ABSTRAK Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Pengunaan obat tradisional meningkat selama pandemi Covid-19 seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan imunitas tubuh. Penggunaan obat tradisional digunakan sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan terkait pemanfaatan tanaman obat berupa obat tradisional Indonesia pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan atau bencana nasional Coronavirus Disease 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap obat tradisional untuk mencegah Covid-19 serta untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosiodemografi dengan persepsi masyarakat terhadap obat tradisional untuk mencegah Covid-19 di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2021 pada masyarakat yang sedang berada di rumah. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei lapangan (observasi) menggunakan kuesioner tervalidasi. Pengisian kuesioner dilakukan oleh 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap obat tradisional untuk mencegah Covid-19 adalah baik (98%). Dapat disimpulkan dari hasil uji chi square tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik sosiodemografi dengan persepsi masyarakat terhadap obat tradisional untuk mencegah Covid-19 (p > 0,05).
Instalasi Farmasi di Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan utama karena lebih dari 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi sehingga pelayanan farmasi yang kurang bermutu akan menimbulkan kerugian. Salah satu upaya pelayanan pasien di Instalasi Farmasi adalah memperoleh obat yang diresepkan oleh dokter dalam waktu singkat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis waktu tunggu pelayanan resep di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Djamil Padang dengan standar pelayanan minimal rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode Non Probability Accidental Sampling terhadap resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUP Dr. M. Djamil Padang, jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 349 resep yang diambil selama waktu 1 bulan, yaitu pada bulan maret 2020 dengan 320 resep jadi dan 29 resep racikan. Hasil dari penelitian ini adalah lamanya waktu tunggu pelayanan resep jadi dengan rata-rata mencapai 36 menit 23 detik, sedangkan pada standar pelayanan minimal waktu tunggu pelayanan resep jadi yaitu ≤30 menit. Waktu tunggu pelayanan resep racik dengan rata-rata mencapai 1 jam 9 menit 48 detik, sedangkan pada standar pelayanan minimal waktu tunggu pelayanan resep racik yaitu ≤60 menit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah waktu tunggu pelayanan resep jadi belum sesuai standar, dan untuk waktu tunggu pelayanan resep racikan juga belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.