ABSTRAKBioaktif antioksidan merupakan substansi yang penting bagi kesehatan manusia. Karang lunak telah diketahui memproduksi bioaktif dengan keragaman struktur dan aktivitas biologi, termasuk memproduksi bioaktif antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bioprospeksi karang lunak dari perairan Teluk Palu sebagai penghasil antioksidan. Penelitian meliputi pengambilan sampel, identifikasi, ekstraksi (maserasi) karang lunak, skrining konstituen kimia, pengujian aktivitas antioksidan (penangkapan radikal DPPH), dan penentuan IC 50 . Pengambilan sampel dilakukan di Teluk Palu, pesisir desa Kabonga Besar, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Berdasarkan bentuk koloni monomorfik, tujuh sampel karang lunak yang digunakan pada penelitian ini termasuk dalam genus Sinularia, Dampia dan Sarcophyton. Analisis konstituen kimia mengindikasikan adanya senyawa saponin, fenolik, triterpenoid, dan alkaloid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, menunjukkan ekstrak kasar karang lunak menunjukkan persentase inhibisi radikal DPPH yang lemah. Hasil pengujian aktivitas antioksidan (metode DPPH) dari fraksi hasil partisi tujuh ekstrak kasar karang lunak berpotensi sebagai antioksidan dengan kategori kuat sampai lemah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak karang lunak asal Teluk Palu berpotensi sebagai sumber antioksidan. Karang lunak di pesisir Desa Kabonga Besar didominasi oleh genus Sinularia. ABSTRACTThe antioxidants substances are important for human health. Soft corals have been known to produce compounds with a variety of structural and biological activities, including bioactive antioxidants. The aim of this research was to obtain information of soft coral bioprospection from Palu Bay as an antioxidant. The research included sampling, identification, extraction (maceration) of soft corals, screening of chemical constituents, antioxidant activity assay (DPPH's radical scavenger), and determination of IC 50 . Soft coral samples were collected from Palu Bay, coastal village of Kabonga Besar, Donggala District, Central Sulawesi. Based on the shape of the monomorphic colony, seven soft coral samples that were used in this study belong to the genus Sinularia, Dampia and Sarcophyton. Analysis of chemical constituents indicated the presence of saponin compounds, phenolics, triterpenoids, and alkaloids. The results of the antioxidant activity by DPPH method showed that soft coral crude extracts have a weak percentage of DPPH's radical inhibition, while the results of the fraction had potential to be antioxidants with strong to weak categories. From the results of this study, it concluded that the soft coral extracts from Palu Bay have the potential as a source of antioxidants. The genus Sinularia dominates soft coral on the coast of Kabonga Besar Village.
Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Pemantauan Ikan Endemik Banggai Cardinalfish (BCF) Pasca Tsunami di Teluk Palu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa/siswi SMKN 6 Palu terhadap ikan endemik BCF dan habitatnya. Kemampuan tersebut semakin penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim. Dengan demikian, pengetahuan mengenai ikan endemik BCF serta keterampilan memantau ikan tersebut merupakan life skills yang sangat berguna bukan hanya bagi mereka tetapi bagi komunitas dimana mereka berada, baik selama duduk di bangku sekolah maupun nantinya di tengah masyarakat. Tahap Pelaksanaan PKMS ini melalui penyuluhan pelatihan teknis bioekologi dan cara pemantauan ikan endemik BCF secara daring yang di sampaikan oleh narasumber teknis, kemudian dilanjutkan dengan penerapan skala kecil dilapangan oleh tim pelaksana. Hasil Survei menunjukkan bahwa adanya perubahan yang sangat signifikan baik itu menyangkut jumlah populasi maupun mikrohabitat ikan endemik BCF
The goals of this research were to study the characteristics of coral recruits on Fish Home artificial reef modules at two sites with different environmental characteristics (habitat condition, physical and chemical water quality). The research was carried out from July to September 2016 at Mamboro Suburb in Palu Bay and Lero Village in Donggala District. Data were collected using SCUBA via a systematic random sampling method. Coral recruits were identified and community composition indices of abundance, distribution, diversity, evenness and dominance calculated. Water quality parameters were conducive to coral growth. The artificial substrate (fish homes) enabled coral settlement. Corals recruited mostly onto the outer walls of the fish homes, and were evenly distributed. At the Lero site, 683 colonies were counted, comprising 11 Families and 33 Genera, at Mamboro 563 colonies comprised 13 Families and 31 Genera. Dispersal patterns of the dominant group, no dominant species, average diversity and evenness.
Gelatin is derivative protein of collagen fiber which is found in the skin, bone, and cartilage. The composition of amino acids is almost similar to collagen, where glycine as the main amino acid and as 2/3 of all the amino acids that make it up, where 1/3 of the amino acids contained by proline and proline hydroxine. This research aims at knowing the physical charateristic of rendement and pH by using the skin of tilapia (Oreochromis niloticus) in concentration of HCL as immersion solution. The benefits of this research are expected to be the information sources of gelatin making in production scale, especially the gelatin production from the skin of tilapia (Oreochromis niloticus). The information are expected to support the development of information science and technology (IPTEK). Gelatin of tilapia skin (Oreochromis niloticus) used Completely Randomized Design (RAL) with 4 treatments. The treatments were HCl immersion to Tilapia’s skin (Oreochromis nilaticus) with N1 (4%), N2 (5%), N3 (6%) and N4 (7%) in 4 times repetitions
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah di SMP Negeri 1 Kontukowuna Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna. Metodedalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian sebanyak 9 orang, kepala sekolah, bendahara, komite sekolah, guru PNS 3 orang dan guru honorer3orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data model Milles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)di SMP Negeri 1 Kontukowuna Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna terdiri dari 11 komponen yaitu pengembangan perpustakaan, Kegiatan Penerimaan siswa baru, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, Kegiatan evaluasi pembelajaran, Pengelolaan sekolah, Pengembangan profesi Guru dan Tenaga Kependidikan, Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah, Pembayaran Honorer, Pembelian/ Perawatan alat multi media Pembelajaran dan Biaya lainya jika Komponen 1s/d 10 Telah terpenuhi, belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa komponen penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah belum sepenuhnya dilaksanakan dengan maksimal yaitu sarana dan prasarana sekolah. Kesimpulan dalam penelitian bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna masi ada beberapa komponen dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah belum terlaksana dengan maksimal yaitu pembiayaan sarana dan prasarana sekolah, berupa kerusakan jendela sekolah dan kerusakan lantai sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas perairan fisika dan kimia mengkaji biodiversitas bulu babi di perairan Teluk Palu; serta mengkaji distribusi bulu babi di perairan Teluk Palu. Metode penentuan populasi bulu babi menggunakan Line Transect. Pengamatan yang dilakukan dilokasi penelitian terdiri dari Diadema savignyi, Diadema setosom dan Echinothrix calamaris. Hasil perhitungan kelimpahan yang paling tinggi pada D. setosom 74%, D. savignyi 21%, dan terendah E. calamaris 5%. Dibandingkan dengan tahun 2018, jumlah individu bulu babi yang ditemukan pada tahun 2020 mengalami penurunan. Hal ini diduga disebabkan oleh bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2018, sehingga diindikasikan ekosistem habitat bulu babi di perairan Kadongo belum pulih seperti keadaan sebelum tsunami. Indeks keanekaragaman spesies setelah dilakukan perhitungan yaitu D. savignyi dengan nilai indeks keanekaragaman sebesar 0,32803, D. setosom sebesar 0,22502 serta E. calamaris dengan nilai indeks keanekaragaman 0,15497. Jika ditotalkan, indeks keanekaragaman berdasarkan jenis diperoleh nilai 0,70802; bulu babi pada lokasi penelitian masuk pada kategori rendah. Hasil perhitungan indeks keseragaman adalah 0,40500; menunjukkan sebaran individu antar jenis cukup seragam. Perhitungan hasil indeks dominasi diamati pada lokasi penelitian yakni D. savignyi sebesar C = 0,04432, spesies D. setosom sebesar C = 0,54294, serta spesies E. calamaris sebesar C = 0,00277. Hasil perhitungan menunjukkan untuk spesies D. setosom mendominasi pada lokasi pengamatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.