Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan aspek-aspek yang mempengaruhi sistem penamaan orang Bali. Dari beberapa penelitian terkait yang sebelumnya sudah dilaksanakan, fokus penelitian ini lebih kepada deskripsi sistem penamaan orang Bali secara umum. Penelitian ini merupakan kajian linguistik antropologi yang menitikberatkan pada hubungan aspek-aspek lingual dalam penamaan berkaitan dengan hubungannya secara kultural di dalam masyarakat Bali. Metodologi penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1) penyediaan data dengan menerapkan metode cakap dengan teknik rekam dan catat, serta metode studi pustaka; 2) analisis data melalui penerapan pendekatan kualitatif model interaktif; dan 3) penyajian data yaitu dengan memaparkan data secara informal, dan menggunakan tabel. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek yang mempengaruhi sistem penamaan orang Bali, yaitu 1) jenis kelamin, 2) urutan kelahiran, dan 3) sistem kasta. Aspek tersebut memberikan gambaran tentang acuan penamaan orang Bali. Hasil dari penelitian ini mencerminkan aspek lingual sistem penamaan yang dipengaruhi aspek budaya sehingga merepresentasikan budaya Bali itu sendiri.
This study aimed to identify the nationalism values in “Tanah Surga...Katanya” film. It is a qualitative descriptive study based on audiovisual of film. The results indicate that, in the border, the value of Indonesian nationalism is faded, such as lack of recognition of the Indonesia Rupiah, low appreciation on the national anthem, and looking down on the potential of the region. That condition is due to the government’s lack of attention to education, health, transportation, communication, and economic facilities. But, on the other hand, the spirit of nationalism and nationality emerged, as well as sacrifice to defend the country.
This study aimed at developing an educational game in Teaching English for Young Learners (TEYL
This writing aimed to identify the relationship between Ma’anyan andMalagasy languages. Several related studies have been conducted butstill leave some aspects that have not been studied before; this writingwas conducted to address those aspects. This writing examined thelexicostatistics and glottochronology between Ma’anyan and Malagasy,the sound correspondence sets of both languages, and sound changes thatoccur in both languages. The data was collected via interviews, documented by note-taking and recording techniques. The data were analyzed by implementing lexicostatistics and glottochronology techniques to identify quantitative evidence. Meanwhile, sound correspondence and sound changes were applied to identify qualitative evidence. The results reveal that, in lexicostatistics, the cognate percentage of both languages is 37%. By glottochronology calculation, the two languages split from their protolanguage between 273 BC - 94 CE (2018). Qualitatively, there are seven sets of sound correspondence and four types of sound changes found. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi. Penelitian terkait telah dilaksanakan, tetapi masih meninggalkan aspek yang belum diteliti sebelumnya sehingga penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini mengidentifikasi hasil leksikostatistik dan glotokronologi antara bahasa Ma’anyan dan Malagasi, perangkat korespondensi fonemis kedua bahasa, dan perubahan bunyi yang terjadi pada kedua bahasa. Data dikumpulkan melalui metode wawancara menggunakan teknik catat dan rekam. Datadianalisis menggunakan teknik leksikostatistik dan glotokronologi untuk mencari evidensi kuantitatif, dan menggunakan korespondensi fonemis serta perubahan bunyi untuk mencari evidensi kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa secara leksikostatistik kedua bahasa berkerabat sebesar 37%. Secara glotokronologi, kedua bahasa berpisah pada tahun 273 SM – 94 M (2018). Secara kualitatif, ditemukan tujuh perangkat korespondensi fonemis dan empat tipe perubahan bunyi.
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola reduplikasi bahasa Bali dengan membandingkannya dengan pola reduplikasi bahasa-bahasa Austronesia. Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu penyediaan data, analisis data, dan penyajian data. Dalam penyediaan data, data diperoleh melalui metode cakap, dengan teknik pancing, rekam, dan catat. Analisis data dilaksanakan dengan menerapkan metode komparatif yaitu dengan membandingkan bagaimana pola reduplikasi bahasa-bahasa Austronesia (Blust, 2013) tersebut pada bahasa Bali. Hasil analisis data disajikan secara formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian, dari enam belas pola reduplikasi yang terdapat pada bahasa-bahasa Austronesia, empat di antaranya ditemukan di dalam bahasa Bali, di antaranya: (1) reduplikasi penuh, (2) reduplikasi penuh berafiks, (3) reduplikasi penuh dengan perubahan vokal atau konsonan, atau keduanya, dan (4) reduplikasi bentuk Ka-. Lebih lanjut, ditemukan satu pola unik pada bahasa Bali yaitu reduplikasi Kə- yang belum dipaparkan pada teori reduplikasi bahasa-bahasa Austronesia.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.