Presbycusis is a sensorineural type of hearing loss caused by a degenerative process of the hearing organ. Examination was done to detect hearing loss, with Audiometry as the diagnostic gold standard and screening with whisper test and using Hearing Handicap Inventory for the Elderly-Screening (HHIE-S) questionnaire. This study was aimed to compare the sensitivity and specificity between Hearing Handicap Inventory for the Elderly Screening questionnaire score and Whisper test in hearing loss of presbycusis patients in Dr. Soetomo Hospital. Subjects were elderly patients in outpatient clinic of Geriatry and Audiology of Dr. Soetomo General Hospital in Surabaya. Data samples were collected by consecutive sampling. All collected samples were analyzed statistically by Pearson correlation test to identify the correlation between variables. Results: Statistic analysis with Pearson correlation test obtained p-value = 0.001 and correlation coefficient (r) = 0.691 for HHIE-S questionnaire and p = 0.001 and (r) = 0.298 for Whisper test. The sensitivity of the Whisper test was 72.73% while the HHIE-S questionnaire was 61.82%. Both tests had the same specificity of 80%. Conclusions: The Whisper test is more sensitive than HHIE-S questionnaires in detecting hearing loss in presbycusis patients in outpatient clinic of Geriatry and Audiology of Dr. Soetomo General Hospital in Surabaya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mempunyai tujuan untuk membantu guru-guru PAUD Al-Furqon dalam mempersiapkan pembelajaran terbatas di masa pandemi Covid-19 melalui pelatihan sehari. Dengan pelatihan ini diharapkan para guru mampu mempersiapkan pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pembelajaran dengan lebih optimal dan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Metode kegiatan ini berupa praktek langsung, diskusi dan pendampingan dengan guru melalui kegiatan mini workshop. Setelah diberi materi tentang bagaimana mempersiapkan pembelajaran tatap muka terbatas dengan protocol kesehatan, selanjutnya guru dibimbing untuk mengimplementasikannya mulai dari cara menggunakan thermometer, cuci tangan yang baik dan benar sampai dengan mengatur jarak kursi anak di dalam kelas agar mereka tetap menjaga jarak. Dengan kegiatan ini, guru diharapkan lebih siap dalam menghadapi pembelajaran tatap muka terbatas pada masa pandemic Covid-19 ini
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menjadikan perubahan sistem pembelajaran pada pendidikan dimana pendidik harus mampu berinovasi dalam pembelajaran menggunakan metode daring yang menggunakan internet untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus COVID-19 khususnya pada anak usia dini.Sehingga yang semula normal belajar tatap muka dikelas menjadi belajar daring atau online. Tujuan. Dengan disiplin baik dari pihak pendidik,peserta didik dan orang tua dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online maupun home visit. Maka akan diketahui efektivitas belajar anak usia dini disaat pandemic COVID-19. Metode: Menggunakan metode kualitatif dengan penelitian tindakan kelas. Hasil: Dalam penelitian ada beberapa kendala diantaranya, jaringan, penggunaan gadget (kurangnya memahami penggunaan aplikasi pada gadget untuk pembelajaran daring), serta faktor ekonomi dari keluarga. Salah satu solusi yang dilakukan pada PAUD Miftahul Ulum Gunung Sindur Bogor dengan menggunakan metode home visit. Dalam metode video call pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan juga tidak memberatkan orang tua, tanpa mengurangi protocol kesehatan yang dilakukan pada masa pandemic COVID-19 ini. Dalam pembelajaran video call pendidik juga mendapatkan informasi tentang anak didik dan orang tua secara langsung, serta bisa membangun hubungan timbal balik antara orang tua , anak didik, dan pendidik. Secara tidak langsung pendidik juga mendapatkan informasi tentang latar belakang sosial, ekonomi yang terdapat dalam keluarga anak didik tersebut, dan bisa memecahkan masalah dan hambatan anak didik secara komprehensif. Kesimpulan: Pembelajaran yang efektif di masa pandemic khususnya di PAUD Miftahul ulum adalah dengan menggunakan pembelajaran daring melalui media Whatsapp and video call karena dengan metode baik orang tua maupun anak didik mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.
ABSTRAKFilm Posesif dikategorikan sebagai film romantic suspense pertama di perfilman Indonesia. Posesif menjadi salah satu dari banyak sisi kehidupan remaja yang dieksplorasi dan dikemas dalam bentuk film layar lebar. Posesif menawarkan keunikan cerita dari drama cinta remaja kebanyakan yang terlalu picisan dan sangat kental dengan stereotipe happy ending. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan mendeskripsikan cerita dalam bentuk treatment dan mengarakteristikan tokoh Lala. Adegan yang telah direduksi dipaparkan dalam bentuk potongan gambar dari film Posesif terkait peran karakter tokoh Lala. Selanjutnya menemukan hambatan, resiko serta foreshadowing sebagai pembangun suspense pada setiap adegan. Kemudian menganalisis keterkaitan dua variabel tersebut dengan teori yang menjadi landasan penelitian. Hasil kajian ditemukan ditemukan adanya peran karakter dalam narasi pada tokoh Lala diantaranya: Donor, Penolong, Pengirim, Putri, dan Pahlawan Palsu. Setiap perubahan yang terjadi membangun adanya suspense yang menimbulkan gerak dramatik pada cerita, sehingga menciptakan suatu keadaan dimana perhatian penonton menjadi lebih tinggi. Kata Kunci: Film Posesif, Karakter, Suspense, Vladimir Propp ABSTRACT“Posesif” film is categorized as the first romantic suspense movie in the Indonesian film industry. Possessive become one of many teenage life facets that are explored and packed in a big-screen movie form. “Posesif” offers a unique story from teenage love dramas that usually are too cheap and thick with the stereotype of a happy ending. This research is qualitative research with a descriptive approach by describing the story in a treatment form and characterized Lala’s character. The scene that has been reduced is presented in the form of pictures cut from the “Posesif” film related to the characteristic role of Lala’s character. Next find obstacles, risks, and foreshadowing as suspense builder in every scene. Then analyze the correlation between these two variables with the basic theory of the research. The results of the study found a character role in the narrative of Lala’s character, including Donor, Helper, Dispatcher, Princess, and False Hero. Every change that occurs develops suspense that raises dramatic motions to the story, which creates a situation where the audience’s attention becomes higher. Keywords: Film Posesif, Character, Suspense, Vladimir Propp
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.