The phenomenon occurring along with traditional market development is the safety aspect, criminal activities, the low hospitality in serving buyers, the lack of honesty in trade, excessive price range in bargaining, and the lack of product information. This study aims to formulate model of traditional markets as cultural product outlet and tourism destination in the current era. It was a descriptive study with a qualitative approach. Its location is Pasar Klewer, Surakarta District with considering textile commodity specification of cultural production result of low-class economy communities with the scale of South-East Asia service. The study began with the explorations of potential, problems, effort and service of traditional markets, and government policy and commitment. Data were obtained through spatial and aspatial identification, site observation, in-depth interview, and document study. Sampling techniques were purposive and snowball sampling techniques. Furthermore, data analysis was carried out by using analytical methods, including 1) External and Internal Factors Analysis Summaries to analyze potential, problems, effort and service of traditional markets, and 2) Interactive Analysis to analyze the relevance of policy, commitment and effort carried out by traditional market actors. The result shows that traditional markets are one of tourism destination with historical values as outlets of community cultural products and populist economic spaces based on human source capabilities. The benefit of this study is directly received by market actors, policymakers of Surakarta Government, community and tourists, as well as academicians in scientific development in relation to cultural-art and tourism development based on the populist economy.
Abstrak Pariwisata merupakan sebuah kegiatan dalam rangka memberikan kepuasan atau hiburan terhadap seseorang dan memiliki sifat sementara. Terdapat 5 komponen penting dalam pariwisata atau biasa disebut 5A’s tourism, salah satunya adalah Aksesibilitas. Aksesibilitas wisata merupakan segala macam kemudahan yang dapat dirasakan oleh wisatawan dalam melakukan pergerakan/ perpindahan tempat saat perjalanan wisata. Aksesibilitas wisata meliputi 5 hal yaitu Sarana penunjang pariwisata, Prasarana penunjang pariwisata, Informasi mengenai obyek wisata, Waktu, dan Managemen aksesibilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan aksesibilitas wisata dalam mengintegrasikan obyek wisata dengan studi kasus di Kabupaten Karanganyar bagian timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan teknik skoring menggunakan Skala Likert. Teknik pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder melalui survei kuisioner, observasi lapangan, studi literatur, dan studi dokumen dari dinas terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan aksesibilitas wisata di Kabupaten Karanganyar bagian timur dalam mengintegrasikan obyek wisata memiliki tingkat kesiapan yang sedang dengan perolehan skor sebesar 11,06.
Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Jawa Barat dengan arahan prioritas pada bidang lingkungan hidup berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2029. Selain itu, Jatinangor juga memiliki arahan prioritas pada bidang lingkungan dan sosial berdasarkan RTRW Kabupaten Sumedang tahun 2011-2031. Jatinangor mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan guna lahan terbangun yang pesat, serta permasalahan lingkungan terkait air bersih yakni penurunan muka sumber air tanah, pencemaran air tanah, dan penurunan debit sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pembahasan pada penelitian ini terkait dampak pertumbuhan penduduk dan perubahan guna lahan terhadap kualitas air bersih rumah tangga di Jatinangor. Komponen yang dibahas dalam penelitian ini meliputi laju pertumbuhan penduduk; kepadatan penduduk; peningkatan lahan terbangun; intensitas pemanfaatan lahan; kebijakan tata guna lahan; perkembangan kondisi air bersih; pengelolaan pemenuhan air bersih; dan kualitas air bersih rumah tangga berdasarkan persepsi masyarakat. Penelitian ini menggunakan data primer berupa observasi lapangan dan kuesioner; serta data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, skoring, dan spatial overlay. Jatinangor mengalami peningkatan kepadatan penduduk dan perubahan guna lahan terbangun yang tinggi dari guna lahan non terbangun seperti kebun/ladang/sawah menjadi guna lahan terbangun seperti permukiman, industri tekstil, dan sarana/prasarana selama dua tahun terakhir (2014-2016). Sementara itu, Jatinangor juga mengalami permasalahan penurunan muka air tanah, pencemaran air tanah, dan penurunan debit sumber air PDAM. Dari penilaian persepsi masyarakat Jatinangor terhadap kualitas air bersih rumah tangga dapat diketahui bahwa kualitas air bersih rumah tangga menurun dan kurang memadai untuk kebutuhan sehari-hari.
Kafe yang merupakan salah satu bentuk dari “<em>third place</em>” saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan di kota-kota besar termasuk di Kota Surakarta. Lokasi kafe di Kota Surakarta tersebar di sekitar kawasan perdagangan dan kawasan permukiman. Keberadaan beberapa kafe di kawasan permukiman terkadang memberikan beberapa permasalahan, seperti kemacetan dan kebisingan dari aktivitas kafe. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor utama dalam pemilihan lokasi kafe di Kota Surakarta. Faktor utama pemilihan kafe di Kota Surakarta didapatkan dari analisis faktor yang dilakukan terhadap penilaian pemilik kafe di Kota Surakarta terhadap faktor-faktor pemilihan lokasi saat akan mendirikan usaha kafe menggunakan skala sikap likert. Berdasarkan hasil analisis faktor didapatkan 4 kelompok faktor yang bisa merangkum 14 faktor pemilihan lokasi di awal. Faktor pemilihan lokasi kafe di Kota Surakarta ditentukan oleh fleksibilitas lokasi, kesesuaian lokasi, dukungan lingkungan sekitar, dan faktor tambahan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.