Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskusikan tentang perkembangan seni tari baik dari sudut pandang pendidikan dan perkembangannya di masyarakat. Mengingat begitu banyak nilai-nilai luhur yang dapat diambil dari seni tradisi, khususnya seni tari, maka perlu dipertahankan eksistensi seni tari tradisi tersebut melalui berbagai cara agar dapat sampai kepada penikmat seni, termasuk siswa sebagai pewaris seni tradisi itu sendiri. Adapun isu-isu yang dibahas dalam artikel ini adalah tentang perkembangan seni dari beberapa dekade, seni tradisional Bengkulu dan perkembangan seni itu sendiri di dalam dunia pendidikan.
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mendiskusikan tentang materi mozaik sebagai sarana pengembangan kreativitas anak dalam pembelajaran seni rupa dengan metode pembinaan kreativitas dan keterampilan. Selain berupa kegiatan menggambar, melukis, mencetak, dalam berkreasi seni rupa bagi anak Sekolah Dasar juga dapat diberikan pengenalan seni aplikasi, seperti seni mozaik atauseni kerajinan mozaik. Mozaik dari bahan limbah selain dapat menunjang kreativitas anak juga sangat berpengaruh terhadap keterampilan anak dalam mencipta karya seni rupa. Yang sering terjadi dalam pembelajaran seni rupa pada siswa Sekolah Dasar adalah pembelajaran dirasa monoton dan tidak mengacu pada penekanan pengembangan kreativitas, padahal penciptaan karya seni pada pembelajaran seni rupa tingkat Sekolah Dasar bukan hanya menggambar. Kreativitas seni aplikasi berupa mozaik dari bahan limbah dapat mengembangkan kompetensi rasa seni dan keterampilan siswa Sekolah Dasar sejalan dengan perkembangan kreativitasnya. Dengan penggunaan metode pembinaan kreativitas dan keterampilan siswa dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dalam mencipta karya seni rupa.
This research was motivated by the absence of an instrument for assessing the independence of students in basic beauty subjects that were tested for validity and reliability. The purpose of this study was to determine the validity and reliability of the content of the students' independence assessment instruments in basic beauty subjects at SMK that had previously been compiled. The instruments developed were observation sheets for teachers and self-assessments for students. Analysis of the content validity of the instrument used the Aiken V coefficient and the reliability of the instrument content was determined by the ICC In this validity and reliability test, it involves 3 expert judgments to assess the instrument. The three expert judgments are development and research experts, beauticians, and beauty practitioners. Based on the results of this research, it shows that the observation sheet and self-assessment are proven valid with the Aiken'V coefficient of 0.69 where the score is> 0.3 and reliable with the Alpha Reliability coefficient > 0.874 and ICC = 0.698, because rxx > 0.6 thus the character assessment instrument for vocational school students can be said to be reliable. Based on the results of this research, the instrument for assessing the independence of students in basic beauty subjects at SMK in skin and hair expertise competency is suitable for use. The benefit of this research is that it can be used as a standard guide in measuring the content of students' independence instruments in learning basic beauty in SMK.
Learning entrepreneurship in tertiary institutions by utilizing regional potential as a source of learning material is one of the efforts to increase student interest in learning entrepreneurship. Given that Bengkulu province is a coastal area rich in natural resources and ecosystem diversity that can be utilized for economic development for local communities. However, the current source of entrepreneurship learning materials only contains general material and has not brought students closer to the regional potential in their area. The purpose of this study is to determine the development of the material presented in the module and to test the feasibility of an economic developmentoriented module for the coastal areas of Bengkulu to be used in entrepreneurship learning in the Elementary School Teacher Education Program, Bengkulu University. The method used in this research is research and development (R&D). The research and development model used was the modified Borg & Gall model. The development steps taken include (1) preliminary studies, (2) planning, (3) product development, (4) product validation, (5) product testing, and (6) final products. The subjects of this study were material experts and educational technology experts. The product trials conducted involved 40 students who were taking entrepreneurship courses in the even semester of the 2019/2020 academic year. The results showed that the entrepreneurship module oriented to the economic development of the coastal areas of Bengkulu had gone through product feasibility testing at the expert validation test stage, small group trials, and field trials. From the results of the trials that have been carried out, it can be concluded that the entrepreneurship module developed is feasible to use.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penataan tempat duduk terhadap hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa pada pembelajaran IPA kelas V SD N 20 Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen semu. Desain yang digunakan the matching only pretest-posttest control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA sebagai kelas kontrol dan VB sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan cluster random sampling. Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas VIB SD N 20 Kota Bengkulu. Instrumen yang digunakan lembar tes dan lembar observasi aspek afektif dan psikomotor. Untuk mengamati perlakuan yang diberikan oleh guru instrumen yang digunakan lembar observasi penataan tempat duduk. Teknik analisis data yang digunakan teknik analisis kuantitatif menggunakan uji-t dua sampel independent. Hasil uji hipotesis diperoleh uji-t kognitif yaitu thitung (14,052) > ttabel (1,671), uji-t afektif yaitu thitung (-3,27) < (1,671), dan uji-t psikomotor yaitu thitung (0,633) < (1,671). Maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh penataan tempat duduk terhadap hasil belajar siswa aspek kognitif pada pembelajaran IPA kelas V SD N 20 Kota Bengkulu, (2)Tidak terdapat pengaruh penataan tempat duduk terhadap hasil belajar siswa aspek afektif pada pembelajaran IPA kelas V SD N 20 Kota Bengkulu, (3) Tidak terdapat pengaruh penataan tempat duduk terhadap hasil belajar siswa aspek psikomotor pada pembelajaran IPA kelas V SD N 20 Kota Bengkulu.
Pengetahuan mitigasi bencana gempabumi penting dikuasai oleh peserta didik usia sekolah dasar, tujuannya untuk memiminalisir dampak fisik dan psikis ketika gempabumi terjadi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengembangan model pembelajaran pengetahuan mitigasi bencana gempa bumi berbasis permainan tradisional Bengkulu. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini merupakan bagian proses penelitian dan pengembangan (R&D) model ADDIE. Analisis kebutuhan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kurikulum dan analisis karakteristik siswa sebagai pengguna. Pengecekan keabsahan data penelitian dilakukan dengan diskusi teman sejawat. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah model pembelajaran pengetahuan mitigasi bencana gempabumi berbasis permainan tradisional Bengkulu dapat dilaksanakan di Kelas IV Sekolah Dasar. Tema pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Tema Daerah Tempat Tinggalku. Materi pokok yang ditetapkan yaitu: 1) gotong royong, 2) gerak dasar lari, 3) menjaga kelestarian alam, 4) sikap peduli lingkungan, 5) sikap disiplin menjaga kelestarian lingkungan, 6) Membedakan pengetahuan mitigasi bencana masa lampau dan masa sekarang, dan 7) Membuat diagram batang. Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa model pembelajaran pengetahuan mitigasi bencana gempabumi untuk siswa sekolah dasar dapat dikembangkan.Kata kunci: mitigasi bencana gempabumi, permainan tradisional, pembelajaran tematik terpadu Abstract Earthquake disaster mitigation knowledge is important to be mastered by elementary school students, the aim is to minimize the physical and psychological impacts when an earthquake occurs. The purpose of this study was to determine the analysis of the need for developing a learning model for earthquake mitigation knowledge based on Bengkulu traditional games. The needs analysis in this study is part of the ADDIE model research and development process. The needs analysis in this study was conducted based on curriculum analysis and analysis of student characteristics as users. Checking the validity of research data was carried out by peer discussion. The research results obtained in this study the learning model of earthquake mitigation knowledge learning model based on Bengkulu traditional games can be implemented in 4th Elementary Schools. The learning theme that can be used is the theme of the area where I live. The main materials stipulated are: 1) mutual cooperation, 2) basic running motion, 3) preserving nature, 4) environmental care, 5) discipline attitude to environmental sustainability, 6) distinguishing knowledge of future disaster mitigation past and present, and 7) creating a bar chart. The results of the curriculum analysis show that the earthquake mitigation knowledge learning model for elementary school students can be developed.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui analisis kurikulum pengembangan model pembelajaran model pembelajaran tematik kesiapsiagaan bencana banjir bagi siswa di sekolah dasar di daerah aliran sungai (DAS) Kota Bengkulu. Analisis tersebut digunakan dalam merancang model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik integratif di sekolah dasar. Penelitian ini ini dilakukan untuk mengetahui pemetaan tema dan kompetensi dasar kelas 4 dan mengidentifikasi indikator kesiapsiagaan bencana banjir. Data dikumpulkan dengan melalui penelusuran kajian pustaka yang relevan.
<p>Pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan proses untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang berbudi pekerti dan bijaksana serta memiliki pemikiran yang kritis untuk memecahkan masalah yang ditemukan di masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan perkembangan potensi dan lingkungan belajar peserta didik sebagai pewaris budaya dari berbagai aspek pendidikan. Tujuan kajian ini adalah mendeskripsikan Implementasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan inovasi materi berbasis kearifan lokal di SD. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa implementasi HOTS dan materi kearifan lokal pada pembelajaran Seni Tari di SD berpeluang untuk mewujudkan tuntutan Kurikulum 2013 yaitu berpikir lebih kreatif, inovatif, cepat dan tanggap serta menumbuhkan keberanian dalam dirinya dan membentuk pribadi yang berkarakter. Integrasi materi kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai di dalam tatanan kehidupan bermasyarakat dapat membentengi peserta didik dari pengaruh arus globalisasi yang pesat.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.