Abstrak-Kecamatan Dander memiliki 2 kawasan wisata andalan yang berada di wilayah Perhutani yaitu Water Fun Ngunut yang terletak di Desa Ngunut dan Wana Tirta terletak di Desa Dander. Dalam penelitian ini fokus studinya berada di ODTW Water Fun Ngunut, karena pengelolaan obyek wisata ini lebih melibatkan masyarakat dengan pembagian hasil 70%. untuk masyarakat dan 30% untuk perhutani. Namun pengelolaan ODTW ini belum maksimal. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi variabel-variabel karakteristik kawasan wisata ngunut berdasarkan indikator Community Based Tourism dengan menggunakan teknik konten analisis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kawasan wisata sesuai indikator Community Based Tourism antara lain terdapat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, serta pokdarwis menjadi pengelola aktif dalam kegiatan wisata. Hasil penelitian ini merupakan salah satu tahapan dalam melakukan penelitan lanjutan yaitu merumuskan strategi pengembangan.
C263Abstrak-Pantai Paseban merupakan salah satu pantai di Kabupaten Jember yang memiliki daya tarik baik dari segi wisata alam maupun budaya. Namun, potensi tersebut belum dikembangkan dengan optimal. Dimana terdapat kerusakan ekosistem mangrove dan adanya ancaman penambangan pasir besi yang akan dilakukan oleh pihak swasta sedangkan nilai ekonomi pasir besi yang tinggi menyebabkan masyarakat tergiur untuk melakukan penambangan serta pendapatan nelayan sekitar yang masih tergolong kecil. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif yang terjadi yaitu melalui arahan pengembangan wisata dimana responden penelitian dilakukan kepada empat responden yang terdiri dari kelompok pemerintah, swasta, dan masyarakat. Guna mencapai hal tersebut diperlukan identifikasi karakteristik melalui content analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kawasan wisata Pantai Paseban belum memenuhi prinsip pariwisata keberlanjutan khususnya dari segi lingkungan dimana lingkungan pantai belum dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan wisata, masih adanya ancaman penambangan pasir besi, belum ada upaya untuk mengurangi abrasi dan kendaraan pribadi, pelayanan jaringan listrik yang belum memanfaatkan SDA, pembuangan limbah warung makan dan kamar mandi umum yang langsung ke tanah, penggunaan iar tanah sebagai sumber pelayanan air bersih, serta upaya pemusnahan sampah dengan cara dibakar. Sedangkan aspek sosial dan ekonomi memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan aspek lingkungan.
Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan sistem geospasial yang berperan penting dalam perencanaan pembangunan. SIG sebagai sistem yang mampu mengakomodasi data spasial dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang mampu memberikan analisis keruangan, dapat digunakan untuk memberikan informasi dalam perencanaan. Namun pemanfaatan SIG belum optimal, terutama pemanfaatan pada tingkat kecamatan karena data yang tersedia memiliki format yang kurang mendukung. Basis data di kecataman pada umumnya masih berupa data statistik, tidak bereferensi geografis, belum tersistem, dan belum terintegrasi. Salah satu kecamatan yang belum mempunyai data berbasis SIG adalah Kecamatan Sukolilo yang berlokasi di area sekitar Kampus ITS Surabaya. Kecamatan Sukolilo, di mana banyak perguruan tinggi berada, mempunyai data yang cukup dinamik karena terdapat banyak mahasiswa dari perguruan tinggi yang tinggal di sana. Oleh karena itu, diperlukan konsep pengolahan data berbasis SIG untuk Kecamatan Sukolilo. Pada penelitian ini, pengolahan data berbasis SIG dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu studi literatur, pengumpulan data, pengolahan data, pembuatan peta dan penarikan kesimpulan. Melalui pengolahan data ini dihasilkan Profil Kecamatan Sukolilo berbasis SIG. Profil Kecamatan Sukolilo yang dihasilkan diharapkan dapat membantu mempermudah pemerintah untuk mengetahui gambaran kondisi Kecamatan Sukolilo dan mendukung proses perencanaan pembangunan.
Abstrak-Kampung Ketandan sebagai salah satu kampung wisata di Surabaya yang berada di tahap perintisan disiapkan untuk bisa menjadi destiasi wisata yang berdampingan dengan pengembangan kawasan heritage koridor Tunjungan. Namun partisipasi masyarakat Kampung Ketandan dalam mewujudkan kampung wisata masih terbilang kurang. Partisipasi masyarakat yang masih kurang tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang perlu diketahui sehingga, pengembangan kampung wisata dapat berjalan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi partisipasi yang diberikan masyarakat Kampung Ketandan dengan melakukan in-depth-interview pada stakeholder terpilih. Kemudian dilakukan konten analisis pada transkrip hasil wawancara untuk menggali faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam penciptaan kampung wisata di Kampung Ketandan. Hasil dari penelitian ini mengindikasi bahwa dari sepuluh sub-faktor yang diujikan, hanya sub-faktor pendidikan yang tidak berpengaruh terhadap kondisi partisipasi masyarakat, serta ditemukan faktor baru sebagai faktor lokal yang memengaruhi partisipasi masyarakat Kampung Ketandan dalam mewujudkan kampung wisata yaitu faktor pendapatan, faktor penggerak, faktor karakter masyarakat, dan faktor moral.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.