Bags for students, especially for preschool-aged children have an important role as learning media in education. A! ractive and innovative bag designs are highly required to make them acceptable and favourable for children. This research uses a quantitative method. Design and development of educational bags for preschool-aged children were conducted through early stages of reserach (mind mapping) and concept development (determining identifi cation needs). The concept of development process began with the dissemination of 30 questionnaires to preschool-aged children to identify the consumers' need for the bags. From the development process, there were three primary needs and 14 target specifi cations which were then linked to 8 matrices in the chart of matrix need. The results of the research in educational bag designs for preschool-aged children is implemented based on matrix need.
Anak-anak yang diasuh dalam panti asuhan adalah salah satu khalayak sasaran yang perlu untuk dibekali keterampilan guna dapat berkontribusi juga dalam industri kreatif mengingat di masa depannya mereka harus dapat menghidupi diri sendiri karena sebagian besar dari mereka sudah tidak mempunyai orang tua kandung yang dapat membimbing dan memberikan bantuan keuangan kepada mereka. Salah satu solusi yang diberikan adalah pelatihan pewarnaan kain menggunakan teknik jumputan sebagai salah satu bekal usaha. Belum pernah ada yang melakukan pelatihan pewarnaan kain dengan teknik jumputan untuk anak-anak UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma Samarinda. Pewarnaan jumputan pada kain dapat dijadikan sebagai produk fesyen dan menurut penelitian bahwa Pengembangan Industri Fesyen Sebagai Industri Kreatif Unggulan Untuk Mendorong Pembangunan Ekonomi Indonesia, menyimpulkan bahwa Industri fesyen adalah potensial dan menjadi unggulan bagi penyumbang PDB Indonesia dan sebagai penyedia lapangan kerja yang potensial sebagai solusi mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia.(Riana,2012). Tahapan dalam pembuatan kain dengan pewarnaan teknik jumputan adalah sebagai berikut : Pelipatan kain, Pengikatan kain, Pencelupan zat pewarna, Pembukaan ikatan kain, Penjemuran,Kain jadi. Peserta yang mengikuti pelatihan sejumlah lima belas orang dengan umur sekitar 6 sampai dengan 17 tahun baik yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Peserta mengikuti pelatihan dengan semangat dan sudah menunjukkan bisa menghasilkan kain dengan teknik pewarnaan jumputan. Kegiatan pelatihan ini sudah dimasukkan beritanya ke surat kabar Samarinda Pos terbit pada Hari Selasa, 10 November 2020
Kegiatan pengabdian pelatihan fotografi produk dengan smartphone di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara dilaksanakan dengan latar belakang bahwa Desa Pela sedang mengembangkan diri menjadi desa wisata sehingga masyarakatnya perlu mendapatkan wawasan terutama mengenai proposi desa, salah satunya dengan fotografi. Metode pengabdian dilakukan melalui studi pendahuluan, identifikasi dan perumusan masalah, penetapan tujuan, tinjauan pustaka, pengumpulan data, pelatihan fotografi produk dengan smartphone, aplikasi hasil pelatihan, dan tahap evaluasi. Diharapkan kegiatan pengabdian dapat membantu Desa Wisata Pela untuk bisa mempromosikan desa dengan tampilan yang menarik tetapi dengan peralatan yang sederhana.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.