In an effort to realize food security, the Ministry of Agriculture made a policy of agricultural development by preparing food self-sufficiency program embodied with Special Effort of Increasing Productivity of Rice, Corn and Soy (UPSUS PAJALE). This escort and assistance is conducted by Agricultural Extension (PNS and THL), BABINSA (Bintara Pembina Desa) and students. This research aim to know 1) the implementation of UPSUS PAJALE program in Yogyakarta Special
INTISARIPenelitian ini dilakukan di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Desa Poncosari merupakan wilayah yang menerapkan sorgum mulai dari budidaya sampai pemanfaatan menjadi produk lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum, respons dari petani terhadap adanya inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum, dan faktor-faktor yang mempengaruhi respons petani terhadap inovasi budidaya dan pemnafaatan orgum di Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat respons petani terhdap inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum sebesar 57,99%. Dimana 90% petani masih ragu-ragu terhadap penerapan inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum. Hal ini dikarenakan sorgum merupakan teknologi baru yang dikembangkan. Persepsi dan motivasi berpengaruh nyata secara positif terhadap respons petani terhdap inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum. Faktor -faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap respons petani terhdap inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum adalah umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman usaha tani sorgum, dan intensitas mengikuti penyuluhan.Kata kunci: Respons sikap, respons perilaku, inovasi budidaya dan pemanfaatan sorgum, Bantul. PENDAHULUANPembangunan di bidang tanaman pangan dan holtikultura yang diarahkan untuk mewujudkan pertanian yang maju, efisien, dan tangguh merupakan bagian yang integral dari pembangunan nasional. Dalam pelaksanaan pembangunan tersebut dirancang suatu proses transformasi struktur sektor pertanian denga memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, iptek serta manajemen modern.Perubahan struktur sektor pertanian direflesikan oleh perubahan-perubahannya dalam proses pengelolaan sumber daya ekonomi yang tidak lagi hanya berorientasi kepada upaya peningkatan produksi tetapi juga kepada upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (Wibowo, 2000).Salah satu yang erat kaitannya dengan sektor pertanian adalah komoditi pertanian. Komoditi pertanian adalah barang produksi yang dihasilkan dari sektor pertanian. Komoditi pangan merupakan komoditi yang terus dihasilkan oleh sektor pertanian dan digunakan oleh
Trichoderma harzianum is a well-known mycoparasitic fungus that has been used as biocontrol agent of many phytopathogenic fungi. One of the effort to improve the ability of wild strain of T. harzianum in its antagonistic activity is by exposed them in gamma ray iradiation. In this experiment wild strain of T. harzianum iradiated gamma ray of Cobalt-60 (0.25 kGy, 0.5 kGy, 0.75 kGy, and 1 kGy), then assess the effect of the iradiation on its growth, the antagonistic activity and chitinase activity toward Fusarium oxysporum. Results showed that iradiation of gamma ray 0.25–1 kGy has no effect on the growth of T. harzianum and its antagonistic activity, but it significantly influence the chitinase activity. Probably the fungi have repaired the damage of DNA caused by iradiation, so that the growth and even the enzymatic function has no longer affected.
Research was done in Panjatan District Kulon Progo Regency aimed to know the effectiveness of auction market institution for red chili in Panjatan District and also to know the factors which influence to the effectiveness of auction INTISARIPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan lembaga pasar lelang cabai merah di Kecamatan Panjatan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan lembaga pasar lelang cabai merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Pengambilan sampel kecamatan, desa, dan kelompok tani menggunakan metode purposive. Sampel anggota diambil dari masing-masing sampel kelompok tani secara Simple Random Sampling sehingga total sampel 60 petani. Data dianalisis dengan metode Uji Proporsi dan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar besar petani di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo memiliki persepsi bahwa lembaga pasar lelang cabai merah memiliki keefektifan yang tinggi. Sikap petani dan peran ketua kelompok berpengaruh positif pada keefektifan lembaga pasar lelang cabai merah, tingkat pendidikan petani berpengaruh negatif terhadap keefektifan lembaga, sedangkan umur, motivasi, dan harga jual cabai merah tidak berpengaruh pada keefektifan lembaga pasar lelang cabai merah.Kata Kunci: Keefektifan, Pasar Lelang, Lahan Pasir, Kulon Progo PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang cocok untuk budidaya tanaman cabai. Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia menggunakan cabai dalam setiap masakan mereka. Oleh karena itu cabai dapat dikatakan sebagai salah satu komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Salah satu jenis cabai yang banyak dicari konsumen yaitu cabai merah. Tanaman cabai merah mampu ditanam baik di berbagai lahan. Salah satu daerah yang potensial untuk budidaya tanaman cabai merah yaitu pada lahan pasir pantai.Kulon Progo adalah salah satu kabupaten yang memiliki lahan pasir pantai yang cukup luas dan sesuai untuk budidaya cabai merah, tepatnya di Kecamatan Panjatan. Sebagian besar penduduk di pesisir pantai Kecamatan Panjatan bermata pencaharian sebagai petani yang menggantungkan hidup melalui budidaya cabai merah. Cabai merah menjadi komoditas utama petani lahan pasir pantai disamping tanaman hortikultura lain seperti melon dan semangka.Cabai merah juga merupakan salah satu produk pertanian yang rentan mengalami fluktuasi
The research was conducted in the District Sanden Bantul and has a goal to determine: (1) the degree of the role of chairman of farmer groups in technology adoption(1) peran ketua kelompok tani dalam adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi peran ketua kelompok tani, dan (3) pengaruh peran ketua kelompok tani dan faktor-faktor lain tehadap adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai. Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan teknik survei. Sampel desa dipilih secara purposive, yaitu Desa Srigading dan Desa Gadingsari. Data dianalisis dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan peran ketua kelompok tani dalam adopsi teknologi budidaya bawang merah dalam kategori tinggi. Faktor umur, pendidikan, motivasi, dan peran PPL berpengaruh nyata dan berpengaruh positif terhadap peran ketua kelompok dalam adopsi teknologi budidaya bawang merah. Faktor yang
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.