Kreativitas dalam pembelajaran semakin dituntut agar peserta didik dengan cepat memahami capaian pembelajaran. Program Kampus Merdeka disambut dengan baik oleh insan pendidikan, segala persiapan dilakukan agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang luar biasa. Salah satu program Kampus mereka adalah pertukaran pelajar, dimana Universitas Esa Unggul mendapat amanah melaksanakan khususnya di mata kuliah E-business. Beberapa Universitas yang mendaftar di matakuliah ini terdiri dari mahasiswa Universitas Negeri Makassar, STMIK Widya Cipta Dharma, Universitas Bakrie dan Universitas Multimedia Nusantara. Pembelajaran yang digunakan adalah menerapankan project base dan problem base learning. Dimana metode pembelajaran ini melatih mahasiswa dapat menerapkan konsep e-business model Canvas yang diimplementasikan dalam usulan proyek bisnis. Untuk menyelesaikan proyek e-business tersebut tim dosen membagi dalam kelompok-kelompok kecil yang diharapkan muncul kemampuan kolaborasi dan komunikasi selain dari kemampuan teknis dalam pemodelan sistem. Hasil dari pemanfaatan trello dalam mata kuliah e-business ini adalah tim dosen dalam melihat dalam diskusi di card pada aplikasi trello yang dibuat oleh masing-masing tim, melihat penetapan peran dan tanggung jawab dalam setiap tim dan melihat keaktifan anggota tim untuk saling berkontribusi dalam menyelesaikan proyek. Trello membantu tim dalam melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan setiap tahap pengembangan e-business dengan mudah.
Di era digital ini e-Learning sudah menjadi salah satu media pembelajaran yang telah banyak digunakan pada bidang pendidikan. Namun pembelajaran melalui e-Learning juga memiliki permasalahan seperti pembelajaran yang memperlakukan semua kebutuhan mahasiswa secara sama, tidak terjadinya interaksi secara langsung dan keterlambatan pengerjaan aktivitas oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang interaksi pembelajaran e-Learning dengan panduan pembelajaran yang dipersonalisasi untuk mengatasi perbedaan kemampuan dan kebutuhan mahasiswa yang berbeda – beda. Metode yang digunakan dalam perancangan interaksi ini adalah Activity-Centered Design yang memiliki fokus pada aktivitas pembelajaran mahasiswa. Perancangan interaksi diawali dengan analisis aktivitas untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Selanjutnya di tahap perancangan, dirancang storyboard sebagai gambaran alur aktivitas mahasiswa dengan menggunakan Task Analysis. Pada tahap implementasi dikembangkan prototipe interaktif dengan menggunakan software Figma. Hasil prototipe sistem pembelajaran dievaluasi dengan mengujicobakan sistem kepada 12 mahasiswa untuk mengetahui tingkat usability sistem yang telah dibuat dilanjutkan dengan pengisian kuesioner untuk mengukur System Usability Scale (SUS). Pengukuran SUS prototipe sistem e-Learning dengan panduan pembelajaran mendapatkan skor 84,5 yang menunjukkan bahwa sistem ini memiliki acceptability pada tingkat acceptable dan masuk dalam acceptability ranges pada tingkat excellent.
eLearning offers many opportunities for improving university’s learning process. However, it is necessary to understand the maturity of university’s interaction system to assure this technology will not worsen the interaction between the system entities. This research aims to measure the learning interaction system maturity of Faculty of Computer Science Universitas Esa Unggul (Fasilkom) and propose recommendations for improving its maturity level. We modify the eLearning Maturity Model (eMM) in accordance with the characteristic of Fasilkom learning environment to get more generic model of learning system, with or without the technology. The result shows there are two main aspects that need to be improved at Fasilkom UEU learning system: (a) Academic Organization and Management, and (b) Curriculum and Learning Content Planning and Development.Keywords: maturity, system, interaction, elearning, eMMAbstrakPeluang penerapan sistem eLearning menawarkan banyak manfaat dalam mendukung proses pembelajaran di perguruan tinggi. Namun demikian, diperlukan pemahaman terhadap kesiapan kesiapan sistem interaksi pembelajaran yang ada agar penerapan teknologi ini tidak memperburuk hubungan antar entitas dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kematangan dan mengusulkan rekomendasi bagi perbaikan sistem interaksi pembelajaran di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul (Fasilkom). Pengukuran kematangan sistem interaksi pembelajaran dilakukan dengan mengadopsi model kematangan eLearning yang disesuaikan dengan sistem interaksi pembelajaran di lingkungan Fasilkom untuk mendapatkan model kematangan sistem pembelajaran yang lebih generik, dengan ataupun tanpa teknologi. Berdasarkan hasil studi, diusulkan rekomendasi peningkatan kematangan sistem interaksi pembelajaran di Fasilkom UEU dalam dua aspek, yaitu (a) Organisasi dan Manajemen Akademik, dan (b) Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum dan Konten Pembelajaran.Kata Kunci: kematangan, sistem, interaksi, elearning, eMM
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.