Economic activity is currently entering an era called the era of digital economy. Digital economy involves the process of e-business or e-commerce that utilizes the internet network. The rapid growth of internet users in Indonesia has affected the agribusiness sector to adopt e-commerce called e-agribusiness.In line with the development of the internet, a new understanding of electronic marketing paradigm in e-agribusiness in the form of e-marketplace. Some agribusiness e-marketplace sites have been born in Indonesia such as "agromaret.com", "kecipir.com", "limakilo.id", and "agribisnispedia.com". These five agribusiness e-marketplaces each have their own characteristics, advantages and disadvantages. Basically, the success of an e-marketplace depends heavily on the level of involvement of the participating participants. The lack of e-marketplace reliability is often criticized as one of the key factors that reduce the confidence of sellers or buyers to participate. The process of maturing the e-marketplace is needed to influence the user's perception of the quality of the technical service, the quality of the content service and the quality of customer service. Therefore, there is pressure on the provider side to improve the quality of its services and offer something unique above industry standards to achieve a competitive advantage over other agribusiness e-marketplaces. Keywords:e-commerce, e-agribusiness, e-marketplace.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan saluran pemasaran kopi Sanggabuana dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan responden menggunakan simple random sampling dan snowball sampling. Simple Random Sampling digunakan untuk mendapatkan responed petani dan Snowball Sampling digunakan untuk menganalisis pelaku pasar hingga sampai pada tangan konsumen. Hasil yang telah dicapai dalam penelitian Saluran Pemasaran Kopi Sanggabuana di Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang memiliki tiga buah saluran yaitu : Saluran pemasaran I yang terdiri dari Produsen→BUMDes→Pedagang Pengecer→Konsumen; Saluran pemasaran II yang terdiri dari Produsen→Pengumpul (desa) →BUMDes→Pedagang Pengecer→Konsumen; Saluran pemasaran III yang terdiri dari Produsen→Pengumpul (desa) → Pengumpul (kabupaten) →Konsumen.
Permasalahan yang dihadapi BUMDes Buana Mekar yakni produksi kopi Sanggabuana masih belum efektif dan efisien, belum kompetitif dengan merk dagang yang lain, masyarakat masih belum mengetahui komoditas kopi Sanggabuana, kopi Sanggabuana adalah komoditas khas Karawang yang perlu dibudidayakan, rendahnya inovasi dan penggunaan teknologi dalam pemasaran. Tujuannya adalah mengembangkan kegiatan produksi kopi Sanggabuana, meningkatkan kualitas laporan dan administrasi BUMDes Buanamekar dalam produksi kopi Sanggabuana. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan penyuluhan optimalisasi keuntungan dan bimbingan teknis penyusunan rencana bisnis. Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah ditemukannnya ketidakefisiensi terhadap penggunaan faktor produksi dilihat bahwa peningkatan jumlah bahan baku diatas 8 kg greenbean tetap menghasilkan produk kopi premium sebanyak 40 pcs dan bertambahnya pemahaman dalam penyusunan rencana bisnis serta dibuatnya proposal rencana bisnis. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor lain cenderung tidak berpengaruh terhadap produksi, produksi kopi yang menguntungkan hanya kopi premium sebanyak 40 pcs dan tidak direkomendasikan untuk memproduksi kopi sachet.
Adanya jiwa kewirausahaan dan kemitraan pengurus dan pengelola BUMDes Buana Mekar dapat berupaya mengembangkan dan memajukan secara berkelanjutan potensi lokal Desa Buana Mekar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jiwa kewirausahaan dan kemitraan terhadap keberhasilan usaha produksi kopi BUMDes Buana Mekar secara bersama-sama, individu, dan besarnya tingkat jiwa kewirausahaan, kemitraan dan keberhasilan usaha. Penelitian dilaksanakan di BUMDes Buana Mekar Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru. Sampel ditetapkan dengan cara disproportionate stratified random sampling total sebanyak 44 responden. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji F, uji T dan MSI. Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan dan kemitraan terhadap keberhasilan usaha diperoleh Sig. < 0,05 sehingga H1 diterima. (2) Terdapat pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha diperoleh Sig. < 0,05 sehingga H2 diterima dan terdapat pengaruh kemitraan terhadap keberhasilan usaha diperoleh Sig. < 0,05 sehingga H2 diterima. (3) Tingkat jiwa kewirausahaan (103,981), kemitraan (70,636) dan keberhasilan usaha produksi kopi milik BUMDes Buana Mekar (27,780) tergolong tinggi.
organic rice farming is 3,19 while non organic 1,86, BEP Production of semi organic rice farming is 2.441 kg while non organic farming is 3.344 kg, BEP price of semi organic rice farming is Rp 1.850/kg while non organic farming is Rp 2.985/kg, an independent sample t-test on income and feasibility it concluded that semi organic rice farming hingher than non organic rice farming.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.