%) not eligible. There is no relationship betwen locations (p = 0.698) and bacteriological quality, no relationship building (p=0.840) with the bacteriological quality, no relationship of production equipment (p=0.618) with the bacteriological quality, no relationship of production proces (p=0.986) with the bacteriological quality and there is no relationship of sanitation facilities (p=0.515) with bacteriological quality.The most of sanitation hygiene condition is notrelationshipto bacteriological quality of reffil drinking water depo.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.