Kertas kerja ini merupakan laporan hasil penelitian mengenai leksikostatistik bahasa Karo dan bahasa Gayo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif dengan teknik leksikostatistik. Hasil penelitian ini menunjukkan secara kuantitatif diperlihatkan bahwa relasi kekerabatan yang erat dipertalikan pada persentase kognat sebesar 43,5% tingkat kekerabatan antara bahasa Karo dengan bahasa Gayo. Perhitungan waktu pisah bahasa Karo dan bahasa Gayo adalah 1,926 ribuan tahun yang lalu. Atau, dengan kata lain, perhitungan waktu pisah bahasa Karo dan bahasa Gayo dapat dinyatakan satu bahasa tunggal sekitar 1,926 ribuan tahun yang lalu This paper was a report on the results of research on the lexicostatistics in Karo and Gayo languages. The research method used in this study was a comparative method with the lexicostatistic technique. The results of this study quantitatively showed that kinship relations were closely attributed to the percentage of cognition of 43.5% the level of kinship between the Karo languages and Gayo languages. Separate calculations of the Karo and Gayo languages were 1,926 thousand years ago. In other words, the split-time calculation of Karo and Gayo languages could be expressed as a single language around 1,926 thousand years ago.
Penelitian ini bertujuan untuk kekerabatan bahasa Angkola, bahasa Simalungun, dan bahasa Toba. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data leksikostastik dan glotokronologi. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa metode wawancara dan simak dengan teknik sadap dan teknik rekam. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kosakata dasar yang berisi daftar 200 kosakata Swadesh. Sumber data penelitian ini berupa bentuk lisan dan tulisan bersumberkan langsung dari hasil wawancara penutur. (1) Kekerabatan antara bahasa Angkola dan bahasa Simalungun terdapat 85 pasangan identik, 30 pasangan berkorespondensi fonemis, 5 pasangan mirip secara fonetik, dan 3 pasangan dengan satu fonem berbeda. (2) Kekerabatan antara bahasa Angkola dan bahasa Toba terdapat 106 pasangan identik, 18 pasangan berkorespondensi fonemis, 4 pasangan mirip secara fonetik dan 3 pasangan dengan satu fonem berbeda. (3) Kekerabatan antara bahasa Simalungun dan bahasa Toba terdapat 78 pasangan identik, 28 pasangan berkorespondensi fonemis, 2 pasangan mirip secara fonetik, dan 5 pasangan dengan satu fonem berbeda. Kata kunci—kekerabatan Bahasa, Bahasa Angkola, Bahasa Simalungun, Bahasa Toba
Masyarakat Jawa Fajar Agung merupakan pekerja perkebunan yang sangat akrab dengan leksikon-leksikon kegulmaan. Keakraban ini dapat terlihat dari penggunaan leksikon yang masih bertahan sampai saat ini. Hal ini merupakan salah satu cara dalam pencegahan punahnya istilah Jawa dalam bentuk leksikon kegulmaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman masyarakat Jawa terhadap leksikon kegulmaan di Perkebunan Fajar Agung, serta menjelaskan faktor yang memengaruhi tingkat pemahaman masyarakat Jawa terhadap leksikon kegulmaan di Perkebunan Fajar Agung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung berupa perhitungan hasil respondensi secara kuantitatif. Data leksikon kegulmaan diperoleh melalui angket. Angket berisi data daftar leksikon kegulmaan yang sebelumnya diperoleh melalui wawancara kepada informan kunci. Adapun hasil penelitian ini, yaitu Leksikon kegulmaan pada masyarakat Jawa di Perkebunan Fajar Agung berjumlah 75 buah. Berdasarkan pada pembahasan pertama tingkat pemahaman T (tahu) kelompok usia I (25-45 Tahun) yaitu 83,53% dan kelompok usia II (46-60 Tahun) yaitu 83,15% sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa di Perkebunan Fajar Agung masih mengenal dan menggunakan leksikon-leksikon kegulmaan dalam bahasa Jawa. Berdasarkan pembahasan kedua, terdapat dua faktor kebertahanan yang memengaruhi tingkat pemahaman leksikon kegulmaan pada MJFA, yaitu yaitu faktor yang berkaitan dengan linguistik dan non-linguistik. Faktor linguistik yang memengaruhi kebertahanan leksikon kegulmaan pada MJFA, yaitu berhubungan dengan tendensi MJFA terhadap bahasa Jawa. Kemudian faktor non-linguistik, yaitu perilaku konservatif MJFA terhadap gulma, adaptasi fisiologi gulma terhadap herbisida, konsistensi penggunaan peralatan tradisional pengendalian dan pemberantasan gulma, kesejahteraan MJFA, pendidikan MJFA.
This study aims to find similarities in meaning and sound, both vowels and consonants between Angkola and Acehnese languages. The method used in this research is a comparative descriptive method. The data compared in this study are 200 basic Swadesh vocabularies between Angkola and Acehnese. The data collection technique used is the note-taking technique. To analyze the data, the lecostatistic technique was used with steps including (1) collecting the basic vocabulary of the language of relatives, (2) determining which pairs of the two languages are related words, calculating the age and time of separation of the languages. The results showed that there were 37 words that were related (18.5%), either words that were identically related or words that experienced changes in vowel and consonant sounds, with details of ten words that were identically related and had the same meaning and the same sound for BAn and BAc ( 5%) and twenty-seven words with sound changes in both vowels and consonants for for BAn and BAc (13.5%). Furthermore, the corresponding words between BAn and BAc are either identical or have very little phoneme change. So that the separation distance until 1982 BC. In general, it can be said that the level of mutual understanding between the Angkola language and the Acehnese language is also very low. Although these two languages come from Austronesian languages
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.