Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar. Pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Kehadiran e-commerce sendiri telah menggeser budaya masyarakat dalam bertransaksi. Dimana perubahan terjadi ketika yang biasanya masyarakat membutuhkan waktu dan mengharuskan untuk bertransaksi secara konvensional, namun kehadiran e-commerce itu sendiri memberikan ruang pada masyarakat sehingga mampu berbelanja secara online. Hal ini tentunya telah mengubah pola komunikasi masyarakat dalam melakukan transaksi. Yang tidak lagi harus pada komunikasi secara face to face (tatap muka) dalam melakukan transaksi namun bisa teraktualisasikan hanya dengan cara komunikasi dalam virtual. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui perubahan sosial pada budaya e-commerce dan dampak dari budaya e-commerce terhadap perilaku konsumtif masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Dengan mengumpulkan berbagai teori, dan data yang terkait, kemudian menganalisis dan menyimpulkannya sehingga penulis dapat menjelaskan perubahan sosial terhadap perilaku konsumtif masyarakat melalui budaya e-commerce. Hasil analisis kami menunjukkan bahwa pergeseran masyarakat pada budaya transaksi online merupakan salah satu pengaruh signifikan karena adanya fasilitas e-commerce. Pergeseran masyarakat pada budaya transaksi online merupakan salah satu pengaruh sinifikan karena adanya fasilitas e-commerce. Kehadiran e-commerce, mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap suatu barang yang di konsumsi. Pembelian suatu produk bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan, melainkan karena keinginan, dimana use value (nilai guna) berubah menjadi exchange value (nilai tukar). Didukung oleh perkembangan teknologi informasi, jaringan komunikasi pada dunia virtual kian memfasilitasi dengan adanya e-commerce ini masyarakat bertransaksi secara online tidak lagi harus secara konvensional. Berdasarkan realitas tersebut, dilihat dari perspektif Jean Baudrillard masyarakat lebih digiring pada simulasi-simulasi yang dibentuk oleh media dalam hal ini e-commerce sebagai media alternatif untuk kemudian konsumsilah yang menjadi inti ekonomi. Bukan pada produksi. Manusia lebih memilih untuk mengkonsumsi tanda daripada melihat kegunaan objek itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis penggunaan media sosial dan dampaknya terhadap perilaku sosial remaja, serta strategi keluarga dalam menangani perilaku sosial remaja akibat penggunaan media sosial di Kelurahan Anduonohu Kecamatan Poasia Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dan sekunder, dengan jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data dianalisis secara deskripitif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku sosial remaja 1). Dampak posistif (a.) memudahkan berkomunikasi dengan banyak orang. (b) berbisnis secara online. 2). Dampak negatif (a.) kecanduan. (b). berkurangnya interaksi sosial secara langsung. (c). mengakses situs dewasa. Adapun strategi keluarga dalam menangani perilaku sosial remaja akibat penggunaan media sosial. (a) membatasi penggunaan media sosial (b) melakukan pendampingan. (c) menjalin komunikasi terbuka secara efektif.
Kajian ini merupakan bentuk studi “before and after” atas keberadaan industrialisasi pertambangan nikel dengan berbagai problematikanya di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Pendekatan kualitatif dalam konteks Phenomenologi digunakan sebagai upaya mengembangkan telaah-telaah kritis reflektif atas berbagai fenomena, realitas dan hiperealitas yang mengemuka melalui instrumen pengamatan, wawancara mendalam (deep interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika alam pedesaan kita di masa lalu diibaratkan sebagai seorang gadis cantik yang demikian indah dan elok dipandang mata. Kini, alam pedesaan itu tampak tak mempesona lagi, karena satwa-satwa sebagai suatu realitas ekosistem yang alamiah telah digantikan oleh satwa-satwa baru, berupa peralatan raksasa penumbang pepohonan, penggali dan pengangkut tanah nikel serta mobil-mobil karyawan perusahaan yang lalulang seolah tak pernah berhenti dan tak kenal lelah dengan ekosistem khasnya tersendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena keluarga broken home yang berdampak pada mental anak di Kabupaten Kolaka Timur. Secara metodelogis, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana data informasi dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pekerja Sosial dalam menyelesaikan masalah anak broken home di Dinas Sosial, Kabupaten Kolaka Timur. Adapun tahapan strategi diantaranya faktor-faktor penyebab anak menjadi broken home di Kabupaten Kolaka Timur meliputi terjadinya perceraian, adanya masalah pendidikan, adanya masalah ekonomi, ketidak dewasaan sikap orangtua, orangtua yang kurang memiliki rasa tanggungjawab, jauh dari tuhan, dan kehilangan kehangantan dalam keluarga. Dari beberapa penyebab terjadinya broken home dalam sebuah keluarga yang tidak harmonis agar dapat dimilinimalisir agar angka broken home setiap tahunya tidak meningkat. Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran dalam sebuah keluarga agar saling menjaga, menghormati, dan saling membina agar terjadi keluarga yang harmonis.
Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha “Minaula” Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih dalam tentang bentuk nyata dari Peranan Pekerja Sosial, faktor pendukung dan penghambat serta keberfungsian sosial lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha “Minaula” Kendari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Waktu penelitian di laksanakan pada bulan Desember 2016-Januari 2017. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang pekerja sosial sebagai pemberi pelayanan dan 5 orang lanjut usia sebagai penerima manfaat. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peranan pekerja sosial dalam meningkatkan keberfungsian lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha “Minaula” Kendari, termaksud dalam kategori baik hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh pihak panti dan pekerja sosial dengan mencakup empat peranan yang dilakukan oleh pekerja sosial sebagai fasilitator, mediator, broker, dan advokator. Faktor pendukung yang pertama yaitu anggaran dari pihak panti, kedua kecakapan personal peksos dan empat faktor penghambat yaitu pertama SDM yang masih terbatas, kedua bahasa, ketiga karakter lansia dan keempat hambatan pada panti.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.