Maternal mortality is still a problem globally and especially occur in developing countries, including Indonesia. The maternal mortality rate is one indicator of the health status of a country. Garut is one part of West Java province with the count of maternal mortality case was 45 deaths in 2015. Most of the causes of maternal death is preventable, ie factors of patients, healthcare workers, facilities, and referral. Recording and reporting of maternal deaths has not to be going well yet, so that intervention can not be set to decrease maternal mortality significantly. Research carried out by sequential explanatary mixed method. The first phase, data collection and analysis is done quantitatively, followed by collection of qualitative data in the second phase which aims to strengthen the results of quantitative research. Quantitative research using cross sectional and qualitative study using in-depth interviews and focus group discussions. The study was conducted in October-November, 2016. Based on the research showed that 96% of maternal deaths occur in Garut regency are preventable maternal deaths that caused by multifactorial, a combination of healthcare workers factors, patient factors, and referral factors. Maternal deaths are also caused by the referral process has been delayed. Besides that, recording and reporting have not been able to run well, with the availability of human resources, but the existing policy has not been adequate. Patient factors such as age, parity, and birth spacing is at risk, as well as negative perceptions of mothers and families to health facilities contributed to preventable maternal deaths. Health workers factor prefer to unqualified health workers in conducting effective communication and counseling. Access, financing, and poor communication between health professionals and patients have contributed to the occurrence of resistance in the referral process.
Kematian maternal merupakan indikator yang menggambarkan status kesehatan wanita dan sebagian besar merupakan kematian yang dapat dicegah. Kematian maternal di Kabupaten Cirebon mengalami peningkatan dari tahun 2014?2015 yaitu dari 49 menjadi 53 kasus. Dibutuhkan data kematian yang lengkap untuk mengkaji penyebab kematian. Pengkajian yang tepat memberikan masukan perbaikan penanganan dan pembuatan kebijakan pada masa mendatang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi faktor penyebab kematian maternal. Desain penelitian menggunakan sequensial explanatory mixed method. Tahap pertama pengambilan data kuantitatif terhadap 53 data OVM, RMM, dan RMMP, serta rekapitulasi laporan kematian maternal tahun 2015, kemudian dilanjutkan pengambilan data kualitatif melalui indepth interview yang dilakukan pada keluarga (suami/ibu/orang tua/mertua/saudara kandung perempuan) dari ibu yang mengalami kematian, tenaga kesehatan yang terkait dengan kematian maternal, dan penanggungjawab pencatatan dan pelaporan kematian maternal di dinas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dinas kependudukan dan catatan sipil/dinas pemakaman. Penelitian dilakukan di Kabupaten Cirebon pada Bulan Oktober-November 2016. Seluruh kematian maternal telah tercatat dan terlaporkan. Sebagian besarnya merupakan kematian maternal dapat dicegah yang disebabkan oleh multifaktor diantaranya faktor pasien, tenaga kesehatan, dan rujukan 37,5%; faktor pasien dan tenaga kesehatan 29,2%; faktor pasien, sarana prasarana, dan rujukan 14,5%; faktor tenaga kesehatan dan rujukan 8,3%; faktor sarana dan rujukan 6,3%; serta faktor pasien, tenaga kesehatan, sarana prasarana, dan rujukan 4,2%. Kematian maternal yang dapat dicegah disebabkan oleh kontribusi banyak faktor yang saling berkaitan sehingga untuk menurunkan kematian maternal dibutuhkan komitmen dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Prolactin is one of the important hormones for increasing the synthesis and secretion of breast milk. Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) leaf biscuits are standardized and practical processed food products that are substituted with katuk leaf extract and have met the requirements as additional food for breastfeeding mothers. In addition to nutritional content, katuk leaf biscuits also contain phytochemical compounds, namely steroids and alkaloids. The purpose of this study was to determine the effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels of breastfeeding mothers. This research was conducted in the city of Bandung. The design used was a randomized controlled trial. The sample was 45 primiparous postpartum mothers who gave birth at the public health center for Obstetrics and Neonatal Basic Emergency Services (Puskesmas PONED) in Bandung City, consisting of 22 treatment groups and 23 control groups. Sampling is conducted by block randomization. Data were analyzed using the Independent T-test. The results showed that there was an effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels in breastfeeding mothers. It is suggested that katuk leaf biscuits be used as an alternative as an effort to increase breast milk production so that it can support the success of exclusive breastfeeding.
Kegawatdaruratan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Kegawatdaruratan obstetri menurut Rochjati terbagi menjadi 3 kelompok faktor risiko, yaitu APGO (Ada Potensi Gawat Obstetri), AGO (Ada Gawat Obstetri), dan AGDO (Ada Gawat Darurat Obstetri). Berbagai penelitian menyatakan salah satu upaya penatalaksanaan yang efektif pada kegawatdaruratan obstetri dengan pelaksanaan rujukan. Rujukan yang tepat dan terencana dapat menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko kegawatdaruratan obstetri (APGO, AGO, dan AGDO) dengan pelaksanaan rujukan oleh bidan di RSUD Gambiran Kediri. Desain penelitian secara kuantitatif dengan pendekatan potong silang dilaksanakan pada Januari–Februari 2014 dengan jumlah sampel sebesar 150. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data sekunder berdasarkan laporan ruang bersalin dan rekam medik rumah sakit periode Januari–Desember 2011. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna faktor risiko kegawatdaruratan obstetri pada variabel APGO dan AGO antara rujukan terencana dan rujukan terlambat (p>0,05), namun terdapat perbedaan bermakna pada variabel AGDO antara rujukan terencana dan rujukan terlambat. Meningkatnya faktor risiko kegawatdaruratan obstetri akan meningkatkan pelaksanaan rujukan terencana lebih dari 6 kali (OR=6,12). Simpulan penelitian ini adalah faktor risiko kegawatdaruratan obstetri pada AGDO berhubungan dengan pelaksanaan rujukan dan peningkatan faktor risiko kegawatdaruratan obstetri akan meningkatkan pelaksanaan rujukan oleh bidan
Perilaku seksual remaja saat ini sudah sangat berisiko, salah satunya disebabkan minimnya informasi yangbenar mengenai kesehatan reproduksi sehingga menimbulkan ancaman terhadap kesehatan reproduksi.Banyak remaja telah melakukan perilaku seksual berisiko yang ditandai dengan meningkatnya kejadiankehamilan remaja dan infeksi menular seksual. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desainquasi eksperimen terhadap dua kelompok remaja, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan media videodan metode ceramah. Penelitian melibatkan 120 remaja di SMKN 1 Selupu Rejang dan SMAN 1 SindangKelingi Kabupaten Rejang Lebong pada periode 4−20 November 2015. Data dianalisis dengan uji MannWhitney untuk menguji perbandingan pengetahuan dan sikap remaja. Untuk mengetahui peran dari mediavideo terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dihitung besarnya Rasio Risk (RR) dan intervalkepercayaan 95%. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan daftar tilik.Hasilpenelitian menunjukkan remaja yang diberikan media video memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yanglebih baik dari remaja yang diberikan metode ceramah (p<0,05). Penggunaan media video memberikanpeluang peningkatan pengetahuan sebesar 1,52 kali dan peluang peningkatan sikap sebesar 1,57 kalidibandingkan menggunakan metode ceramah. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan mediavideo mempunyai pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remajadibandingkan dengan menggunakan metode ceramah.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) yang dilakukan sejak usia dini dan dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, serta meningkatkan tumbuh kembang bayi secara optimal. Namun, secara global masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan yang diberikan ASI secara eksklusif, yaitu sebesar 40%. Beberapa studi telah dilakukan tentang pentingnya ASI, tetapi angka pemberian ASI belum memuaskan. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI, yaitu karena ketidaktahuan ibu tentang proses laktasi yang menyebabkan kurangnya keyakinan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Ibu memerlukan informasi yang tepat dari tenaga kesehatan tentang proses laktasi. Informasi tersebut disampaikan dalam proses konseling laktasi dan wajib ibu ketahui mulai dari masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan media dalam konseling laktasi terhadap keyakinan diri dan keberhasilan menyusui ibu post partum. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan post test only with control group design. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling sesuai kriteria inklusi, yaitu sebesar 30 ibu primigravida usia kehamilan 36 minggu sampai 1 bulan post partum. Instrumen yang digunakan, yaitu Breastfeeding Self-Efficacy Scale Form (BSESF) dan lembar observasi kemampuan menyusui sesuai dengan modul konseling menyusui 40 jam WHO/UNICEF tahun 2011. Rancangan analisis penelitian ini menggunakan uji T dan uji Mann-Whitney serta uji Rank Spearman untuk mencari korelasi dengan bantuan SPSS. Keyakinan diri pada usia kehamilan 36 minggu sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,05, sedangkan pada waktu 1 hari post partum sampai 1 minggu post partum didapatkan nilai p<0,01. Tidak terdapat korelasi keyakinan diri terhadap kemampuan menyusui dan keberhasilan menyusui pada ibu post partum dengan nilap p>0,05.
Anak merupakan potensi utama bagi masa depan bangsa. Konvensi hak anak menyatakan bahwa anak berhak memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar, salah satunya adalah imunisasi. Cakupan imunisasi di kabupaten Magetan sudah baik, tetapi seiring dengan meningkatnya cakupan, terjadi peningkatan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Bidan mempunyai peran penting dan strategis dalam pelaksanaan imunisasi. Pengetahuan, sikap, dan keterampilan safe injection bidan dalam pelaksanaan imunisasi masih perlu ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan adalah memberikan pelatihan. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi.Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiments pre post test with control design yang dilakukan pada 60 bidan (kelompok perlakuan 30 bidan dan kelompok kontrol 30 bidan), yang diambil secara proporsional. Pelatihan safe injection pelaksanaan imunisasi dilakukan pada kelompok perlakuan. Pengetahuan dan sikap diukur mengunakan kuesioner. Keterampilan diukur menggunakan daftar tilik. Analisis data menggunakan uji t, uji Mann Whitney, uji Wilcoxon dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pelatihan safe injection terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidan desa dalam pelaksanaan imunisasi (p<0,05). Peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan pengetahuan (22,23%), sikap (10,7%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (50,73%; 46,10%; 53,87%). Pada kelompok kontrol terjadi peningkatan pengetahuan (0,6%), sikap (1,87%), dan keterampilan imunisasi BCG, DPT-HB, campak (9,67%; 9,60%; 12,37%).
The Implementation of "Aplikasi Sahabat Ibu Hamil" on the Quality Improvement of Antenatal care Services in Rural Areas. Quality of antenatal care is important to reduce maternal mortality rate. It associated with providing antenatal care according to standards and meet the expectations or satisfaction of pregnant women. However, today's midwifery practise still show low compliance with standards, especially related to health education and pregnant women empowerment through the use of Maternal and Child Health media books. This research aimed to analyze the effect of "Aplikasi Sahabat Ibu Hamil" implementation to antenatal care quality improvement in rural areas. This study using quasi-experimental pre-post test design with control groups conducted in West Bandung regency with sample of 61 midwive and pregnant women, using checklists and questionnaires. Univariable analysis was done through Rash modeling, bivariable analysis using numeric categorical comparative test. The results indicated that the quality of antenatal services between control and treatment groups showed significant difference with p<0,01. Aplikasi Sahabat Ibu Hamil (ASIH) implementation served to increase midwive adherence to antenatal care standards by 47.2% and satisfaction of pregnant women by 43.8%. The proportion of good quality antenatal care were 84% in treatment groups and 37% in control group. Antenatal care without using ASIH will increase midwives' risk of noncompliance in antenatal care standards 3.93 times, pregnant women dissatisfaction 4.4 times and poor quality of antenatal care 3.93 times compared with antenatal care using ASIH.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.