Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prioritas strategi pengembangan ternak kerbau di kabupaten Tanah Laut dengan menggunakan metode Analtycal Hierarchy Process (AHP), Berdasarkan analisis menggunakan AHP didapatkan hasil berdasarkan urutan prioritas tertinggi adalah Pengimplementasian regulasi pemasaran dan pemotongan ternak kerbau produktif dengan nilai 0,203. (2). Memberikan perangsang produksi bagi peternak dengan nilai 0,154. (3). Perlindungan dan pembukaan lahan baru penggembalaan ternak dengan nilai 0,125. (4). Meningkatkan teknologi pengolahan pakan dengan nilai 0,119. (5). Meningkatkan kegiatan pemeriksaan/ pelayanan kesehatan dan reproduksi ternak dengan nilai 0,115. (6). Optimalisasi teknologi IB dan intensifikasi perkawinan alam dengan nilai 0,109. (7). Meningkatkan pengetahuan dan kelembagaan peternak dalam manajemen usaha peternakan dengan nilai 0,089. (8). Optimalisasi potensi agrowisata sebagai salah satu daya saing daerah dengan nilai 0,086.
Penyusunan kalender tanam dan Pengelolaan Hama Terpadu pada budidaya tanaman pakcoy perlu dikelola dengan baik sehingga produk pakcoy di pasaran tidak melimpah. Kalau produksi pakcoy melimpah maka harga akan turun dan petani akan mengalami kerugian karena produk pertanian tidak tahan lama dan mudah busuk. Hal tersebut dapat disebabkan karena perencanaan waktu tanam, luas tanam dan periode tanam yang kurang tepat. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah suatu konsepsi atau cara berpikir mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompatibel dalam suatu kesatuan koordinasi pengelolaan. PHT merupakan suatu sistem pengendalian yang menggunakan pendekatan ekologi, maka pemahaman tentang biologi dan ekologi hama dan penyakit menjadi sangat penting. Solusi dari permasalah mitra tersebut adalah 1) Penyusunan kalender tanam dengan cara memberikan pengetahuan dan teknologi pembuatan kalender tanam pakcoy; 2) Memberikan pengetahuan tentang Pengendalian Hama Terpadu melalui budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pengamatan rutin dan pemantauan serta petani sebagai ahli PHT. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar peserta mendapatkan pengetahuan dan mampu menyusun kalender tanam sayuran; paham dan menerapkan Pengendalian Hama Terpadu. Simpulan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan tentang kalender tanam sayuran dan Pengendalian Hama Terpadu.pada tanaman pakcoy. Peserta secara berkelompok sudah mampu menyusun kalender tanam sayuran dan sudah memahami Pengendalihan Hama Terpadu pada budidaya tanaman pakcoy.
One way to develop superior agricultural products in the livestock sub-sector in the region is to identify the dominant sub-sector of livestock products in the region. This study aims to identify the leading livestock sector in Barito Kuala Regency. The process of collecting data was carried out using a survey method based on secondary data. Secondary data collection was sourced from documents and data from the livestock sub-sector owned by the Central Statistics Agency (BPS) of Barito Kuala Regency and South Kalimantan Province. The method used for data analysis is in the form of Location Qoutient (LQ) analysis to determine the base and non-base subsectors. The input data in the calculation is the number of livestock populations in a times series from 2017 to 2020. Based on the results of Location Qoutient (LQ) analysis, the LQ value of dairy cattle, horses, sheep and laying hens is 0, broilers with an LQ value of 0, 51 and ducks at 0.95 were categorized as non-basic commodities, while the largest LQ value was (1). Free-range chicken by 6.19 then (2). The Muscovy duck is 5.74, (3). Pig of 4.72, (4). Buffalo cattle of 4.13, (5). Beef cattle of 3.01, and (6). Goat by 1.30. The livestock commodities are categorized as basic commodities. The potential of livestock commodities can not only be developed for the needs of the area itself but can also be fulfilled in the surrounding area.
Salah satu cara memanfaatkan lahan perkarangan rumah guna mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga adalah dengan menggunakan metode hidroponik. Bercocok tanam dengan metode hidroponik dalam memanfaatkan lahan yang sempit di perkotaan atau di perumahan bukan sesuatu yang baru, namun di Desa Semangat Karya Kabupaten Barito Kuala masih banyak yang belum mengetahui dengan jelas bagaimana cara bercocok taman dengan metode hidroponik sistem wick. Pemilihan hidroponik sistem wick ini karena menurut Kementan (2018) merupakan model hidroponik paling sederhana dengan menggunakan sumbu yang menghubungkan pot tanaman dengan media larutan nutrisi. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan guna menunjang keterampilan dalam bercocok tanam dengan metode hidroponik sistem wick. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan pengisian kuesioner pretest dilanjutkan dengan presentasi penyampaian materi, demonstrasi cara atau praktik langsung, dan diakhiri dengan pemberian kuesioner posttest. Hasil menunjukkan bahwa pelatihan hidroponik sistem wick ini mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan mitra dalam budidaya tanaman dengan metode hidroponik sistem wick.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.