Various studies on the Learning Management System (LMS) have not examined the suitability of LMS features with the educational standards applicable in a country/region. This study aims to measure the suitability of LMS features with the National Higher Education Standards/ Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) in Indonesia using the Feature-Oriented Domain Analysis (FODA) method. This research identifies explicitly LMS features in the assignment and assessment functions. Besides, this study recommends previous LMS features for future LMS development based on the assessment standards applicable in Indonesia. The results of the analysis in this study found the suitability of the three LMS and recommended LMS features for Lecturer and Student users.
Abstract-Syllabus and lesson plan (RPS and RPP in Indonesian), which consist of topics and plan for conducting a subject during a period of time, are essential elements for teaching and learning activity. Therefore, in order to conduct subject successfully, syllabus and learning plan should be revised before class started. However, the revising activity is not a simple activity and sometimes becomes a complex activity that takes time. Consequently, in many cases, teachers tend to regret doing this activity; and if do so the maximal result will not be achieved. Beberapa tahapan yang wajib dilakukan dosen dalam penyusunan RPS dan RPP ialah sebagai berikut [2]. Dosen mengidentifikasi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah. Dosen wajib merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang bersifat lebih khusus merujuk pada CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut. Dosen diwajibkan menyusun Kemampuan Akhir yang Diharapkan (KAD), atau pada referensi lain dinamakan sub CPMK, sebagai representasi kemampuan akhir lulusan yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran. KAD dirumuskan berdasarkan CPMK. Dosen diharuskan menentukan indikator dan kriteria pencapaian KAD sebagai bagian dari perencanaan pembelajaran. Instrumen penilaian pembelajaran selanjutnya disusun berdasarkan indikator pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar. Dosen dapat memilih dan mengembangkan model/metode/strategi pembelajaran agar relevan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, dosen juga perlu menyelaraskan materi pembelajaran serta mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran.Permasalahan yang begitu kompleks dalam perancangan RPS dan RPP mengakibatkan tidak sedikit dosen yang enggan memperbarui rancangan RPS dan RPP di setiap semester. Padahal, salah satu bagian dari tugas utama dosen adalah merancang pembelajaran yang mengikuti permkembangan keilmuan yang sangat dinamis dari waktu ke waktu [3]. Di sisi lain, dunia kerja menuntut kompetensi lulusan yang senantiasa relevan dengan kebutuhan kerja.Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan dan penggalian informasi dari pakar-pakar pendidikan, perlu dikembangkan tools perancangan perangkat pembelajaran yang adaptif dengan peraturan dan kebijakan pendidikan
TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan sebuah tempat diselenggarakannya pendidikan dan pengajaran agama Islam khususnya Al Quran, termasuk pendidikan moral. Pada kenyataannya, program pendidikan di TPQ pada umumnya hanya mengajarkan bagaimana membaca Al Quran, tidak mengajarkan isi dan makna dari Al Quran itu sendiri, sehingga pendidikan moral kurang mendapat perhatian. Dengan demikian, hal yang penting yaitu membuat kreasi pada metode pembelajaran penanaman nilai-nilai moral menggunakan metode yang lebih menarik. Metode story telling merupakan salah satu teknik yang menarik untuk mempelajari nilai-nilai moral pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk menerapkan metode story telling dengan metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk menananmkan nilai-nilai moral pada anak. Strategi yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan dan dilanjutkan dengan pemantauan dan pendampingan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta merasakan pentingnya metode story telling yang diterapkan di TPQ untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Mereka juga sepakat untuk menerapkan metode ini di TPQ, tetapi dalam penerapannya mereka terkendala dengan terbatasnya waktu, belum terbiasa, kurangnya keterampilan, dan kurangnya kepercayaan diri. Pendampingan dan tindak lanjut perlu dilakukan agar program dapat diimplementasikan dengan lebih baik.
Humor is something that tickles the feelings of the listener, because of its tendency to sting, surprise, unreasonable, deceptive, and odd. The effects of humor arise because of language games, which tend to stray and break the rules of the literal meaning. Language units whether in words, phrases, clauses, or sentences in the "Sing Lucu" humor column in the Javanese magazine "Panjebar Semangat" (PS) show the characteristics of an identifiable humor language in the form and function categories based on the relation of meaning between the elements of the language unit it uses, both in its form as the humor writer's identity, the title of humor, and the content or content of the humor text itself. Semantically, it is identified that can convey the effect or value of humor. The results of the analysis illustrate that the semantic relationships that cause the effects of humor in the form of homonym, homophonic, homograph, onomatopoeia and polysemy.
Learning Management System (LMS) serves as a learning media effective for online learning during Covid-19. The rising use of LMS these days indicates that LMS features need to be further measured for their relevance to the National Standards of Higher Education (SN-Dikti). This measurement is also essential to be applied for five blended learning criteria for flexible time and place to access lessons. The objective of this research is to analyze the features of the LMS implemented on Moodle version 3.10. The analysis of the features was carried out by employing the methods of Feature-Oriented Software Development (FOSD), a method that elaborates software system relating to existing features of LMS, involving: 1) Canvas; 2) Edmodo; 3) Google Classroom; 4) Moodle; 5) Zoom Meeting; 6) Google Meet; 7) efront, and 8) Microsoft Teams. In accord with the testing and validation by experts, the research revealed that there were 56 features of LMS pertinent to learning and assessment standards of SN-Dikti and E-learning self-study criteria with other blended-media or events, instructor-led program, live e-learning, on the job training, simulation, and lab centered on blended learning. Those 56 features were approved by experts and implemented by employing Moodle version 3.10 relevant to the SN-Dikti and blended learning
ABSTRAK: Kompetensi menulis artikel pada kelas XII jenjang SMK sesuai dengan kurikulum 2013 KI 3.47 dan KD 4.47. Penelitian ini difokuskan pada morfofonemik dalam artikel karangan siswa kelas XII SMK Multimedia Tumpang yaitu pada proses penambahan fonem, pelesapan fonem, peluluhan fonem, perubahan fonem dan pergeseran fonem. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan termasuk jenis penelitian analisis teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfofonemik dalam artikel karangan siswa kelas XII SMK Multimedia Tumpang, 1). Hanya terdapat penambahan fonem, pelesapan fonem, peluluhan fonem, perubahan fonem serta tidak ditemukan pergeseran fonem. 2). Tidak semua proses afiksasi mengakibatkan perubahan , diantara proses afiksasi yang menyebabkan perubahan adalah prefiksasi /ber-/, prefiksasi /me-/ dan klofiksasi /me-kan/, /me-i/. Prefiksasi /pe-/ dan konfiksasi /pe-an/ ,prefiksasi /per-/ dan konfiksasi /per-an/, prefiksasi /ter-/ . 3). Kerancuan morfofonemik sebanyak 5 kata. 4). tidak ditemukan perubahan fonem pada proses sufiksasi /-an/. KATA KUNCI: Morfofonemik, artikel, afiksasi, kurikulum 2013 MORPHONEMICS IN THE WRITING OF STUDENTS 'ARTICLES CLASS XII SMK ABSTRACT: Writing competence in class XII at SMK according to the 2013 curriculum, KI 3.47 and KD 4.47. This research is focused on the morphophonemic in the articles written by the XII grade students of SMK Multimedia Tumpang, namely the process of phoneme appearance, phoneme impingement, phoneme pulsation, phoneme change and phoneme shift. This research uses a qualitative descriptive approach and is a type of text analysis research. The results of this study indicate that the morphophonemic in the article written by class XII students of SMK Multimedia Tumpang, 1). There were only phoneme occurrences, phoneme impingement, phoneme pulsation, phoneme change and no phoneme shift was found. 2). Not all affixation processes result in morphophonemic, among the affixation processes that cause phoneme changes are prefixation / ber- /, prefix / me / and cllofixation / me -kan /, / me-i /. Prefixation / reposition / and fixation / message /, prefix / per- / and confixation / per -an /, prefixation / ter- /. 3). Morphophonemic confusion is 5 words. 4). no morphophonemic found in the / -an / suffixation process.KEY WORDS: Morphophonemic, articles, affixation, 2013 curriculum
<p>Kosmetik yang beredar di pasar sangat beragam, keberagaman brand tersebut diikuti dengan keberagaman nama brand kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pola penulisan pada nama brand kosmetik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analsisis isi. Teknik pengumpulan data adalah dengan analisis dokumen.. Analisis data dilakukan dengan model analisis mengalir. Hasil penelitian menunjullan ada empat pola penulisan brand kosmetik, yaitu pola singkata, akronim, pemendekan, dan lambang. nama brand kosmetik berupa pemenggalan yang dipasarkan di Indonesia dilakukan meliputi bentuk singkatan, akronim, pemendekan, dan lambang. Singkatan dibentuk dengan menuliskan huruf pertama setiap unsur/kata. Akronim dibentuk melalui pengekalan suku pertama setiap unsur nama, kombinasi suku pertama, suku terakhir pada unsur nama, dan kombinasi suku pertama dan kata pada unsur nama. Pemendekan dibentuk dengan cara pengekalan suku pertama pada kata/unsur nama. Adapun lambang dibentuk dengan menggunakan huruf pertama kata/nama. Pola penulisan nama brand mempengaruhi persepsi konsumen, namun penelitian ini belum mengukur persepsi konsumen terhadap pola nama brand kosmetik sehingga memungkinkan ditindaklajuti peneliti lain.</p><p> </p><p> </p>
Permasalahan karakter pada anak cukup menjadi sorotan yang memprihatinkan. Tujuan penelitian ini sebagai berikut: [1] mendeskripsikan bentuk-bentuk karakter Islami, [2] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Setting & Scene, [3] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Partisipant, dan [4] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Act Sequence dalam film animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitaif. Sumber data dalam penelitian ini media youtube tayangan kartun animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara. Data dalam penelitian ini adalah data hasil transkripsi berupa kutipan kata, frasa, klausa, kalimat dan narasi yang terdapat dalam tayangan animasi Nussa dan Rara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut, [1] melakukan transkripsi data dan [2] pengkodean data dan pengelompokkan data yang menunjang penelitian. Analisis data dilakukan bersamaan dengan interpretasi data sesuai teori. Teknik berdiskusi data yaitu berdiskusi bersama ahli. Hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa karakter Islami dalam Film Animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara memenuhi bentuk-bentuk karakter Islami yaitu [1] karakter Islami Religius, [2] karakter Islami Disiplin, dan [3] karakter Islami Sabar dengan tinjauan teori Speaking. Ditemukan tiga teori Speaking yang digunakan dalam penelitia ini yaitu [1] Setting dan Scene, [2] Partisipant, dan [3] Act Sequence.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.