Berbagai kecelakaan yang melibatkan kereta api masih banyak terjadi di Indonesia, baik kecelakaan yang disebabkan karena infrastruktur perkeretaapian kurang memadai, faktor alam, maupun karena kelalaian manusia. Oleh karena itu, keselamatan perkeretaapian harus menjadi perhatian utama sehingga mampu mencerminkan bahwa Indonesia adalah Negara bertrasnportasi kereta api aman yang mampu memberikan nilai tambah sebagai elemen transportasi massal, serta meningkatkan daya saing pasar di sektor sosial dan ekonomi bagi pembangunan nasional kedepan. Tujuan pengabdian masyarakat mengenai peningkatan keselamatan perkeretaapian adalah pemahaman secara dini tentang pentingnya sistem keselamatan perkeretaapian, implementasi program sistem manajemen keselamatan, serta meningkatkan peran dan tanggung jawab masyarakat dalam manajemen keselamatan. Tahapan pelaksanaannya yaitu melakukan survei, menyusun dan mengirim surat ijin ke instansi terkait, menyiapkan materi sesuai tema dan bahan pendukung yang dibutuhkan, datang dan ijin terlebih dahulu, perkenalan, memberikan materi, dan penutupan, membagikan doorprise dan dokumen foto bersama, serta melakukan evaluasi tim. Kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat keselamatan perkeretaapian Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun adalah masyarakat paham terkait pentingnya keselamatan perkeretaapian, program sistem manajemen keselamatan perkeretaapian untuk masyarakat dapat terimplementasikan, serta meningkatnya peran dan tanggung jawab masyarakat dalam manajemen keselamatan perkeretaapian.
Kebijakan penambahan fasilitas Coworking Space di ruang tunggu Stasiun Yogyakarta yang diperuntukan kepada penumpang kereta api yang memiliki kebutuhan ruang kerja pada saat menunggu keberangkatan kereta api. Fasilitas tersebut telah ada selama 3 (tiga) tahun dan perlu adanya evaluasi pelayanan fasilitas Coworking Space di Stasiun Yogyakarta oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan KAI Coworking Space Stasiun Yogyakarta. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan menggunakan kuesioner kepada pengguna fasilitas Coworking Space Stasiun Yogyakarta dengan parameter factor kepuasan sarana prasarana serta petugas dan pelayanan. Sebagai data pendukung dilakukan observasi mengetahui kodisi eksisting Coworking Space. kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan petugas Coworking Space adalah 83,91% dimana angka tersebut dapat diinterpretasikan menjadi kriteria Puas sedangkan tingkat kepuasan konsumen terhadap sarana dan prasarana Coworking Space adalah 81,38% yang termasuk pada kriteria Puas. Terdapat dua poin yang mendapatkan kriteria Cukup Puas yaitu Fasilitas air minum dan Akses ke kamar mandi, sehingga perlu adanya peningkatan fasilitas tersebut.
Kebijakan penambahan fasilitas Coworking Space di ruang tunggu Stasiun Yogyakarta yang diperuntukan kepada penumpang kereta api yang memiliki kebutuhan ruang kerja pada saat menunggu keberangkatan kereta api. Fasilitas tersebut telah ada selama 3 (tiga) tahun dan perlu adanya evaluasi pelayanan fasilitas Coworking Space di Stasiun Yogyakarta oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan KAI Coworking Space Stasiun Yogyakarta. Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan menggunakan kuesioner kepada pengguna fasilitas Coworking Space Stasiun Yogyakarta dengan parameter factor kepuasan sarana prasarana serta petugas dan pelayanan. Sebagai data pendukung dilakukan observasi mengetahui kodisi eksisting Coworking Space. kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan petugas Coworking Space adalah 83,91% dimana angka tersebut dapat diinterpretasikan menjadi kriteria Puas sedangkan tingkat kepuasan konsumen terhadap sarana dan prasarana Coworking Space adalah 81,38% yang termasuk pada kriteria Puas. Terdapat dua poin yang mendapatkan kriteria Cukup Puas yaitu Fasilitas air minum dan Akses ke kamar mandi, sehingga perlu adanya peningkatan fasilitas tersebut.
<p>The increasing population, rapid development, increasing number of motorized vehicles and increasing community activities are part of the current transportation problem. These problems can have an impact on improving the need for parking. At Kertapati Station there is a parking space facility. Provision of parking space if not appropriately arranged can be a problem and interfere with the level of comfort in the service process and can result in traffic jams, especially at stations. This study aims to analyze parking needs at Kertapati Station, and project parking needs at Kertapati Station for the next 5 years. The research method used is the observation of parking when vehicles enter and exit the train station. The research was conducted for three days, Thursday to Saturday April 28-30 2022 with an observation time of 07.00-21.30 WIB. From the results of the data analysis, it is known that the largest parking space requirement occurs on Saturday 30 April 2022 for motorcycles of 177.86 SRP, and passenger cars as much as 86.42 SRP. The projection within 5 years is that in 2025 the need for parking space for motorbikes can still accommodate the number of vehicles of 177 SRP while for passenger cars there is a shortage of parking space of 49 SRP.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.