Purpose
This paper aims to investigate whether Syariah banks are more financially stable than non-Syariah banks and check the differential impact of explanatory variables in financial health and efficiency in the context of Indonesia.
Design/methodology/approach
By using unbalanced panel data from Bankfocus over the period 2011–2018, regression analysis is performed with two response variables representing financial health, ZSCORE for return on average assets, liquid asset to deposit and short-term funding ratio. A number of control variables are used as tools to confirm the hypotheses. To check the robustness of the findings, a model with different specifications has been used.
Findings
The results indicate that while Syariah banks present higher insolvency risk (less health) for long-term activity, the opposite is true for short-term activity. Other findings show that Syariah and non-Syariah banks contribute differently to the national system of financial stability owing to varying influential factors on the bank’s health.
Originality/value
This paper presents a comparative analysis between the financial stability of Syariah banks and that of non-Syariah banks in Indonesia by building an empirical framework that allows the author to examine the differential effects of each underlying feature on financial stability in Syariah and non-Syariah banks.
This study aims to find empirical evidence whether factors such as debt to equity ratio, profitability, auditor quality, and auditor turnover affect the compliance of manufacturing companies in the timely submission of financial statements on the Indonesia Stock Exchange.The data in this study are secondary data obtained from the company's annual financial statements in the Indonesian Stock Exchange (IDX). This type of research is ex post facto research. This research was conducted using a sample of 76 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2016-2018, so the research data analyzed amounted to 201. The data analysis technique used was descriptive statistics, multivariate test using logistic regression. Based on hypothesis testing, it can be concluded that overall, the companies that are on time are more numerous than the companies that are not on time in financial reporting to Bapepam. And the test results with logistic regression show empirical evidence that debt to equity ratio, profitability, auditor quality, and auditor turnover do not affect the timeliness of corporate financial reporting. Keywords : Debt To Equity Ratio, Profitability, Auditor Quality, Auditor Change And Timeliness.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan financial distress terhadap konservat isme akuntansi pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan data sekunder yang digunakan pada penelitian ini sumbernya berasal dari annua l report yang terdiri dari 99 sample sesuai kriteria penelitian. Metode analisis menggunakan regresi berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap koservatisme akuntansi sedangkan leverage dan financial distress t idak berpengaruh secara signifikan terhada konservatisme akuntansi.
Pemahaman pelaku UMKM terkait dengan standar akuntansi EMKM belum memadai. Bahkan sebagian besar dari mereka belum mengetahui apa itu standar EMKM. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang standar EMKM bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kubu Raya. Harapan kami, kegiatan PKM ini dapat meningkatkan pemahaman para pemilik UMKM mengenai standar EMKM sehingga mereka dapat menyusun laporan keuangan dari unit usaha yang mereka kelola.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan ukuran dewan direksi, komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional dalam mengukur corporate governance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2016-2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 28 perusahaan. Jumlah sampel yang didapatkan dari kriteria tersebut sebanyak 140 sampel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS 25. Berdasarkan hasil analisis pada uji hipotesis, variabel ukuran dewan direksi, komisaris independen dan kepemilikan manajerial tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Sementara pada variabel kepemilikan institusional menunjukkan bahwa berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal perusahaan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.