Kegiatan menulis ilmiah merupakan kegiatan yang membutuhkan pemahan dan dan keterampilan menulis secara akademis yangtidak dapat dipisahkan dari profesi guru dan dosen. Khususnya para Guru sebagai pendidik di sekolah tentu keharusan bagi mereka agar dpat mengembangkan profesi melalui tulisantulisan atau karya tulis ilmiah berdasarkan data dan temuan mereka di lapangan dalam aktivitas pendidikan.Namun demikian, sebagian besar mereka belum mampu atau tidak ada akses bagi guru-guru untuk menuangkanya dalam karya tulisan ilmiah berupa artikel jurnal, sehingga dapat menjadi bagian dari pengembangan profesi mereka sebagai pendidik.Berdasarkan pantauan dan hasildiskusi dengan beberapa guru SMP-SMA dan MGMP Bahasa Inggris batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah, diketahui bahwa guru mengalami kendala dalam menulis artikel ilmiah dan kurang adanya informasi mengenai jurnal yang akan dituju. Oleh sebab itu, perlu adanya Workshop dan pendampingan lanjutan penulisan artikel ilmiah bagi guru agar bahan yang sudah ada tersebut dapat ditindaklanjuti untuk ditulis dalam format artikel ilmiah. Selain itu, juga perlu adanya informasi bagi guru tentang jurnal-jurnal yang dapat diakses untuk dapat diajukan artikel, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional.Target dari program workshop dan pendampingan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan menulis karya ilmiah bagi guru SMP-SMAKabupaten Lombok Tengah tentang jenis-jenis karya ilmiah, kaidah menulis karya ilmiah, dan menulis artikel secara profesional. Luaran dari program pendampingan ini adalah artikel ilmiah yang ditulis oleh guru SMP-SMA Kabupaten Lombok Tengah untuk diajukan ke jurnal nasional atau prosiding seminar nasional. Kegiatan ini diikuti oleh 45 orang guru yang berasal dari empat SMP dan tiga SMA negeri swasta yang berada di wilayah Kecamatan Kabupaten Lombok Tengah. Metode kegiatan yang dilaksanakan guna menyelesaikan permasalahan mitra adalah dengan pendekatan secara klasikal dan individual. Pendekatan klasikal digunakan pada kegiatan penyampaian materi secara teoritik langkah-langkah menulis artikel ilmiah. Pendekatan individual digunakan pada saat peserta pendampingan menulis artikel ilmiah yakni dengan metode workshop. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini, disimpulkan: (1) kemauan peserta dalam menulis artikel atau karya tulis ilmiah adalah cukup tinggi; (2) pemahaman peserta terhadap menulis artikel adalah kurang; dan (3) pemahaman peserta terhadap jenis tulisan adalah kurang. Hasil FGD menujukkan permasalahan yang dialami guru dalam menulis karya ilmiah. Permasalahan yang dialami oleh guru dalam menulis karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu masalah eksternal dan masalah internal.Masalah eksternal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) kurangnya informasi tentang hal-hal berkaitan dengan menulis; (2) sulitnya menemukan tempat bertanya ketika menulis; (3) keterbatasan referensi dalam menulis; dan (4) proses birokrasi (dibatasi satu jenis tulisan, seperti hasil PTK). Masalah internal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) lemahnya budaya menulis di kalangan para guru; (2) rendahnya motivasi guru untuk membuat karya tulis artikel ilmiah; (3) sebagian guru memandang proses birokrasi yang selalu mempersulit membuat mereka menyerah sebelum berusaha; dan (4) keterbatasan waktu untuk menulis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pelaksanaan supervisi akademik dalam meningkatkan profesional guru di MA Darul ‘Ulum di Taman Sari Pati, yang meliputi progam, pelaksanaan, evaluasi, factor pendukung dan penghambat yang dihadapi kepala Madrasah Aliyah Daarul ‘Ulum Taman Sari Pati. Melalui kegiatan supervisi, madrasah dapat membantu guru yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran dan untuk meningkatkan profesionalismenya. Penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data observasi, wawancara dan dokumentasi, subyek penelitian kepala Madrasah, wakil kepala Madrasah dan guru. Hasil peneitian ini antara lain; supervisi kepala madrasah dalam mengembangkan kompetensi profesional guru berjalan sebagaimana yang direncanakan. Peningkatan kompetensi profesional guru hasilnya meliputi; penguasan materi, menguasai kompetensi dasar, mengembangkan materi, mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Suburban area or urban periphery have an important role in supporting the development of the city. This role become increasingly important as the development of suburban areas from rural characteristics (agricultural) to urban characteristics (industry and services). The aim of this study is creating zone of suburban areas in four zones, that is: (1) Urban Frame Zone; (2) Rural Urban Frame Zone; (3) Urban Rural Frame Zone; (4) Rural Frame Zone. The method used in this research is spatial analysis based on proportion of agrarian land use with settlement land use. The data source used is the satellite imagery of Landsat 8 in 2015 in the suburbs area of Great Bandung. The result of this research is a Peripheral Zone Map of Bandung Raya in 1: 300.000. The map can be used as a reference in structuring and controlling development policies in Bandung Raya.
Hutan Pinus Motilango merupakan sumber daya alam yang mampu memberikan nilai ekonomi pada masyarakat sekitar. Hutan pinus mtoilango mememiliki Potensi lain berupa keindahan alam yang belum dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan pinus motilango sebagai suatu destinasi wisata yang memiliki daya tarik wisata maka harus memenuhi kriteria Actraction, Accessibility, Ancilary service, Community. Kegiatan ini bertujuan (a) Untuk mewujudkan hutan pinus motilango menjadi destinasi wisata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat disekitar kawasan. (b). Pemenuhan kriteria destinasi wisata yang memiliki daya tarik wisata serta pengelolaannya berdasarkan konsep Community Based Tourism (CBT). Metode yang di gunakan pada kegiatan pengabdian ini mengunakan Metode Focus group discusion, pelatihan dan penyuluhan, serta simulasi dan praktek. Focus group discussion diikuti oleh mitra yaitu Koperasi Pinus Jaya Sejahtera dan pemerintah desa serta Masyarakat desa Motilango menyepakati terbentuknya destinasi wisata dengan nama ekowisata pinus motilango, serta berhasil menyusun pengurus ekowisata yang bertugas mengelola dan bekerja dalam pembuatan fasilitas pendukung wisata. Selanjutnya Pelatihan dan Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian sehingga mitra, pemerintah desa dan karang taruna serta masyarakat agar memahami aspek hukum dan pemanfaatan kawasan hutan menghasilkan kelompok sadar wisata desa motilango. Simulasi dan praktek dalam menentukan zonasi pemanfaatan kawasan Ekowisata Pinus Motilango dalam bentuk design master plan kawasan. Capaian dari kegiatan ini tersedianya master plan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan dan pemanfaatan Ekowisata Pinus. Pada akhirnya pengabdian ini berhasil mwujudkan suatu destinasi wisata berupa Ekowisata Pinus Motilango serta pemenuhan kriteria ekowisata berbasis masyarakat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.