Abstrak:Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai guru tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 3 ada tiga peranan guru yaitu:1) sebagai pengajar; 2) sebagai pembimbing; 3) sebagai administrator kelas. Peran dan kedudukan guru menyampaikan risalah kenabian kepada umat manusia, yang pada hakekatnya mengemban misi rahmatan li al ‘alamin, yakni suatu misi yang mengajak umat manusia untuk tunduk dan beribadah kepada Allah SWT.
<p>The formulations of the problems of this research are: how does the educational pattern of thinking of A. Malik Fadjar? What are the indicators of educational thinking of A. Malik Fadjar? What do the factors contribute to the educational thinking of A. Malik Fadjar? And how is the relevance of educational thinking of A. Malik Fadjar with educational praxis? The aims of this research are to reveal and to find the educational thinking/ideas of A. Malik Fadjar. This research employed a qualitative design by investigating data from the writing of A. Malik Fadjar and others’ original writing about A. Malik Fadjar. The data collected is then described holistically, comprehensively, and systematically, which is then analyzed by social history approach of Islamic educational thinking, i.e. an approach observing background of the emergence of the thinking with factors affecting it and the relevance of the thinking for the present and future time to locate conceptual and substantive ideas and thinking. The research concludes that A. Malik Fadjar has a modern-religious pattern of thinking. Modern, because his thinking is oriented to the present and future time, always accepts the changes, open-minded, innovative and progressive. Religious, because of his family background, education, and also his organization culture are based on Islamic values. His pattern of thinking is shown by his vision, mission, and aims of education, curriculum, human resources, institution, and educational management. This thinking is emerged affected by both internal and external factors. From internal, the factors affected his thinking are educational background, personality and family. While from external, the factors are environment, job position, and socio-political situation in his era. Lastly, educational thinking of A. Malik Fadjar is still relevant to apply to the present and future time.</p><p class="keywords"><strong>Keywords</strong>:<em> A. Malik Fajar, education concept, Islamic education</em></p>
Abstrak:Orang tua sangat berperan dan mereka diminta tanggung jawab, komitmen, dan konsistensinya dalam pendidikan anak orang tua dan lingkungan keluarga harus mampu menciptakan lingkungan yang dapat menjamin berkembangnya seluruh potensi dan kemampuan seorang anak. Langkah-langkah keluarga dalam pembenukan esq adalah:(1)langkah-langkah persiapan melalui pembinaan lingkungan Islami;(2) langkahlangkahpelaksanaan pendidikan anak pra-natal (masih dalam kandungan); (3)langkahlangkah pelaksanaan pendidikan anak setelah lahir pra-remaja; (4)langkah pendampingan di masa anak sudah menginjak dewasa. Kata Kunci: Keluarga, Pembentukan ESQ anak
Kepemimpinan diperlukan memiliki teladan yang menjadi model ideal pemimpin, Rasulullah SAW dikaruniai empat sifat utama, yaitu: Sidiq berarti jujur dalam perkataan dan perbuatan, Amanah berarti dapat dipercaya dalam menjaga tanggung jawab, Tablig berarti menyampaikan segala macam kebaikan kepada rakyatnya dan Fathonah berarti cerdas dalam mengelola. Agar tujuan pendidikan Islam bisa dicapai sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan adanya kepemimpinan yang mampu membuat perencanaan yang baik, mengorganisir, menggerakkan, dan melakukan kontrol serta mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Islam memberikan dasar-dasar normatif dan filosofis tentang kepemimpinan yang bersifat komprehensip dan universal. Tidak hanya untuk umat Islam tapi juga untuk seluruh umat manusia.
Abstrak:Dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran diperlulan adanya model pemebelajaran yang memiliki ciri raasional teoritik logis, landasan pemikiran. tingkah laku mengajar, lingkungan belajar. Model pebelajaran al- qur’an meliputi sebuah komponen konsep pendidikan Islam, yang ditopang dengan pola pendidikan Rasulullah saw, sahabat Nabi dan ijtihad para ulama. Ayat-ayat yang digunakan dalam memilih pendekatan pembelajaran. diantara; Pendekatan akal atau ma’rifi. Pendekatan induksi (hukum yang bersifat umum). Pendekatan deduksi. Pendekatan Emosi. pendekatan yang dilakukan untuk menggugah daya rasa atau emosi peserta didik agar mampu meyakini, memahami dan mengahayati materi yang disampaikan). Pendekatan Ifradi (dilakukan untuk memberikan perhatian kepada peserta didik dengan karakter yang berbeda). Kata Kunci: Model Pembelajaran, Pendidikan dan al-Qur’an
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.