Studi ini mengkaji tentang menakar partisipasi politik masyarakat Kabupaten Tana Toraja pada Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020. Faktor yang mempengaruhi penurunan partisipasi masyarakat Tana Toraja pada Pilkada 2015 dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada 2020. Terlebih lagi, mempelajari kesiapan masyarakat Tana Toraja pada Pilkada 2020 di masa pandemi penting dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui data primer yang didapatkan dari wawancara mendalam kepada narasumber yang berasal dari KPUD Tana Toraja, organisasi semu politik Banteng Muda Indonesia dan Pengamat Politik Tana Toraja. Pengumpulan data skunder dengan mengutip buku, jurnal, dokumen, media online. Teknik analisis data melalui aktivitas reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan partisipasi masyarakat pada Pilkada Tana Toraja Tahun 2015 dipengaruhi tingkat kesadaran politik dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam mengantisipasi konflik antar pendukung pasangan calon. Selain itu, Pilkada Tana Toraja Tahun 2020 di masa pandemi diprediksikan mengalami penurunan terhadap partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih. Hal itu disebabkan karena masih tingginya jumlah kasus Covid-19 yang terjadi dan pemungutan suara di bulan Desember dimana pada bulan ini juga factor cuaca cenderung tidak mendukung masyarakat dalam melakukan aktifitasnya sehingga dapat menjadi alasan masyarakat untuk tidak hadir di TPS pada hari pemilihan 9 Desember nanti.
Preprint: Nutrisi janin pada saat dalam kandungan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Namun pemenuhan nutrisi janin masih kurang sehingga angka balita pendek atau stunting masih tinggi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kenaikan berat badan ibu selama kehamilan sebagai faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan. Jenis penelitian adalah analitik observasional, dengan rancangan penelitian kasus kontrol (case-control study). Subjek penelitian yaitu anak usia 12-24 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 130 baduta stunting(TB/U <-2 SD) dan 130 baduta normal (TB/U ≥-2 SD). Berdasarkan hasil penelitian ibu dengan kenaikan berat selama kehamilan yang kurang memiliki risiko 2,15 kali lebih tinggi terjadi stunting dibandingkan dengan ibu dengan kenaikan berat badan selama kehamilan baik. Terdapat pengaruh kenaikan berat badan selama kehamilan terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-24 bulan. Kenaikan berat badan selama kehamilan harus dipantau dengan baik agar dapat mencegah anak lahir dengan berat badan lahir rendah dan kejadian stunting.
Background: Chronic energy deficiency (CED) is one of the malnutrition problems that often occurs in pregnant, caused by lack of energy in a long period of time. One of the effects of pregnant suffering from CED is to increase the risk of maternal and short baby mortality.Method: The study was conducted in 8 villages of Kemranjen Subdistrict, Banyumas, Central Java, Indonesia in 2019. A cross sectional research design with population is that has pregnant. A sample of 130 pregnant was taken incidentally, with inclusion criteria that be able to do interviews and anthropometric measurements, while as the exclusion criterion was that pregnant were suffering from illness that could not be measured.Results: Most of the age was over 30 years and 9.2% suffered from CED. Nutrient intake is mostly less than 80.0% of the nutrition adequacy rate (RDA). The average intake of macro nutrients is 28.05%, the average micronutrient intake is 27.70%. Most graduated were from high school, worked as housewives, consumed supplements, additional food, and added blood tablets and drank milk, suffered from upper respiratory infections (ARI), high blood pressure, and diabetes mellitus, did not get complete immunizations.Conclusion: There were no significant differences in CED based on energy intake (p=1.00), protein intake (p=1.00), fat intake (p=0.179) and carbohydrate intake (p=0.460), work status (p=0.216) and education (p=0.553) and consuming additional food (p=0.225).
Anak usia prasekolah belum mampu memenuhi kebutuhan gizinya secara mandiri namun sudah memiliki sikap tersendiri terhadap makanan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengenalan terhadap makanan sehat dan bergizi sejak dini untuk meningkatkan kesukaan mereka terhadap makanan sehat dan bergizi. Diharapkan dengan bertambahnya tingkat kesukaan maka asupan juga semakin meningkat, karena asupan gizi anak usia prasekolah merupakan salah satu fondasi untuk kesehatan jangka panjang, kekuatan dan kemampuan perkembangan intelektualnya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan edukasi mengenai Gizi Seimbang pada anak-anak prasekolah di PAUD dan TK First Dinara Pekanbaru. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan (zoom) dan pengolahan menu (video) yang melibatkan orang tua serta guru. Evaluasi kegiatan dilakukan dalam bentuk pre-post test menggunakan activity book dan para siswa juga diminta menampilkan foto menu makanannya sebagai bentuk evaluasi terhadap penerapan Gizi Seimbang (Isi Piringku). Terjadi peningkatan pengetahuan siswa (81,82%) dan para siswa telah menampilkan menu makan sesuai kriteria Isi Piringku (59,09%).Kata Kunci: anak pra sekolah; gizi seimbang; isi piringku
The implementation of hygienic snacks starting from processing and serving is an important factor that must be considered by all food producers and sellers. Teluk Binjai in Dumay City has various vendors selling various kinds of snacks, one of which includes grilled meatballs. The purpose of this study was to see personal hygiene of processors and traders as well as the identification of Salmonella sp contamination in grilled meatballs in Teluk Binjai, Dumai City. There were three merchants found at the location. This type of research is descriptive observational with total sampling technique. In general, it was found that the processing staff and traders of grilled meatballs did not meet the personal hygiene requirements as only 40% processors that keep hand, hair and head clean. This can be caused by various factors such as lack of knowledge of processors and traders about the importance of application of good personal hygiene. All samples of grilled meatballs at traders did not contain Salmonella sp. However, this does not rule out the possibility of other microbiological contamination in grilled meatballs. There is a need for further research on the factors that influence the application of personal higiene in snack foods and the identification of other types of microbiology in grilled meatballs.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.