The processing of agricultural products is one of the pillars of the development of agro-industry in an area. In LabuhanKertasari Village, the main products from the agricultural sector are seaweed, hybrid maize, and coconut. However, farmers only sell agricultural products in the form of raw materials without processing them first. Processed products certainly have a higher economic value than raw materials. For this reason, this research was conducted to process seaweed and coconut into masks which were then tested for the antioxidant activity of the masks that were processed. The research conducted was a laboratory experimental study where seaweed and coconut were first processed into a powder. The treatment given is processing seaweed into powder with an alkaline process and without an alkaline process. Then, mixing seaweed powder and coconut powder with three ratios, namely seaweed powder: coconut powder (1: 1, 2: 1, 3: 1). The results showed that the antioxidant activity of the masks 1: 1, 2: 1, 3: 1 were 743,9 respectively; 513.69; and 406.23 (with alkaline seaweed powder) and 193.67; 174.09; and 149.10 (with seaweed powder without alkalization). The result showed that a mask with a ratio of 3: 1 without the alkalization process is the mask with the highest antioxidant activity value and suitable for the skin.
Umumnya penyakit diabetes mellitus diobati dalam bentuk antidiabetik oral dan injeksi insulin. Namun, pada penelitian yang dilakukan Marles dan Farn Worth tanaman tradisional dapat digunakan untuk pengobatan terhadap diabetes melitus karena memiliki efek samping yang rendah. Salah satu obat tradisional yang dapat menurunkan kadar gula darah adalah tanaman buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn). Mengkudu merupakan salah satu alternatif pangan fungsional karena mengandung flavanoid dan saponin pada buah mengkudu terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan air perasan mengkudu untuk menurunkan kadar gula darah. Metode Penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan the post test only control group design. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan perasan buah mengkudu dosis 50% selama 14 hari perlakuan. Analisis kadar glukosa darah dilakukan sebanyak 2 kali (pre dan post test). Data dianalisis dengan menggunakan One-Way Anova, post Hoc dan uji t berpasangan. Berdasarkan uji statistik uji one way Anova yang menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia L) mampu menurunkan kadar gula darah sebesar 176 mg/dL dibandingkan dengan obat antidiabetik metformin (Kontrol Positif).
Tepung terigu merupakan bubuk halus hasil dari penggilingan biji gandum. Umumnya tepung terigu berwarna kekuning-kuningan. Namun, dalam pengolahan tepung terigu para produsen sering menambahkan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya berupa klorin. Klorin adalah bahan kimia yang dapat mengurangi nutrisi tepung dan merusak vitamin. Tujuan penelitian ini adalah utuk mengidentifikasi klorin pada tepung terigu yang dijual di Pasar Kodim Pekanbaru. Penentuan klorin diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh bahwa tepung terigu tidak bermerk mengalami perubahan warna menjadi merah muda lebih pekat dibandingkan dengan tepung terigu bermerk. Berdasarkan uji kuantitatif diperoleh bahwa kadar klorin pada tepung tidak bermerk yaitu TBC lebih tinggi yaitu sebesar 6,06±0,02 ppm dibandingkan tepung bermerk yaitu Danau (BC) 4,48±0,02 ppm. Tepung terigu bermerk dan tidak bermerk yang digunakan pada penelitian ini masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebab kadar klorinnya berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yaitu 45 ppm.
Mikroalga sebagai organisme fotosintetis mengandung biomassa yang telah dieksplorasi untuk menghasilkan bahan bakar alternatif dalam bentuk biodiesel dan bioetanol. Selain itu, biomassa mikroalga ternyata masih menyisakan produk lain yang belum dieksplorasi secara optimal yaitu biopigmen. Salah satu jenis mikroalga yang didominasi oleh klorofil serta kerotenoid yaitu Chlorella sp. Penelitian ini fokus pada pemanfaatan biopigmen mikroalga Chlorella sp. dibidang kesehatan khususnya kemampuan sebagai antibakteri alami terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus. Mikroalga Chlorella sp. ditumbuhkan dalam medium Walne dan dipanen menggunakan metode sentrifugasi. Mikroalga Chlorella sp. diekstrak menggunakan pelarut heksan:aseton (7:3) dan dimurnikan biopigmennya dengan kolom kromatografi. Biopigmen yang diperoleh, diuji aktivitas antibakterinya dengan metode Kirby-Bauer. Hasil penelitian diperoleh kerapatan sel mikroalga Chlorella sp. sebesar 16,54×106 sel/mL. Ekstrak kasar mikroalga Chlorella sp. berwarna hijau tua. Hasil pemurnian dengan kolom kromatografi diperoleh jenis biopigmen karotenoid pada panjang gelombang 380–400 nm dan klorofil pada panjang gelombang 450 nm dan 620 nm. Aktivitas antibakteri terhadap S. aureus yang dihasilkan oleh ekstrak kasar sebesar 9±0,104 mm, karotenoid sebesar 11,6±0,038 mm dan kloramfenikol 9,4±0,102 mm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.