Anak usia sekolah yang belum mampu mengolah masalahnya dengan tepat, rentan berperilaku emosional. Tujuan penelitianmemperoleh gambaran pengaruh terapi kelompok Assertiveness Training (AT) terhadap kemampuan komunikasi ibu mengelolaemosi anak usia sekolah. Sampel pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 32 orang. Hasil penelitianmemperlihatkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi asertif ibu pada kelompok yang mendapat AT meningkat secarabermakna (p< 0,05; α= 0,05). Pada kelompook ibu yang tidak mendapat AT, kemampuan komunikasi ibu menurun secarabermakna (p< 0,05; α= 0,05). Kemampuan anak mengelola emosi meningkat bermakna (p< 0,05; α= 0,05) yang ibunya mengikutiAT, sedangkan pada kelompok yang ibunya tidak mendapat AT menurun bermakna (p< 0,05; α= 0,05). Terapi inidirekomendasikan pada pelayanan kesehatan di masyarakat khususnya anak usia sekolah.
Bullying merupakan perilaku agresif yang mengakibatkan tekanan pada pihak yang lebih lemah sehingga korban tidak mampu untuk membela dan mempertahankan dirinya. Selain itu penting untuk diperhatikan adalah bukan sekedar tindakan yang dilakukan, tetapi dampak tindakan tersebut bagi korban. Bullying dapat mengubah suasana sekolah yang awalnya menyenangkan, belajar sambil berteman, menjadi menakutkan bahkan mimpi buruk. perilaku bullying memiliki dampak negatif di segala aspek kehidupan. Tujuan pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja akan dampak bullying dan cara pencegahannya. Program ini membantu remaja mencegah bullying serta mengatisipasi dampak lanjutan dari bullying sehingga terciptalah suasana akademik yang nyaman di sekolah. Metode pelaksanaan adalah dengan sosialisasi tentang bullying, dampak dan cara pencegahan kepada kelompok siswa SMAN X Baros. Melaui diskusi, melatih komunikasi asertif remaja ketika remaja berada di situasi sulit yaitu bullying. Telah terbentuk profil kelompok remaja tangguh di SMAN X Baros dengan motto “Kami Penerus Bangsa Siap Berkarya, SMAN X Baros Bebas Bully!!”. Remaja berkomitmen untuk selalu menjaga sekolah mereka dari bullying. Terdapat perbedaan pemahaman akan bullying sebelum dan sesudah sosialisi, meningkat 5 point dengan p-value 0,000. Meningkatnya kemampuan remaja untuk mengatasi bullying dapat melahirkan duta antibullying sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman dan kondusif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.