The level of DM knowladge with blood glucose controll was instrument to help diabetic patients did the management of diabetes. Diabetic patients who had more and better informations about DM, than they changed their life style, that could controll their disease. So, they would have longer and better live. This research was observational analytic research with cross sectional approach. The sample was 33 diabetic patients who cared their disease in RSU PKU Muhammadiyah Surakarta and who had ful lled the predeterminated criteria, it was taking with the purposive sampling technique. The research instrument used the level of DM knowladge quesioner and medical record. From the statistical calculation, it was obtained that P value = 0,042. It could be concluded that there was signi cant the relationship between the level of DM knowladge with blood glucose controll of type 2 diabetic patients. Pasients who had high level knowladge would have good blood glucose controll.Key Words : Level Knowladge, Diabetes Melitus of Type 2, Blood Glucose
Breast milk is the best source of nutrition to be given to newborn babies specifically designed to meet all thenutritional needs of a baby during the first six months of life. Many factors affect exclusive breastfeeding includingthe mother'semploymentstatusand husband's support. This study aims to analyze the relationship between mother'semployment status and husband's support with exclusive breastfeeding.Thisstudyuses a cross sectional approach.Interviews were conducted with 70breastfeeding mothers with infants over 6 months of age. The method ofsampling usespurposivesampling method. The research location in the District of Gatak, Sukoharjo Regency wasconducted in December 2019. Statistical analysis was performed bivariately with the chi square test. In this study, theresults of chi square for the mother's employment status pvalue= 0.037 and husband support pvalue= 0.244.Thereis a correlationbetween mother's employment status with exclusive breastfeeding and no correlationbetweenhusband's support for exclusive breastfeeding.
Hiperlipidemia merupakan bagian dari permasalahan kesehatan nasional terkait penyakit kardiovaskuler. Meningkatnya animo masyarakat untuk menggunakan bahan alam sebagai tata laksana hiperlipidemia menginspirasi penelitian untuk mengetahui manfaat ekstrak lidah buaya. Ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung zat aktif acemannan (glukomanan) dan selulosa yang dapat menurunkan profil lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol lidah buaya terhadap profil lipid tikus jantan model hiperkolesterolemia. Desain penelitian menggunakan eksperimental laboratorium dengan metode pre and post test with control group design. Penelitian melibatkan 25 ekor Rattus norvegicus putih jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak selama 14 hari. Subjek dibagi 5 kelompok yaitu : kontrol negatif (aquades), kontrol positif (kolestiramin 0,2g/200gBB/hari), ektrak etanol Aloe vera L dosis I (0,3g/200gBB/hari), ektrak etanol Aloe vera L dosis II (0,6g/200gBB/hari), ektrak etanol Aloe vera L dosis III (1,2g/200gBB/hari). Pengukuran kadar profil lipid dilakukan pada hari ke-7, hari ke-21, dan hari ke-35. Hasil uji Shapiro-Wilk dan Lavene test didapatkan hasil semua kelompok datanya normal dan homogen. Hasil Paired T-Test didapatkan nilai p=0,000 baik untuk trigliserid, LDL kolesterol, maupun kolesterol total. Selanjutnya uji parametrik One Way Anova hasil p<0,05 untuk ketiga profil lipid. Uji LSD terhadap kadar trigliserid kelompok aquades dengan ekstrak etanol 70% Aloe vera L dosis 0,3g/200gBB/hari, 0,6g/200gBB/hari, dan 1,2g/200gBB/hari berturut-turut p=0,012, p=0,000 dan p=0,000. Uji LSD terhadap LDL kolesterol dan kolesterol total kelompok aquades dengan ekstrak etanol 70% Aloe vera L hanya pada dosis 1,2g/200gBB/hari yang berbeda signifikan dengan nilai p=0,006 dan p=0,001. Ekstrak etanol 70% Aloe vera L dosis 1,2g/200gBB/hari dapat menurunkan profil lipid berupa kadar trigliserid, LDL kolesterol dan kolesterol total dari tikus putih jantan model hiperkolesterolemia.
Kebanyakan perempuan takut terkena kanker leher rahim, tetapi tidak faham faktor risikonya. Kesadaran melakukan deteksi dini penyakit ini masih terkendala perasaan malu dan biaya yang tidak murah. Jumlah penderita kanker leher rahim di indonesia menempati urutan nomor dua tertinggi didunia. Pemahaman yang benar tentang penyakit ini akan meningkatkan kesadaran melakukan skrining sehingga pencegahan akan lebih mudah dilakukan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada perempuan tentang kanker leher rahim, faktor risiko, cara pencegahan serta skrining kanker leher rahim dengan papsmear langsung bagi peserta tanpa dipungut biaya. Konseling personal dilakukan ke masing-masing peserta setelah hasil pap smear jadi. Jumlah peserta penyuluhan 27 orang, tetapi 4 orang tidak memenuhi syarat dilakukan pap smear, sehingga jumlah peserta pap smear 23 orang. Hasil pap smear: 18 orang normal smear, 2 orang radang ringan, 1 orang radang tidak khas, dan 2 orang radang ringan dengan metaplasi squamosa. Masing-masing peserta telah mengambil hasil dan telah dilakukan konseling personal. Pemahaman yang benar mengenai penyakit kanker leher rahim dan pelaksanaan pap smear dapat menambah data profil kesehatan wanita usia subur khususnya di kabupaten Karanganyar. Peserta pap smear dapat membagikan pengalamannya kepada wanita usia subur lain sehingga tergerak untuk melakukan skrining kanker leher rahim, salah satunya dengan pap smear.
ABSTRAK Data angka kejadian anemia pada lansia masih menjadi fenomena gunung es. Keadaan sosial ekonomi masyarakat gondangrejo sebagian besar menengah kebawah. Pemeriksaan kesehatan lansia di posyandu dikerjakan oleh tenaga non medis yang kemampuannya terbatas. Hasil survei menunjukkan kejadian anemia lansia ditemukan secara tidak sengaja saat pasien periksa ke dokter untuk keluhan penyakit lain. Keluarga menganggap kesehatan lansia bukan prioritas. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining kejadian anemia lansia dan memberikan solusi penanganan bagi peserta yang menderita anemia. Pemeriksaan kesehatan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pengecekan kadar Hb, dan analisis kemungkinan penyebab anemianya. Jumlah responden 80 orang yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan 50 orang perempuan, dengan angka kejadian anemia sebanyak 10 orang (12,50 %) berupa anemia ringan akibat penyakit yang telah diderita responden sebelumnya. Keberlanjutan dari temuan ini telah dilakukan edukasi, pemberian leaflet dan tata laksana sesuai kondisi masing-masing. Anemia pada lansia perlu dideteksi dini dengan metode jemput bola (skrining rutin). Metode ini memudahkan dalam pemberian tata laksana seawal mungkin, pencegahan morbiditas, dan mortalitas akibat anemia maupun penyakit primernya. ABSTRACT Data on the incidence of anemia in the elderly was still an iceberg phenomenon. The socio-economic conditions of Gondangrejo’s people are mostly lower-middle class. Health checks for the elderly at posyandu are carried out by non-medical personnel with limited abilities. The survey showed that the incidence of anemia in the elderly was found accidentally when a patient went to a doctor for complaints of other diseases. Families consider the health of the elderly was not a priority. The aims of this community service were screening the incidence of anemia in the elderly and providing solutions for participants who suffered from anemia. The medical examination included anamnesis, physical examination, haemoglobin level check, and the possible causes of anemia analysis. Total respondents were 80 consisting of 30 men and 50 women. The incidence of anemia was 10 people (12.30%) with mild anemia because of their primary disease. The continuation of this case has been carried out by education, leaflet distribution, and management according to personal condition. Anemia in the elderly needs to be detected early with the ball pick method (routine screening). This action facilitated as soon treatment, prevention of morbidity or mortality due to anemia and primary diseases.
Skar hipertrofi dan keloid bagian dari jaringan parut patologis yang insiden kejadiannya masih tinggi. Keduanya mengganggu secara estetik, fisiologik, psikologik, dan sering tumbuh kembali setelah pengobatan. Belum ada terapi standar baku emas untuk skar hipertrofi dan keloid. Efek pleiotropik statin berpotensi sebagai anti skar baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hambatan pembentukan skar hipertrofi dengan pemberian salep atorvastatin pada model luka skar di telinga kelinci New Zealand. Kelinci New Zealand usia 4-6 bulan (n=29) dilakukan randomisasi kedalam lima kelompok. Setelah aklimatisasi 1 minggu, dilakukan pembuatan luka model skar hipertrofi pada kedua telinga kelinci dengan punch biopsy (d=8 mm). Jumlah luka 2 buah di masing- masing telinga kanan dan kiri. Pada hari ke-7 setelah punch biopsy, kelompok I, II, III dioles salep atorvastatin dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10%, dan 20%. Kelompok IV dioles salep clobetasol propionate 0,05% sebagai kontrol positif, dan kelompok V dioles dengan basis salep (lanolin vaselin 1:1) sebagai kontrol negatif. Frekuensi pengolesan salep pada luka ditelinga kelinci tersebut 1 kali/hari, dengan lama pengolesan selama 50 hari kedepan. Setiap hari dilakukan pengukuran morfologi klinis ketinggian skar. Pada hari ke 56 setelah punch biopsy, dilakukan penilaian akhir morfologi klinis jaringan skar hipertrofi, kemudian kelinci didekapitasi, diambil jaringan skar hipertrofi kemudian dibuat preparat histologis (HE, Von Gieson) dan imunohistokimia (VEGF). Salep atorvastatin 5% mampu menghambat pembentukan skar hipertrofi pada telinga kelinci New Zealand dengan nilai median skoring ketinggian jaringan skar sebesar 1(1-3), nilai SEI rata-rata sebesar 1,49±0,37 mm, dan nilai ekspresi VEGF sebesar 12,71±4,27%. Salep atorvastatin 5% mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai obat penghambat pembentukan skar hipertrofi baru dengan mekanisme penghambatan terhadap VEGF. Untuk pengembangan obat ini diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kapan waktu yang paling tepat mulai dioleskan salep atorvastatin setelah terjadi luka berisiko terbentuknya skar hipertrofi. Kata kunci: Atorvastatin, skar hipertrofi, VEGF, telinga kelinci.
Daun tembakau dapat digunakan sebagai larvasida karena memiliki kandungan alkaloid, saponin, polifenol dan minyak atsiri yang dapat mengakibatkan kematian larva dengan cara merusak sistem saraf dan sistem perncernaan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya bunuh ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) dalam etanol 96% terhadap larva Aedes aegypti dan mengetahui konsentrasi yang efektif untuk membunuh larva. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium murni yaitu memberikan perlakuan ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) terhadap larva Aedes aegypti dengan metode post test only controlled group design. Terdapat 600 Larva Aedes aegypti instar III secara acak dibagi menjadi 6 kelompok (0,025%, 0,050%, 0,075%, 0,1%, aquadest + CMC sebagai kontrol negatif serta abate sebagai kontrol positif). Penelitian ini menggunakan 4 pengulangan setiap kelompoknya diamati setiap 6 jam selama 24 jam. Berdasarkan hasil uji statistika non parametrik Kruskal-Wallis diperoleh nilai p = 0,000 yang artinya terdapat perbedaan efek larvasida yang signifikan antar kelompok. Berdasarkan hasil uji Post Hoc Mann-whitney, empat konsentrasi memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif, sedangkan jika dibandingkan dengan kontrol positif abate, konsentrasi 0,1% yang berbeda tidak bermakna pada jam ke-24. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi 0,1% efektif membunuh larva Aedes aegypti. Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) efektif dalam membunuh larva Aedes aegypti.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.