Salah satu upaya pencegahan terhadap transmisi virus COVID-19 adalah dengan menggunakan masker secara kontinu. Namun demikian, penggunaan masker dalam jangka waktu tertentu menimbulkan berbagai efek samping dan yang paling sering, yaitu akne. Maskne merupakan varian akne yang timbul akibat penggunaan masker. Berbagai faktor yang diduga terkait dengan kejadian maskne antara lain jenis, lama penggunaan masker, riwayat akne sebelumnya, dan kebersihan pribadi. Namun tidak menutup kemungkinan faktor lain perlu diidentifikasi. Penanganan non farmakologis seperti penggunaan dan pengelolaan masker yang baik dan benar merupakan hal yang penting selain penanganan farmakologisnya. Belum banyak penelitian mengkaji efektivitas masker dan kaitannya dengan maskne ini.
Latar Belakang: Penyakit skabies merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varian hominis, yang penularannya terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung. Prevalensi skabies di negara yang sedang berkembang sekitar 6% -27% pada populasi umum dan cenderung pada anak-anak. Penjalaran penyakit ini erat hubungannya dengan kebersihan lingkungan, kebersihan pribadi, tempat-tempat yang padat penduduk seperti asrama, pondok pesantren dan panti asuhan. Kebersihan pribadi (personal hygiene) dan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk diduga sangat berperan terhadap kejadian skabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies di Panti Asuhan Al Hidayah Mataram. Metode: Desain penelitian ini adalah observasional yang dilakukan dengan studi cross sectional dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak penghuni panti asuhan yang bersedia menjadi responden dan hadir pada saat penelitian yaitu 64 orang. Analisis statistik yang dgunakan adalah Chi-Square. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik terhadap data yang diperoleh, diketahui bahwa kejadian skabies mempunyai hubungan dengan personal hygiene (p≤0,01) dan juga berhubungan dengan kondisi sanitasi yang kurang sehat (p≤0,01). Disarankan untuk dilakukan penyuluhan yang bekerja sama dengan dokter puskesmas tentang bagaimana cara pola hidup bersih dan sehat dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian skabies pada Panti Asuhan Al Hidayah Mataram.
Skin cancer is characterized by uncontrolled growth of skin cells, which can damage the surrounding tissue and can spread to other parts of the body. Ultraviolet radiation from the sun is the main cause of skin cancer. UV rays can damage the DNA that makes up genes. Chemicals, sunlight together with viruses are also other causative factors from outside the body. Health workers play an important role in providing education related to the health of the people of West Nusa Tenggara. Lack of public knowledge about the main causes of skin cancer, signs and symptoms, and how to prevent it, is the responsibility of health workers, to reduce the mortality rate caused by malignancy. The approach steps taken in this program are counseling or providing education to visitors to the skin and genital polyclinic at the Mataram University Hospital. Community service was carried out in the hall of UNRAM Hospital and Dermatology and Venereology Clinic of UNRAM Hospital by distributing flyers and also providing education through counseling about the importance of Skin Care. There were 12 participants and 13 patients visiting the skin and sex polyclinic at UNRAM Hospital. Before being given education, participants were asked to fill out a knowledge questionnaire about Ca Skin. Of the questionnaires given 22 people have less knowledge about the risk factors for skin cancer, signs and symptoms of skin cancer and what to do when it occurs. 3 other people know the risk factors for skin cavities and their signs and symptoms.
Pendahuluan: Angka harapan hidup manusia Indonesia yang terus meningkat sehingga terjadi kenaikan substansial dari populasi lanjut usia. Pada lanjut usia terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit yang menyebabkan berbagai kelainan pada kulit. Karakteristik penyakit kulit pada geriatri di RSUD Provinsi NTB (RSUDP NTB)belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penyakit kulit pada geriatri di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDP NTB. Metode: Metode deskriptif retrospektif yaitu mengambil data dari rekam medis pasien geriatrik yang berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDP NTB pada periode Januari 2012-Desember 2014 Hasil: Selama 3 tahun, terdapat 418 (57,8%) pasien geriatri baru dari 723 total pasien geriatri. Dari 418 pasien baru tersebut, didapatkan pasien pria berjumlah 248 (59,3%) dan wanita 170 (40,7%). Lima kategori penyakit kulit terbanyak adalah dermatosis inflamasi (42,1%), infeksi jamur (15,8%), infestasi parasit (12,9%), eritropapuloskuamosa (6,9%) dan infeksi bakteri (6,2%). Jenis dermatosis inflamasi yang terbanyak adalah xerosis kutis (27,8%) diikuti oleh neurodermatitis (18,2%) dan dermatitis kontak alergik (15,3%). Kesimpulan: Pasien geriatri baru yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDP Provinsi NTB sebanyak 418 orang didominasi oleh pria dan jenis penyakit kulit yang terbanyak adalah xerosis kutis.
[Bahasa]: Angka prevalensi skabies di pondok pesantren di Indonesia adalah sebesar 3,9-6% termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alih pengetahuan oleh tenaga kesehatan terdidik pada santri diperlukan untuk mencapai pesantren bebas skabies. Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menentukan peningkatan pengetahuan, status perilaku kebersihan santri dan kesehatan kulit santri melalui penyuluhan dan pemeriksaan skabies pada santri Madrasah Aliyah Nurul Islam Sekarbela, Kota Mataram. Peningkatan pengetahuan ditentukan melalui pemberian kuesioner pretest dan posttest setelah penyuluhan. Status perilaku kebersihan santri ditentukan melalui wawancara semi terstruktur. Status dermatologis ditentukan melalui penemuan lesi skabies dengan pemeriksaan fisik dan teknik dermoskopi. Penyuluhan yang telah dilakukan meningkatkan pengetahuan santri terkait skabies sebesar 25-90%. Status perilaku kebersihan santri terkait skabies pada aspek kebersihan diri terkait penularan masih rendah dengan persentase lebih dari 50%. Berdasarkan pemeriksaan fisik, sebesar 21% santri terinfeksi skabies (n = 52 orang) dengan status dermatologikus berupa papula, erilematosa, skuama, dan erosi. Kata Kunci: alih pengetahuan, skabies, santri, madarasah [English]: The prevalence of scabies in Islamic boarding schools in Indonesia is 3,9-6%, including the province of West Nusa Tenggara. A knowledge transfer by educated health workers to madrasa students (santri) is needed to protect boarding schools from scabies. This community service program aimed to elevate the students’ knowledge of scabies, develop their hygiene behavior, and help them understand skin protection. It was done through counseling and physical examinations on students of MA Nurul Islam Sekarbela. The increase of knowledge was examined through the provision of pre and post counseling questionnaires. The personal hygiene status was determined through semi-structured interviews. Meanwhile, dermatological status was assessed through the scabies lesions by the physical examination and dermoscopy techniques. The counseling increased students’ knowledge of scabies at 72%-95%. The aspect of personal hygiene relating to transmissions is still low (> 50%). Based on the physical examinations, 21% of the students were infected with scabies (n = 52) in the form of papules, erythematous, squama, and erosion. Keywords: knowledge transfer, scabies, santri, madrasa
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.