Pasar Klewer merupakan pasar tradisional yang terkenal sebagai pusat konveksi batik terbesar di Kota Surakarta. Pada tahun 2014 silam Pasar Klewer mengalami kebakaran yang mengakibatkan kerusakan cukup parah, oleh sebab itu Pasar Klewer kini telah mengalami revitalisasi dan renovasi. Kondisi Pasar Klewer kini, banyak pedagang yang menempati bangunan baru mengeluhkan penyebaran pengunjung selama ini belum merata karena pintu yang banyak diakses pengunjung hanya pada bagian sisi utara. Hal itu disebabkan tidak terbiasanya pengunjung mengakses banyak pintu masuk. Dampak dari hal tersebut adalah belum semua kios mengalami pemerataan perputaran ekonomi di bangunan baru Pasar Klewer. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola gerak pengunjung ditinjau dari konfigurasi ruang, penelitian ini mencoba mengungkapkan dasar pola pergerakan pengunjung dan pengaruhnya terhadap konfigurasi ruang serta pemerataan ekonomi pada setiap kios. Space Syntax digunakan sebagai alat untuk menganalisis layout denah ruang dalam bentuk gambar. Analisis tersebut ditunjukan dengan nilai intelligibility (kejelasan ruang) pada konfigurasi ruang Pasar Klewer, dimana semakin tinggi nilai syntax maka akan semakain mudah dipahami sehingga akan mendorong terjadinya aktivitas di dalamnya. Hasil analisis dideskripsikan apa adanya, kemudian dilakukan perbandingan kesesuaian dengan kondisi ruang pasar secara langsung. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ruang baik dari rancangan aktivitas maupun peletakan fasilitas yang dibutuhkan oleh Pasar Klewer.
Pembangunan infrastruktur di Salatiga semakin meningkat, tidak hanya untuk keperluan aksesibilitas tapi juga karena semakin bertambahnya jumlah penduduk kota, baik penduduk asli maupun pendatang. Pembangunan tersebut juga dilakukan untuk memeratakan kegiatan ekonomi agar tidak tersentral di pusat kota. Contohnya adalah dibangunnya Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga yang memberikan dampak ekonomi, sosial, dan aksesibilitas terhadap perkembangan di daerah selatan kota karena melewati tiga kecamatan. Untuk mencegah perkembangan tidak terkendali yang akan timbul maka diperlukanlah kontrol perencanaan pembangunan di kawasan pinggiran tersebut. Penelitian ini mengambil satu contoh perumahan di setiap kecamatan yang berada di perbatasan Salatiga, yaitu Kecamatan Sidorejo (P1), Kecamatan Sidomukti (P2), Kecamatan Argomulyo (P3), dan Kecamatan Tingkir (P4). Metode yang digunakan adalah digitasi menggunakan software ArcGIS, sebagai alat bantu untuk memetakan kawasan perumahan sehingga bisa terlihat titik mana yang mengalami perkembangan paling pesat yang berpotensi menyebabkan terjadinya urban sprawl. Dari hasil digitasi tersebut terlihat titik yang mengalami perkembangan paling pesat adalah P3, dengan faktor preferensi bermukim paling banyak dikarenakan perumahan memiliki harga murah. Hal ini memungkinkan terjadinya urban sprawl di masa datang dengan berkembangnya infrastruktur yang semakin baik, dekat dengan fasilitas pelayanan umum seperti sekolah, kesehatan, keamanan, hiburan dan kemudahan aksesibilitas berupa jalur angkutan umum di titik tersebut.UNDERSTANDING THE URBAN SPRAWL: ANALYSIS RESIDENTAL DEVELOPMENT IN SALATIGA CITY WITH ARCGIS Infrastructure development at Salatiga is increasing, not only for needing accessibility but also for the growing urban population, both the natives and settlers. Such development is also being used to flatten economic activities not centralized in the urban core. An example is the development of Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga that has impact in economy, social, and accessibility for growth in the southern city of the city through three subdistricts. To prevent these uncontrolled developments requires control in building planning in the suburban. The study takes one sample housing in every district located on the Salatiga suburban, and those are Sidorejo district (P1), Sidomukti district (P2), Argomulyo district (P3), and Tingkir district (P4). The method used is digitized using ArcGIS software to map the region, so it can see which point is experiencing the most rapid growth that potentially causes urban sprawl. From that digitization, the most developed node is P3, with the most preference factor of settling because housing is cheap. It allows urban sprawl in the future with better infrastructure increase, near a public service facility like school, health, security, entertainment, and easiness accessibility such as public transport routes in this node.
Rumah Atsiri Indonesia merupakan wisata edukasi yang berada Dukuh Watusambang, Desa Pumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, berasal dari hasil restorasi Pabrik Minyak Atsiri “Citronella” Indonesia-Bulgaria tahun 1963. Rumah Atsiri Indonesia menginginkan suatu pengembangan yang baik untuk mencapai visi misi dan tujuannya sebagai ikon Desa Plumbon dan berperan dalam pemberdayaan masyarakat sekitar. Akan tetapi dalam pelaksanaannya Rumah Atsiri Indonesia memiliki permasalahan berupa keterbatasan lahan, hubungan yang kurang baik dengan masyarakat sekitar, dan pengolahan limbah yang kurang maksimal. Padahal arah dan ukuran keberhasilan pengembangan sangat ditentukan oleh kesinergian antar pihak pelaku pengembangan, hal ini sejalan dengan pendapat Penabulu Foundation Civil Society Resource Organization dalam bahasan isu strategis “Kemitraan Pemerintah–Swasta–Komunitas”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan observasi, study literature dan wawancara dilengkapi dengan sample questioner wisatawan yang dianalisa secara kuantitatif dan dideskripsikan hasilnya. Hasil penelitian berupa rekomendasi bagi Rumah Atsiri Indonesia terkait tahapan yang dilakukan dalam mencapai kerjasama yang dapat dilakukan, dan pemetaan sentalisasi kegiatan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki Desa Plumbon. Kesimpulannya peran dan hubungan antara pembuat kebijakan (pemerintah), Rumah Atsiri Indonesia, dan masyarakat sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan dan arah pengembangan yang akan dilakukan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.