Penelitian ini berfokus pada teknik penilaian autentik pada aspek kognitif, afektif, dan psikootorik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui teknik penilaian autentik yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dan kendala yang ditemukan dalam pengimplementasiannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, desain yang digunakan yaitu studi kasus yang artinya peneliti mengungkap dan menganalisis secara mendalam terhadap permasalahan agar mendapatkan hasil yang spesifik. Subjek dalam penelitian ini ialah guru pendidikan agama Islam, peserta didik dan kepala sekolah. Pengumpulan data menggunakan sumber primer dan sekunder. Simber primer sumber seperti observasi wawancara, sedangkan sekunder yaitu buku, jurnal, dan artikel ilmiah. Analisis data menggunakan deskriptif-analitik diantaranya analisis kritik, interpretasi kritik, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu terdapat beberapa teknik penelilain yang digunakan guru pada setiap aspek. Aspek kognitifnya adalah guru menggunakan tes tulis, tes lisan dan penugasan. Aspek afektifnya guru menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal atau catatan harian. Sedangkan aspek psikomotorik guru menggunakan teknik proyek, unjuk kerja, dan portofolio. Dari ketiga asepk ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara utuh tentang ketercapaian kompetensi peserta didik dan juga dapat digunakan untuk dijadikan alat ukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang sangat penting dalam pendidikan.
Problematika pendidikan Islam saat ini sangat kompleks. Problematika tersebut terkait dengan sistem pendidikan, sistem pembelajaran, sampai kepada kualitas output lembaga pendidikan Islam. KH. Ahmad Dahlan merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam melakukan pembaharuan pendidikan Islam khususnya di Indonesia. Sehingga penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pemikiran serta pergerakan KH. Ahmad Dahlan sebagai tokoh pembaharuan pendidikan, serta menjadikannya sebagai refleksi bagi lembaga pendidikan dalam menyikapi problematika yang sedang dihadapi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (library research). Berdasarkan analisis dari sumber data, maka dapat disimpulkan bahwa KH. Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan terkait dengan tujuan pendidikan, materi dan metode pembelajaran, dan sistem pendidikan. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan sangat relevan sebagai refleksi bagi lembaga pendidikan Islam dalam menyikapi berbagai problematika yang dihadapi. Penerapan pemikiran KH. Ahmad Dahlan dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan Islam. Dengan demikian akan lahir output lembaga pendidikan Islam yang berjiwa sosial, nasionalisme, serta berjiwa religius yang tinggi
Membahas tentang hakikat manusia tidak akan pernah habisnya, karena banyaknya dimensi yang dibahas. Jika seseorang tuntas memahami dimensi tentang manusia, pasti muncul dimensi yang belum tuntas dibahas. Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui hakikat manusia menurut islam, pandangan filsafat tentang hakikat manusia, bagaimana hakikat manusia sebagai individu dan anggota masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan dan menggunakan pendekatan analisis filosofis.Data primer penelitian adalah buku berjudul “Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter, sedangkan data sekunder yang digunakan adalah jurnal berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Metode pengumpulan dengan dokumentasi, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif analitik. Berdasarkan data yang peroleh maka dapat disimpulkan bahwa dalam Islam Manusia meliputi dua unsur yaitu unsur jasmani dan rohani. Keduanya saling keterkaitan antar satu sama lain dan kemudian Allah berikan potensi. Dalam al- qur’an digambarkan dengan al-basyar, al-insan, al- nas, bani adam, dan al-Ins. Dalam filsafat hakikat manusia meliputi ruh, jasad, perpaduan ruh dan jasad serta eksistensinya. Manusia sebagai makhluk individu adalah setiap manusia berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh potensi. Manusia sebagai makhluk masyarakat memerlukan manusia lain. Implikasinya, pendidikan islam harus dibangun konsep pendidikan qalbiah dan aqliah, pendidikan Islam harus melakukan pengembangan potensi, menjadi sarana proses transformasi ilmu dan budaya.
Many philosophers have discussed ethics. Ethics as something that cannot be separated in human life, one of which is Immanuel Kant's Ethics. Kantian ethics is an ethics of obligation that does not require happiness or external factors. This is also in line with Islam that commendable morals lead humans to the highest happiness, namely the reality of God. Islam teaches morals called Islamic morals which are based on the Qur'an and hadith. Research objectives: 1) Biography, 2) Immanuel Kant's philosophy, 3) Immanuel Kant's ethical relevance to Islamic morals. The research method used is library research with a descriptive approach. Research result; 1) Immanuel Kant was born on April 22, 1724 in Konigsberg, East Prussia. Heone of the German thinkers. Regarding ethics Immanuel Kant wrote at least three books, first; Fundations of Metaphysics of Morals, second; Critique of Practical Reason, third: Metaphysics of Ethics. 2) Kant's ethical philosophy, including the ethical philosophy of deontology. Kant's ethical rationale, among others; Categorical immersion, legality and morality, autonomy of will, goodness and happiness, ethics and religion.3) Immanuel Kant's ethical relevance to Islamic morality, among others; a) The basis of obligation, b) Freedom, c) The ultimate goal.
The teacher does not correctly and adequately understand the implementation of a valid assessment, so students do not understand the implementation of a valid assessment. This study aims to analyze how authentic assessment techniques on cognitive aspects are used by Islamic religious education teachers in elementary schools. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach. This research uses a case study design because the researcher will reveal in-depth or analyze the research problem to obtain more specific results. The subjects in the study were one teacher of Islamic religious education and two students. The data collection used is primary and secondary sources. The primary sources used were observation, interviews, and documentation, while the secondary sources were reputable books and journals that matched the themes discussed. The data analysis using descriptive-analytic is divided into three stages, namely the critical analysis stage, critical interpretation, and concluding. The results of this study are several authentic assessment techniques on cognitive aspects used by Islamic religious education teachers, including written tests, oral tests, and assignments. This assessment technique is used to get a complete picture of student competencies in the realm of knowledge and can be used as a measuring tool for learning success so that assessment has an essential role in education.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.