ABSTRAKPopulasi sapi bali di Kabupaten Konawe Selatan rahun 2017 berjumlah 67.746 ekor (BPS Konawe Selatan, 2018) atau sekitar 18,27% dari total 370.772 ekor dan merupakan daerah dengan populasi sapi potong tertinggi di Sulawesi Tenggara (BPS Sulawesi Tenggara, 2018). Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang ditemukan oleh tim pelaksana kegiatan kemudian dibahas bersama dengan masyarakat peternak, maka disepakati beberapa permasalahan prioritas untuk dilakukan perbaikan sebagai berikut: (1) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman peternak tentang konsep seleksi ternak bibit; (2) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam memilih ternak bibit jantan maupun betina berdasarkan sifat kuantitatifnya serta memenuhi standar baku mutu yang baik; (3) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman peternak dalam mengembangbiakkan (Breeding) ternak bibit hasil seleksi; (4) Kurangnya pengetahuan dan keterampilan peternak mengenai tatalaksana pemeliharaan ternak bibit; (5) Kurangnya pengetahuan dan pemahaman peternak terhadap manajemen pemberian pakan ternak bibit; (7) Kurangnya pengetahuan peternak mengenai analisis ekonomi dan kelayakan usaha pembibitan ternak masih sangat terbatas sehingga usaha yang dilakukan elum berorientasi agribisnis; (8) Kurangnya pengetahuan peternak mengenai sistem dan model serta pola usaha pembibitan sapi bali. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman peternak tentang pentingnya seleksi bibit sapi bali perlu dilakukan agar peternak termotivasi untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Adapun hasil kegiatan yang terlaksana di Desa Wonua Morini Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan meliputi: Penyuluhan potensi pengembangan dan konsep seleksi serta tatalaksana pemeliharaan ternak bibit sapi Bali mampu meningkatkan pengetahuan peternak dalam mengembangan usaha ternak sapi Bali; Bimbingan teknis metode seleksi dan penamaman hijauan pakan unggul serta pengawetan hijauan pakan ternak mampu menambah keterampilan peternak dalam memanfaatkan sumber-sumber pakan konsetrat lokal; Bimbingan teknis pemanfaatan sumber pakan konsentrat lokal sebagai pakan penguat seperti ampas sagu dan ampas tahu telah dimanfaatkan oleh; Pencegahan dan penanganan penyakit ternak dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak sapi Bali yang ada, sehingga ternak sapi Bali yang dipelihara oleh peternak dapat berkembang dan menjadi sumber pendapatan rumahtangga peternak. Kata kunci: sapi bali, pemuliaan, seleksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sifat kualitatif ternak kambing lokal di Kecamatan Ngapa dan Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2021. Sampel penelitian adalah ternak kambing lokal jantan dan betina berumur 6 – 48 bulan yang ditentukan dengan melihat pergantian gigi seri (dentis incisive). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sifat kualitatif yang meliputi warna bulu, tipe telinga, tipe hidung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kualitatif kambing lokal di lokasi penelitian adalah kambing lokal di lokasi penelitian untuk kambing Jawarandu yaitu didominasi oleh warna bulu polos (putih /hitam/coklat), tipe telinga didominasi tipe telinga terkulai dan tipe hidung didominasi oleh tipe hidung agak cembung. Sifat kualitatif kambing Kacang , warna bulu didominasi pada warna coklat dan kombinasi coklat hitam. Tipe telinga didominasi pendek dan tegak dan memilki tipe hidung didominasi datar.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan keberadaan serta tingkat residu antibiotik terutama golongan tertasiklin pada sampel lapang hati ayam broiler yang berada di Kota Kendari. Metode yang digunakan meliputi observasi lapang, pengambilan sampel dan pengujian sampel di laboratorium. Penentuan lokasi pengambilan sampel secara purposive sampling. Lokasi sampling (pasar) yang dijadikan sebagai tempat pengambilan sebanyak 5 (lima) pasar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jenis sampel yang digunakan adalah hati ayam potong yang berasal dari beberapa pedagang dengan kisaran bobot karkas/bobot hati yang berbeda. Pengambilan sampel hati dilakukan dengan metode simple random sampling. Pengujian sampel digunakan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dengan metode Tapis. Pengujian residu dilakukan melalui uji skrining test. Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan residu antibiotik pada semua sampel adalah negatif. Kesimpulannya adalah produk peternakan dari ayam potong yang di pasarkan di Kota Kendari sebagian besar tidak mengandung residu antibiotik. Peternak ayam potong yang ada di Kota Kendari sudah mulai bijak dalam penggunaan antibiotik serta penentuan waktu panen.Kata kunci: ayam broiler, hati ayam, residu antibitikABSTRACT This study aimed to analyze and determine the presence and level of antibiotic residue, especially tetracycline group in broiler chicken liver in Kendari. The methods used in this study were field observations, sampling, and laboratory testing. Determination of sampling location was done by purposive sampling. The sampling location (market) chosen for this study were 5 (five) markets based on predetermined criteria. The type of sample collected was broiler liver from several butchers with different ranges of carcass / liver weight. Liver sampling was done using simple random sampling method. The sample was tested using Tapis method in accordance to Indonesian National Standard (SNI). Tetracycline residue was tested by screening test. The results showed negative antibiotic residues in all samples. It can be concluded that livestock products from broiler chicken in Kendari market are mostly free from antibiotic residue. It can be assumed that the broiler farmers in Kendari have become wise in using antibiotics and the determination of harvest after antibiotic treatment. Keywords: antibiotic residues, broilers liver, broiler meat
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) fermentasi dalam ransum terhadap performa produksi ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2021. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk menguji 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Jumlah sampel dalam penelitian ini terdiri dari 80 ekor ayam broiler dengan Perlakuan terdiri atas: P0 = Ransum kontrol, P1 = 5% (tepung daun ubi jalar fermentasi), P2 =10% (tepung daun ubi jalar fermentasi), dan P3 =15% (tepung daun ubi jalar fermentasi). Variabel penelitian adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsumsi ransum ayam broiler yang di peroleh dalam penelitian ini berkisar antara 82,00-95,94 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan berkisar antara 42.33-57.41 g/ekor/hari, konversi ransum berkisar antara 1.67-1.94g/ekor/hari. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penambahan tepung daun ubi jalar fermentasi dengan level 5 sampai 15% memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler.
Integrasi usahatani ternak merupakan pilihan untuk menunjang peningkatan pendapatan petani baik yang ada di pedesaan maupun di daerah pingiran kota yang masih memiliki lahan pertanian khususnya persawahan. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui tingkat pendapatan petani padi sawah dengan usaha tunggal di Kawasan Persawahan Amohalo (2) menganalisis potensi peningkatan pendapatan petani dengan mengintegrasikan usaha tani padi sawah dengan usaha ternak itik, (3) menganalisis keberhasilan dan kemanfaatan secara ekonomi pada usaha tunggal dan usaha integrasi padi sawah dengan usaha ternak itik. Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang memiliki ternak dengan jumlah 33 petani. Penentuan responden dilakukan secara acak sederhana yang selanjutnya dilakukan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) pada usahatani tunggal, jumlah pendapatan bersih yang diperoleh petani padi sawah di Kawasan Persawahan Amohalo adalah sebesar Rp7.716.295,58,- per tahunnya,- atau hanya sebesar Rp643.024.63,- per bulanya, (2) Pada usahatani integrasi, jumlah pendapatan bersih yang diperoleh petani di Kawasan Persawahan Amohalo adalah sebesar Rp14.464.495,58,- per tahunnya,- atau sebesar Rp1.205.374,63,-,dan (3) pola usahatani padi sawah yang terintegrasi dengan ternak itik, lebih efisien dan menguntungkan dari pada usahatani tunggal. Pada usahatani tunggal diperoleh nilai R/C ratio sebesar 1,69 sedangkan usahatani yang terintegrasi diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,05.Kata kunci: Pengembangan, Integrasi usahatani ternak, pendapatan
UPSUS SIWAB adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi melalui perbaikan manajemen pemeliharaan dan reproduksi ternak. Salah satu kendala dalam pencapaian program tersebut adalah infeksi penyakit. Infestasi parasit cacing dilaporkan mampu menurunkan produktivitas ternak seperti penurunan bobot badan, daya kerja, kualitas daging, kulit, jeroan, dan terhambatnya pertumbuhan pada sapi muda serta berpotensi sebagai penular penyakit pada manusia (agen zoonosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi cacing Fasciola hepatica (F. hepatica) pada sapi akseptor program UPSUS SIWAB di Kabupaten Muna. Sebanyak 270 sampel feses sapi dikoleksi dari sembilan kecamatan menggunakan metode random sampling. Variabel yang diamati, yaitu jenis telur cacing yang menginfestasi sapi akseptor menggunakan metode natif dan pembesaran mikroskop 100x (10x10). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan persamaan prevalensi. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat prevalensi kejadian F. hepatica di Kabupaten Muna adalah 4,9%. Berdasarkan lokasinya, infestasi cacing F. hepatica dideteksi pada sapi akseptor yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Parigi (0,74% ; 2/270), Lasapela (0,37% ; 1/270), Kabawo (2,59% ; 7/270), Watopute (0,37% ; 1/270) dan Tangkuno Selatan (0,74% ; 2/270). Faktor yang diduga berpengaruh terhadap variasi infeksi ini adalah sistem pemeliharaan ternak, keberadaan inang perantara dan tampungan air serta metode diagnose yang digunakan pada studi ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.