ABSTRAK PENDAHULUANIndonesia banyak memiliki keanekaragaman flora dan faunanya. Ada 40 ribu spesies flora tumbuh di dunia, dan 30 ribu diantaranya hidup di Indonesi (Syukur, 2001). Ini berarti 75% flora hidup di Indonesia. Divisi Pteridophyta (paku) mudah sekali tumbuh, sehingga tersebar di seluruh bagian dunia, terkecuali Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (BIOEDUSAINS) 1 (1):52-7053 di daerah kering (gurun). Divisi Pteridophyta (paku) tidak bisa hidup dilingkungan kering atau air yang terbatas, sebagian besar tumbuh di lingkungan basah/lembab atau daerah tropika (Mardiastutik, 2010). Indonesia merupakan daerah yang banyak ditumbuhi oleh divisi Pteridophyta (paku), karena Indonesia memiliki iklim Tropis.Pteridophyta merupakan kingdom plantae Indonesia yang memiliki banyak spesies dengan persebaran yang luas. Persebaran ini 450 spesies terdapat di Jawa Barat, 333 spesies di Jawa Tengah dan 319 spesies terdapt di Jawa Timur. Pteridophyta dapat tumbuh pada lingkungan berair, permukaan tanah, ataupun menumpang pada tumbuhan lain yang disebut epifit. Pteridophyta bersifat epifit, karena sumber makanan tidak meyerap pada tubuh inang yang ditumpanginya, dan air yang diperoleh langsung dari lingkungan (Ulum, 2015). Menurut Suwila (2015) tumbuhan pteridophyta epifit adalah tumbuhan yang hidupnya menempel dan menumpang pada tumbuhan lain sebagai penopang, tidak berakar pada tanah, berukuran lebih kecil dari tumbuhan penopang atau inang.Danau Aur terletak di desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas. Danau Aur merupakan pusat irigasi, di bagian hulu terdapat rawa. Danau Aur berfungsi untuk mengaliri sawah daerah sumber harta. Dengan luas sekitar 40 hektar dan sedalam 20 meter, danau ini mulai berdiri pada tahun 2011. Danau Aur dikelilingi hutan. Karena pesona keindahannya, Danau Aur dijadikan destinasi wisata oleh warga setempat. Pada awal didirikannya, Danau Aur ini belum ramai. Namun, melihat potensi yang ada, maka pemerintah daerah kabupaten Musi Rawas akhirnya terus melakukan peningkatan pembangunan. Dampak dari pembangunan ini akan membuat ekosistem yang ada disekeliling Danau Aur terganggu.Spesies dalam ekosistem yang ada disekeliling Danau Aur yang paling banyak adalah spesies dari devisi Pteridophyta. Penelitian tentang divisi Pteridophyta (paku) di Danau Aur belum pernah dilakukan, sehingga data mengenai keanekaragaman divisi Pteridophyta (paku) pun tidak ada. METODE PENELITIAN Rancangan PenelitianMetode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan atau peristiwa, objek, apakah orang atau semua yang terkait dengan variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka maupun kata-kata (Setyosari, 2015). Prosedur PenelitianMenurut Sari dan Rosada (2009) prosedur penelitiannya dilakukan beberapa tahap yang meliputi sebagai berikut: 1. Melakukan survei pada lokasi penelitian yaitu kawasan Danau aur, lokasi yang dipilih tepat yaitu dengan melihat banyaknya divisi Pteridophyta (paku) pada
Jamur merang merupakan jamur pangan yang pertumbuhanhannya memerlukan media mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Limbah organik tersebut yaitu Leri,klaras, kardus dan enceng gondok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruhpenambahan leri dan Limbah Organik (klaras,kardus dan eceng gondok) terhadap produktivitas jamur merang pada media baglog. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 volume leri: (L1)50 ml dan (L2)100 ml. Faktor 2 jenis Media : (M1) Klaras, : (M2) Kardus, dan (M2) Enceng gondok.. Parameter yang diukur adalah berat basah badan buah jamur merang. Hasil analisis sebagai berikut: produksi jamur merang yang ditumbuhkan dalam baglog yangditambahkan limbah organik terdiri atas klaras, kardus dan enceng gondok, hasil yang terbaik, yaitu pada perlakuan: M1L2(klaras 125 g dan penambahan air leri 100 ml) yaitu 67,51 g, M2L2 (media kardus dengan penambahan air leri 100 ml) yaitu 75,00 g dan perlakuan M3L1 (enceng gondok 125 g + leri 50 ml), yaitu 76,67 g. Sedangkan berat tubuh buah jamur merang paling rendah pada perlakuan M1L0 , yaitu 61,67 g, M2L0 (media kardus tanpa penambahan air leri) yaitu 56,67 g, dan M3L0 yaitu 60,67 g.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.