Purpose:The aim of this study is to investigate the public awareness on the consumption of green products and their desire to reduce the impact of environmental damage, to propose green image, green marketing and corporate responsibility. Desigh/Methodology/Approach: The research was conducted through a survey method using customers of Unilever. The sample result was determined by the purposive sampling of 225 customers in Jakarta and its sorounding areas. Findings: The programs succeeded with the building of a green corporate image, which shows the green marketing implementation, its marketing strategy and its corporate social responsibility which is highly beneficial and memorable to the community. Practical Implementation: The research was counducted within the available region and a limited sample form manufacturing firms. More consumers and more communities should be invited to care for the environment. They should also have the ability to prove and commit to the community in the implementation of their corporate social responsibility program in order to minimize the environmental impact of not just the corporate image of the company, but also their operation process. Originality/Value: The study enables the company to be a key driver in green marketing initiatives, potentially leading to the creation of new economic growth, a green environment and help improve public health.
Competition between educational institutions, especially the private sector in order to get new students is very tight, this can be seen by the many educational institutions that implement marketing strategies to attract as many students as possible. This study aims to reveal the implementation of educational services marketing strategies with the foundation of management theory and marketing mix in Madrasah Aliyah Miftahurroja Lebakmuncang-Ciwidey, Indonesia. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. Collecting data in this study are, observations of the internal and external environment of madrasas, interviews with madrasah heads, deputy heads of curriculum, educators, committee, and pamphlet study documents, list of institutions, madrasah marketing agenda. Data analysis techniques used are to do data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: first, the marketing strategy of education services to improve the quality of education in MA Miftahurroja Lebakmuncang Ciwidey by using the management function, there are four stages, namely Planning, organizing, implementing and evaluating. Secondly, the implementation of an education services marketing strategy in MA Miftahurroja Lebakmuncang through marketing mix namely; products, places, prices, promotions, people, physical evidence, and processes. The competitiveness of MA Miftahurroja Lebakmuncang Ciwidey is good enough, it can be seen from the data of the increasing number of students.
Poverty is a global problem that is of concern to the world. It can be seen from the SDGs declaration, which makes poverty a top priority. Good poverty management will help solve other world problems such as hunger, health, welfare, education, and sanitation. To achieve the goal of handling poverty quickly and maximally, an analysis that can identify poor households correctly can be designed so that a targeted program can be designed according to the characteristics of households classified as poor households. One of the statistical methods used to see these characteristics is a classification tree such as the Classification and Regression Tree (CART). The weakness of the cart method if there is an unbalanced dataset type can be overcome by the SMOTE method. In addition to the CART method, classification will be carried out using Random Forest and Xgboost. The results show that the random forest CART model has the highest AUC value in balanced data. It is indicated that this method is better than the others. Based on random forest, variables that determine the most determined poor households are number of household members, last diploma of the head of the home, and floor area of the house.
Abstrak: Pendidik belum pernah mengikuti pelatihan penyusunan RPP sehingga mereka hanya copy paste pada temannya, padahal seringkali RPP hasil copy paste tidak relevan dengan situasi dan kondisi di madrasahnya sehingga RPP yang ada tidak bisa dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian tindakan madrasah ini adalah untuk membantu meningkatkan kompetensi pedagogik guru guru di MAS Darussalam Sumedang, yang belum memiliki sertifikat pendidik secara formal, dalam menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi masing- masing pelajaran. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan yang dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukan; Pertama, pada komponen Perumusan indikator tujuan pembelajaran, terlihat peningkatan dari 40 % pada kemampuan awal, menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 70% pada akhir kegiatan. Kedua, pada Komponen Penentuan bahan dan materi pembelajaran, terdapat peningkatan kemampuan dari 65% menjadi 70% setelah siklus 1 dan lebih menguat menjadi 80%. Ketiga, dalam Komponen Pemilihan Strategi dan metoda pembelajaran, yang didalamnya memuat langkah-langkah pembelajaran dan penentuan alokasi waktu yang digunakan,terlihat adanya peningkatan yang signifikan dari yang semula hanya 40% menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 75% setelah siklus 2. Keempat, meskipun tidak terlihat adanya peningkatan yang cukup tajam, dalam komponen pemilihan Media dan alat pembelajaran juga terdapat adanya peningkatan dari 60% pada awal kegiatan dan setelah siklus 1, menjadi 80% setelah siklus 2. Kelima, peningkatan yang cukup signifikan juga dapat kita lihat pada komponen perencanaan evaluasi pembelajaran. Dari yang semula hanya 40% pada awal kegiatan, menjadi 60% pada akhir siklus 1 dan berhasil mencapai 70% pada akhir siklus 2. Kata Kunci: Kompetensi pedagodik, supervisi akademik, perencanaan pembelajaran. Abstract: The teacher has never attended a lesson plan preparation so they only copy paste it on their friends, whereas often the copy of the lesson plan is not relevant to the situation and conditions in their madrasas so that the lesson plan cannot be used as a reference in the learning process. The main objective of this madrasa action research is to help improve the pedagogical competence of teachers in MAS Darussalam Sumedang, who do not yet have a formal teacher certificate, in preparing learning plans that are in accordance with the competency standards of each lesson. The research method used is qualitative with an action research approach which is carried out in three stages, namely preparation, implementation and evaluation and reflection, and is carried out in at least two cycles. The research results show; First, in the components of the formulation of learning objectives indicators, seen an increase from 40% in the initial ability, to 60% in cycle 1 and increased to 70% at the end of the activity. Second, in the Determination Component of learning materials and materials, there was an increase in ability from 65% to 70% after cycle 1 and more strengthened to 80%. Third, in the Component Selection Strategy and learning method, which includes learning steps and determining the allocation of time used, seen a significant increase from the original only 40% to 60% in cycle 1 and increased again to 75% after cycle 2 Fourth, although there was no significant increase in the selection of media and learning tools there was also an increase from 60% at the beginning of the activity and after cycle 1, to 80% after cycle 2. Fifth, a significant increase can also be seen. look at the learning evaluation planning component. From the original only 40% at the beginning of the activity, to 60% at the end of cycle 1 and managed to reach 70% at the end of cycle 2. Keywords: Pedagodic competence, academic supervision, learning planning.
Pendidikan bagi kehidupan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kemajuan kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting. Betapa tidak, melalui pendidikan manusia dapat tercipta peradaban, dan pendidikan manusia dapat menunjukkan bahwa dirinya adalah manusia yang memiliki hati nurani, etika dan akal sehat. Sebagai langkah maju, pemerintah mengeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, Pasal 31 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan dan mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib mendukungnya. Peran pemerintah daerah dalam program wajib belajar 9 tahun yang tertuang dalam undang- undang dan peraturan pendidikan, namun dalam pelaksanaannya masih menemui kendala yaitu partisipasi masyarakat dalam pendidikan masih lemah. Hasil dari kebijakan dekonsentrasi adalah terciptanya keseimbangan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah pusat dapat fokus pada masalah yang lebih besar dan kompleks, sedangkan pemerintah daerah dapat menangani masalah yang lebih kecil lebih dekat dengan masyarakat. Namun, kebijakan penggusuran juga menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah kurangnya layanan manusia dan administrasi publik yang baik, yang mencegah pengambilan keputusan yang adil dan efektif. Selain itu, terkadang masih terdapat kesenjangan antara daerah penerima hak dan daerah yang tidak mendapatkan hak sehingga menimbulkan kesenjangan pembangunan antar daerah. Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan kualitas pelayanan manusia di daerah dan memastikan distribusi kekuasaan antar daerah yang baik dan adil. Dengan demikian, kebijakan pemberantasan dapat efektif dan berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dari segi hukum sejarah di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa skorsing dan skorsing merupakan saudara kembar dalam sistem pemerintahan sipil. Keduanya membangun, mempromosikan, dan mendukung setiap perubahan tata kelola secara umum dan dalam hubungan antar daerah.
Penulisan ini memaparkan tentang nilai-nilai sejarah yang terdapat dalam kebudayaan Toraja, dimana hal itu menjadi pondasi perdamaian antar agama-agama di Era Post-Mo. Adapun tujuan dari penulisan ini ialah untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung di dalam sejarah kebudayaan masyarakat Toraja, sehingga menjadi sebuah dasar perdamaian antar agama di Toraja. Nilai-nilai kebudayaan Toraja yang dimulai dari para nenek moyang sampai saat ini, menjadi kekuatan di dalam membangun kerukunan di tengah masyarakat secara khusus antar agama-agama di Toraja. Penulisan ini menjelaskan pentingnya untuk melestarikan dan mengaplikasikan pemaknaan terhadap nilai-nilai kebudayaan di dalam kehidupan setiap hari.
No abstract
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.