The aim of research was to know prevalence and infection level of Dactylogyrus sp. on gill of milkfish juvenile (Chanos chanos) in traditional pond, Glagah Subdistrict, Lamongan Residence. It was using sample of 5 milkfish juvenile and for each treatment three replication. Researh design was Complete Random Design and continued by Analysis of Variance (ANOVA) and Least Significant Difference (LSD) 5%. The result showed that prevalence of Dactylogyrus sp. on gill of milkfish juvenile in Dalung village and Pedurungan village were significantly of 53.33% and 86.67%, respectively. Furthermore, infection level of Dactylogyrus sp. on gill of milkfish juvenile were significantly on all of area.
Peningkatan kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dipengaruhi oleh manajemen kualitas perairan yang baik, salah satunya adalah dengan melakukan penyiponan. Penyiponan diharapkan dapat mengurangi beban racun seperti amoniak sehingga kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang menjadi maksimal. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017 dengan menggunakan hewan uji yaitu larva Ikan Lele Sangkuriang berumur 1 hari yang diberikan pakan berupa Pellet. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melakukan 3 perlakuan berbeda pada wadah uji yang telah diberikan 100 larva Ikan Lele Sangkuriang, terdiri dari : Wadah kontrol (A1), Wadah uji dengan penyiponan 1 kali (B2), dan Wadah uji dengan penyiponan 2 kali (C3). Hasil eksperimen dari ketiga perlakuan penyiponan yang berbeda tersebut yaitu adanya pengaruh terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang dan sebaliknya tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas perairannya. Prosentase tingkat kelangsungan hidup larva Ikan Lele Sangkuriang pada A1 sebanyak 20%, B2 sebanyak 82%, dan C3 sebanyak 71%, maka cenderung pada perlakuan dengan penyiponan 1 kali memiliki jumlah kelangsungan hidup yang paling banyak. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran kualitas airnya pada ketiga wadah uji berada pada kisaran normal umumnya kualitas perairan untuk budidaya larva Ikan Lele Sangkuriang, yaitu suhu 25-300C, pH air 6,5-8,5, DO > 3 ppm, dan kandungan Ammonia < 0,1 ppm.
The decline in vaname shrimp farming land in Lamongan Regency, East Java is influenced by the conversion of cultivation land into residential areas and industrial estate development so that it requires a breakthrough in aquaculture technology, one of which is by utilizing home garden for fish farming using tarpaulin ponds. This study aims to determine the feasibility of the cultivation of vaname shrimp in a circular pond with a recirculation system. The research method is an experimental method and qualitative descriptive in the cultivation of vaname shrimp in a circular pond with recirculation and non-recirculation systems. The results showed that the first pool showed better growth and survival of 10.1 gr / head and 76% with a total production value of Rp.2.470.000; while the second pool shows a lower growth and survival rate of 8.7 gr / head and 62% with a total production value of Rp. 1,620,000. Business feasibility has not been achieved in the first cycle because the value of small production is influenced by the growth of shrimp, low life graduation and lack of duration of maintenance, the simulation of business feasibility can be achieved in 3-4 maintenance cycles.
Abstrak. Jangkauan pemasaran ikan bandeng sudah berskala ekspor, untuk konsumsi maupun umpan pancing ikan tuna. Pasar internasional menuntut penerapan ketertelusuran sebagai kewajiban bagi para eksportir ikan bandeng. Penelitian bertujuan menemukan strategi implementasi sistem informasi ketertelusuran ISO 8402 pada rantai pemasaran ikan bandeng Lamongan. Metode penelitian deskriptif, data diperoleh melalui survey terestris yang hasilnya diberi pembobotan. Pengamatan dilakukan di pasar ikan Kaliotik -Lamongan yang omzet pemasarannya lebih dari 300 Ton per hari pada bulan Oktober 2018 s/d Mei 2019, terhadap responden yang secara dipilih sengaja merupakan pelaku bisnis lebih dari 10 tahun. Analisis data berjenjang yaitu: matriks shift share, klasterisasi pembobotan, perhitungan statistik; sedangkan untuk menemukan strategi informasi ketertelusuran menggunakan Analisis Akar Masalah. Hasil analisis Y = 0,026 + 1,462 X signifikansi 99,8%, r square 89 dan adjusted r square 91menunjukkan sistem informasi ketertelusuran sangat berpeluang diterap-kembangkan,. Nilai shift share gap antara ketidak tauan teknologi informatika terhadap keyakinan untuk mampu menyusun data informasi telusur asal usul ikan 16,5 dengan skor tertinggi 89,0 dan skor terendah 72,5 menunjukkan bahwa para pedagang dan pemilik ikan bandeng sudah menguasai penggunaan perangkat android guna menerapkan ketertelusuran. Strategi implementasi sistem informasi ketertelusuran ISO 8402 pada rantai pemasaran ikan bandeng dapat diterap-kembangkan melalui 3 cara yaitu: (1) melakukan pelatihan kepada pelaku usaha yang dilakukan oleh unsur penyuluhan, (2) mempererat pendekatan mentoring antara penyuluh dengan pelaku usaha, (3) penyusunan kesepahaman dengan industri mengenai insentif harga bagi produk tertelusur.. Abstact.Market range of milkfish is export scale, for consumption and tuna fishing. International markets, has demand to implement traceability is an obligation for exporters. The study aims to find a strategy information system for implementing traceability of ISO 8402 in the marketing chain of Lamongan milkfish. Descriptive research methods, data obtained through terrestrial surveys whose results are weighted. Observations were made at the Kaliotik fish market -Lamongan whose marketing turnover was more than 300 tons per day in October 2018 to May 2019, to respondents who were chosen deliberately as businesspeople of more than 10 years. Tiered data analysis, namely: shift share matrix, weighting clustering, statistical calculations; whereas to find traceability information strategies using Cause Root Analysis. The results of the analysis were Y = 0.026 + 1.462 X significance 99.8%, r square 89 and adjusted r square 91 showed that traceability information systems were very likely to be developed. The value of the shift share gap between informatics technology's disobedience to belief is able to compile data on search information for the origin of fish 16.5 with the highest score 89.0 and the lowest score of 72.5 indicating that traders and owners of milkfis...
Rawa Sier-Sier merupakan bendungan tempat bertemunya aliran sungai Desa Sogo, aliran air dari lereng Gunung Pegat, dan aliran Sungai Konang. Rawa Sier-Sier adalah salah satu rawa bendungan yang berada di Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Rawa ini termasuk rawa buatan dengan luas 3,5 km2 dan kedalaman 7 m. Kelimpahan eceng gondok yang sangat tinggi berdampak pada kualitas air di perairan tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air dan sebagai informasi kepada masyarakat guna menjaga serta mengelola sumberdaya perairan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan teknik sampel acak berstrata atau Stratified Random dengan tiga titik pengamatan. Titik pengamatan pertama terdapat di Rawa Sier-Sier bagian selatan tempat masuknya air sungai Desa Sogo dan Lereng Gunung Pegat. Titik pengamatan kedua berada dibagian tengah Rawa Sier-Sier tempat bertemunya antara air dari Sungai Sogo dan Sungai Konang. Titik pengamatan yang ketiga berada di Rawa Sier-Sier bagian barat tempat masuknya aliran sungai Konang. Data yang diambil meliputi suhu, kedalaman, kecerahan, salinitas, pH, DO, Nitrat, Nitrit dan Fosfat perairan. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi dalam perairan Rawa Sier-Sier tidak merata. Nilai rata-rata yang di dapat yaitu suhu 28oC, kedalaman 1,96 m, kecerahan 1,33 m dan salinitas 0‰. Kandungan nitrat (NO3- N) dalam air rata-rata 4,3 mg/l, dan nitrat (NO3) rata-rata 3,06 mg/l. Adapun kandungan fosfat (PO4) rata-rata yaitu 3,96 mg/l dan fosfat (PO4-P) 1,35 mg/l.
Kabupaten Lamongan merupakan penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Lamongan sudah ditetapkan sebagai daerah kawasan Minapolitan perikanan tangkap dan budidaya. Beberapa upaya optimalisasi untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan dan pengembangan produk olahan didaerah Lamongan. pengolahan ikan menjadi terasi khususnya di desa Laladan dan desa Ketapangtelu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara memproduksi terasi udang dan mengetahui analisis usaha pembuatan terasi udang di Kabupaten Lamongan khususnya di desa Laladan dan Desa ketapangtelu. Penelitian ini adalah jenis kuantitatif adalah metode yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data, untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respondennya kecil. Pengambilan sampel dengan purposive sampling.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan interview, observasi, partisipasi. Sumberdata yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis usaha berupa R/C Ratio, Payback period (PP), Analisis Break Event Point (BEP). Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa cara memproduksi terasi udang adalah persiapan udang rebon, pencucian, penggaraman, penjemuran, penumbukan, pemeraman (Fermentasi), penjemuran II, penumbukan II, pencetakan & pengemasan. Hasil analisis usaha terasi udang di Kabupaten Lamongan menunjukkan bahwa rata – rata R/C Ratio adalah 1.41, Payback Periode adalah (PP) 2.56, Analisis Break Event Point (BEP) sebesar 6.772.054. Disarankan pemilik usaha terasi udang menambah keterampilan dalam hal produksi, misal dengan menggunakan mesin penggiling dan sebagainya, melakukan kegiatan promosi agar menambah luas pasar atau peluang serta mengajukan perizinan usaha terhadap pemerintah agar menjamin produk yang dihasilkan.
Produksi bandeng duri lunak di Kecamatan Pakal Kota Surabaya Jawa Timur yang setiap harinya memproduksi 20 kg bahkan 50 kg per hari. Penjualan bandeng tanpa duri ini bisa diambil atau bisa diantar langsung ke rumah konsumen (Hayatun, 2019). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobabilitiy sampling dengan teknik purposive sampling. Bahan baku utama yang digunakan dalam usaha bandeng presto adalah ikan bandeng segar. Peralatan yang digunakan untuk memproduksi bandeng presto meliputi Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku ikan bandeng atau bumbu. Pisau, Talenan, Ember kecil, Ember besar, Blender, Pressure Cooker, Kompor LPG, Wajan, Sutil, Serok. Bumbu yang di pakai adalah bawang putih, kunyit, garam, air. Proses produksi adalah sebagai berikut, bahan baku ikan bandeng segar, penyiangan potong ikan jadi dua bagian keluarkan isi perut, pencucian cuci sampai 4-5 kali, penyusunan ikan bandeng dimasukkan secara berselang seling, pelumuran bumbu, panci presto di isi air yang mendidih untuk merebus ikan bandeng, pemasakan ikan bandeng di rebus selama 2 jam sampai mendesis, pendinginan pada suhu ruang terbuka supaya cepat dingin, penggorengan bandeng presto di goreng dengan kocokan telur, pengemasan dengan plastik mika, pemasaran. Berdasarkan perhitungan matriks SWOT, IFAS, EFAS posisi, Strategi pengembangan bandeng presto di Kecamatan Pakal Kota Surabaya berada pada kuadran I yaitu menggunakan Strategi Agresif dimana pengusaha memiliki kekuatan dan peluang besar. Jadi di sarankan pengusaha harus lebih meningkatkan usahanya sehingga bisa mencapai peluang dan bisa menambah kekuatan dari usahanya.
Tomato ( Solanum lycopersicum L.) is cultivated and consumed worldwide, including in Indonesia. It is used in the food, cosmetic, and pharmaceutical industries, due to its high content of carotenoid (lycopene) compounds that have antioxidant and anticancer activities. In Indonesia, although several cultivars of tomato are cultivated, including Opal, Permata, Mutiara, and Rewako , studies on their genetic information are limited. Unpredicted climate change as well as heavy metal contamination, especially Pb pollution, has threatened Indonesian food security. Therefore, our study aimed to analyze the genetic diversity of the four local tomatoes using random amplified polymorphic DNA (RAPD) markers and to determine the growth responses of several local tomato genotypes under Pb stress. In this study, morphological responses to Pb, including plant height and root length were observed. The RAPD analysis showed that Rewako and Permata were distinct, whereas Opal and Mutiara were closely related, possessing 81.8% similarity. Pb stress influenced plant height and root length in the four tomato genotypes, with each genotype exhibiting different morphological responses than others. However, the closely related Mutiara and Opal genotypes demonstrated similar responses to Pb stress to Permata and Rewako. Our study demonstrates that RAPD are sensitive and efficient for elucidating the genomic profile of the tomato genotypes. In addition, our results suggest that genetic variation among tomato genotypes might influence the morphological responses against Pb stress.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.