Tepung terigu merupakan bubuk halus hasil dari penggilingan biji gandum. Umumnya tepung terigu berwarna kekuning-kuningan. Namun, dalam pengolahan tepung terigu para produsen sering menambahkan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya berupa klorin. Klorin adalah bahan kimia yang dapat mengurangi nutrisi tepung dan merusak vitamin. Tujuan penelitian ini adalah utuk mengidentifikasi klorin pada tepung terigu yang dijual di Pasar Kodim Pekanbaru. Penentuan klorin diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif diperoleh bahwa tepung terigu tidak bermerk mengalami perubahan warna menjadi merah muda lebih pekat dibandingkan dengan tepung terigu bermerk. Berdasarkan uji kuantitatif diperoleh bahwa kadar klorin pada tepung tidak bermerk yaitu TBC lebih tinggi yaitu sebesar 6,06±0,02 ppm dibandingkan tepung bermerk yaitu Danau (BC) 4,48±0,02 ppm. Tepung terigu bermerk dan tidak bermerk yang digunakan pada penelitian ini masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sebab kadar klorinnya berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yaitu 45 ppm.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.