Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prokrastinasi akademik memengaruhipsychological well-being pada mahasiswa di Kabupaten Karawang dimasa pandemi COVID-19.Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa aktif di Kabupaten Karawang dengan jenispopulasi tidak diketahui, dan jumlah sampel sebanyak 385 mahasiswa yang diperoleh menggunakanrumus Cochran dimana sampel nantinya dihimpun menggunakan teknik Quota Sampling. Data yangdiperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linear sederhana dengan bantuan programSPSS version 22. Dari hasil analisis data diperoleh nilai signifikansi 0.00 (p>0.05) dengan persamaanregresi Y=114.209-0.251x yang berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima dengan pengertianterdapat pengaruh negatif prokrastinasi akademik terhadap psychological well-being mahasiswa diKabupaten Karawang. Kontribusi yang diberikan prokrastinasi sendiri hanya sebesar 18.7% dimana81.3% lebih banyak dipengaruhi oleh variabel atau faktor-faktor lainnya.Kata Kunci: Psychological well-being, prokrastinasi akademik. This study aims to determine whether academic procrastination affects psychological wellbeingin students in Karawang Regency during the COVID-19 pandemic. The population of this studyincludes all active students in Karawang Regency with an unknown population type, and a totalsample of 385 students obtained using the Cochran formula where the sample will be collected usingthe quota sampling technique. The data obtained were then analyzed using a simple linear regressiontechnique with the help of the SPSS version 22 program. From the results of data analysis, asignificance value of 0.00 (p>0.05) was obtained with the regression equation Y=114.209-0.251x,which means that the hypothesis in this study is accepted with the understanding that there is aninfluence. negative academic procrastination on the psychological well-being of students inKarawang Regency. The contribution given by procrastination itself is only 18.7% of which 81.3%is more influenced by other variables or factors.Keywords: Psychological well-being, academic procrastination.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi saat ini yang belum terselesaikan dari dulu hingga sekarang yaitu minimnya ketersediaan lapangan kerja bagi para lulusan SMK, membuat jumlah pengangguran dengan latar belakang pendidikan SMK semakin meningkat, terlebih pada masa pandemic saat ini. Fenomena tersebut merupakan sebuah permasalahan untuk para lulusan SLTA juga termasuk para siswa sekolah yang saat pandemic ini sedang menuntut ilmu guna mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan. Dengan adanya fenomena seperti itu, para siswa harus memiliki optimisme yang tinggi agar dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variable self esteemdengan optimisme masa depan pada siswa SMK. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK ITENAS kelas XII. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik quota sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan mencari hubungan antara variabel self esteem dengan optimisme masa depan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala self esteem dan skala optimisme. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r hitung) sebesar 0.694 lebih besar dari r tabel 0.195, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self esteemdengan optimisme masa depan. Kata Kunci: Self-esteem, optimisme masa depan, siswa SMK This research is based on the current problem that is lack of jobs for high school graduates. Therefore the number of unemployed is increasing, especially during a pandemic like now. That phenomenon is a problem for every freshgraduates even for students who are currently facing a pandemicproblems in learning. Therefore, every student’s must have high optimism in order to prepare themselves as best as possible for their future. This research aims to examine the correlation between self-esteem and future optimism of Vocational High School students. The population in this research were 12th grade of ITENAS’S Vocational High School students. The sampling technique used was the quota sampling technique. This research is a correlational quantitative research between self-esteem and future optimism. Data collection was done using a self-esteem and optimism scales. The data analysis technique used is the product moment correlation. Based on the results of the analysis obtained the correlation coefficient value of 0.694 which is biger than the r-table value of 0.195, it means that there is a very significant positive correlation between self-esteem and future optimism. Keywords: Self-esteem, future optimism, Vocational High School students
ABSTRAK Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan manusia hidup yang ingin diraih oleh setiap individu yang menjalani hidup di dunia ini. Salah satu domain yang dalam kehidupan manusia yang harus dipenuhi kebahagiaannya adalah pekerjaan. Dan pilihan karir tiap individu beragam, salah satunya adalah berkarir menjadi tenaga pengajar. Hasil wawancara awal penulis pada tanggal 15 Mei 2017 dengan empat belas dosen diperoleh hasil bahwa menjalani profesi sebagai dosen memberikan kebahagaian tersendiri, berinteraksi dengan mahasiswa, dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan memberikan rasa puas dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Hal ini menunjukan bahwa individu saat bekerja tidak hanya ingin mendapatkan materi, melainkan juga sebagai bentuk panggilan hati. Hal ini akan memberikan rasa bahagia dalam bekerja. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekaan kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Yaitu untuk menganalisis tingkat kebahagiaan berkarir sebagai dosen, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagian dan ketidakbahagiaan berkarir sebagai dosen. Gambaran hasil penelitian mengenai kebahagiaan berkarir pada dosen dapat diungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan berkarir sebagai dosen adalah Pengembangan diri dan karir, Relasi dan lingkungan yang kondusif, Penemuan makna dan keyakinan dalam bekerja terhadap nilai-nilai yang dipegang dalam keseharian. Kata Kunci : Kebahagian, Berkarir, Dosen
This study aims to look at the correlation of self-adjustment and social support with the achievement motivation of female students who live in dormitories. In this study, the population is the student of the Midwifery Diploma Program at Singaperbangsa Karawang University (UNSIKA) level one and two. The sampling method is cluster random sampling technique. Based on Morgan's table, from a population of 160 people, 113 samples were obtained, but in this study researchers took a sample of 120 people. The results of this study indicate that between self-adjustment and peer social support for achievement motivation there is a significant positive correlation with p = 0.083 (with p <0.05). This shows the higher the adjustment and social support of a peer, the higher the achievement motivation, and conversely the lower the self-esteem, the lower the achievement motivation. The results of this study are in accordance with the theory that has been stated which states that by being able to adjust themselves and get social support from peers, it will be able to improve its performance optimally. While effective contribution shows that self-adjustment and social support of peers together make an effective contribution of 26.2% on achievement motivation, the remaining 73.8% is influenced by other factors not examined in this study. Keywords: Achievement Motivation, Social Support, Student Adjustment Penelitian ini bertujuan melihat korelasi penyesuaian diri dan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi mahasiswi yang tinggal di asrama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswi Program Studi DIII Kebidanan di Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) tingkat satu dan dua. Metode pengambilan sampel adalah dengan teknik cluster random sampling. Berdasarkan table Morgan, dari populasi yang berjumlah 160 orang, maka didapatkan sample sebesar 113 orang, tetapi dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 120 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara penyesuaian diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi berprestasi terdapat korelasi positif yang signifikan dengan p= 0.083 (dengan p <0.05). Hal ini menunjukkan semakin tinggi penyesuaian diri dan dukungan sosial teman sebaya seorang maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya, dan sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin rendah pula motivasi berprestasinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan yang menyatakan bahwa dengan mempu menyesuaiak diri dan mendapatkan dukungan sosial teman sebaya maka akan dapat meningkatkan kinerjanya secara optimal. Sedangkan Sumbangan efektif menunjukkan bahwa penyesuaian diri dan dukungan sosial teman sebaya secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 26,2% terhadap motivasi berprestasi, sisanya 73,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci: Motivasi berprestasi, Dukungan sosial, Penyesuaian diri Mahasiswa
Thesis is a requirement for students to get a bachelor's degree which is often a scary and difficult phase that raises anxiety for students. This anxiety raises physical, behavioural and cognitive responses. Therefore the need for social support. Social support provided by the closest people, is one of the factors that can significantly reduce the negative effects of anxiety in preparing a thesis. This study aims to determine the contribution of social support to anxiety in preparing a thesis on students at the Buana Perjuangan Karawang University. The measuring instrument used in the study is the Social Support Scale and the Anxiety Scale. The sample in this study were 221 students from a population of 592 students at the University of Buana Perjuangan Karawang, which was obtained through the quota sampling technique. The results of a simple correlation analysis were obtained at 0.366 with p = 0,000 (p <0.05), meaning that there is a negative and significant contribution between social support for anxiety in preparing a thesis. This means that the higher the social support, the lower the anxiety in preparing a thesis. The effective contribution of social support to anxiety in preparing a thesis on students at the University of Buana Perjuangan Karawang was 13.4%. The level of anxiety of students in preparing a thesis is in the moderate category (mean = 60.90) and the level of social support is in the high category with (mean = 149.90). Keywords: Social support, Anxiety, Thesis. Skripsi merupakan syarat bagi siswa untuk mendapatkan gelar sarjana yang sering merupakan fase menakutkan dan sulit yang menimbulkan kecemasan bagi siswa. Kecemasan ini menimbulkan respons fisik, perilaku, dan kognitif. Karena itu perlunya dukungan sosial. Dukungan sosial yang diberikan oleh orang terdekat, adalah salah satu faktor yang dapat secara signifikan mengurangi efek negatif dari kecemasan dalam mempersiapkan tesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dukungan sosial terhadap kecemasan dalam mempersiapkan tesis pada mahasiswa di Buana Perjuangan Universitas Karawang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Dukungan Sosial dan Skala Kecemasan. Sampel dalam penelitian ini adalah 221 siswa dari populasi 592 siswa di Universitas Buana Perjuangan Karawang, yang diperoleh melalui teknik kuota sampling. Hasil analisis korelasi sederhana diperoleh pada 0,366 dengan p = 0,000 (p <0,05), yang berarti bahwa ada kontribusi negatif dan signifikan antara dukungan sosial untuk kecemasan dalam mempersiapkan tesis. Ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial, semakin rendah kecemasan dalam mempersiapkan tesis. Sumbangan efektif dukungan sosial terhadap kecemasan dalam mempersiapkan tesis tentang mahasiswa di Universitas Buana Perjuangan Karawang adalah 13,4%. Tingkat kecemasan siswa dalam mempersiapkan tesis berada dalam kategori sedang (rata-rata = 60,90) dan tingkat dukungan sosial berada dalam kategori tinggi dengan (rata-rata = 149,90). Kata Kunci: Dukungan Sosial, Skripsi.
This study aims to determine the description of subjective well-being in elderly transgender and to find out the results of the application of logotherapy in improving subjective well-being in elderly transgender. The research sample is an elderly transsexual who experiences low subjective well-being characterized by feeling helpless and useless, feeling anxious about his condition continuously, unable to control his worries, feeling afraid of something bad befalling him, feeling despair, feel guilty and guilty and always feel lonely in Jakarta. This study uses a quasi-experimental method by providing a logotherapy intervention. The results of the study are, after being given an intervention with Logotherapy, the subject is not easily discouraged, feels the current condition is very good, feels satisfied with his life, can be grateful and accept himself with his current situation. The results of the analysis of the development of interventions are supported by the results of pre-test and post-test with Subjective Well-Being Scale (SWS). The pre-test score of 16 is included in the low category, while the post-test score of 24 is included in the moderate category. Keywords: Subjective well-being, logotherapy, elderlt transsexual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada waria lanjut usia lanjut dan untuk mengetahui hasil penerapan logoterapi dalam meningkatkan subjective well-being pada waria lanjut usia. Sampel penelitian adalah satu orang waria lanjut usia yang mengalami subjective well-being rendah ditandai dengan merasa diri tak berdaya dan tak berguna, merasa cemas akan kondisi dirinya terus menerus, tidak dapat mengontrol rasa khawatirnya, merasa takut akan suatu hal yang buruk menimpa dirinya, merasa putus asa, merasa berdosa dan bersalah serta selalu merasa kesepian di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan memberikan intervensi Logoterapi. Hasil penelitian adalah, setelah diberikan intervensi dengan Logoterapi, subjek tidak mudah putus asa, merasa kondisi saat ini baik sekali, merasa puas dengan kehidupannya, dapat bersyukur dan menerima diri dengan keadaannya saat ini. Hasil analisa perkembangan intervensi didukung dengan hasil pre-test dan post-test dengan Subjective Well-Being Scale (SWS). Skor pada pre-test yaitu 16 termasuk kedalam kategori rendah, sedangkan skor post-test yaitu 24 termasuk kedalam kategori sedang Kata Kunci: Subjective well-being, logoterapi, waria lanjut usia.
The purpose of this study was to determine the contribution of achievement motivation and personality types to procratination in completing student theses. The method used in this study is a predictive correlational method with data analysis techniques using multi-regression techniques, because there are more than two variables. The population in this study was 66 students. The sample selection technique uses total sampling technique, in which all members of the population are the object of research. Data collection instruments used a questionnaire with three scales, namely achievement motivation scale, personality type and procrastination. Based on the results of achievement motivation and personality type research has a significant effect on procrastination in completing thesis on students, while the proportion of achievement motivation variants and personality type on procrastination in completing thesis on students is 44%. For further research, researchers provide suggestions for finding and linking other factors that influence procrastination. Keywords: Procrastination, Achievement Motivation, Personality Types. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi berprestasi dan tipe kepribadian terhadap prokratinasi dalam menyelesaikan skripsi mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bersifat prediktif dengan teknik analisa data menggunakan teknik multi-regresi, karena terdapat lebih dari dua variabel. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 66 mahasiswa. Adapun teknik pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling, yang mana seluruh anggota populasi menjadi objek penelitian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan tiga skala yaitu skala motivasi berprestasi, tipe kepribadian dan prokrastinasi. Berdasarkan hasil penelitian motivasi berprestasi dan tipe kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa, sedangkan proporsi varian motivasi berprestasi dan tipe kepribadian terhadap prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa sebesar 44%. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti memberikan saran agar mencari dan menghubungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prokrastinasi. Kata Kunci: Prokastinasi, Motivasi berprestasi, Tipe kepribadian.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi saat ini yang belum terselesaikan dari dulu hingga sekarang yaitu minimnya ketersediaan lapangan kerja bagi para lulusan SMK, membuat jumlah pengangguran dengan latar belakang pendidikan SMK semakin meningkat, terlebih pada masa pandemic saat ini. Fenomena tersebut merupakan sebuah permasalahan untuk para lulusan SLTA juga termasuk para siswa sekolah yang saat pandemic ini sedang menuntut ilmu guna mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan. Dengan adanya fenomena seperti itu, para siswa harus memiliki optimisme yang tinggi agar dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variable self esteemdengan optimisme masa depan pada siswa SMK. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK ITENAS kelas XII. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik quota sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan mencari hubungan antara variabel self esteem dengan optimisme masa depan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala self esteem dan skala optimisme. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi (r hitung) sebesar 0.694 lebih besar dari r tabel 0.195, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self esteemdengan optimisme masa depan. This research is based on the current problem that is lack of jobs for high school graduates. Therefore the number of unemployed is increasing, especially during a pandemic like now. That phenomenon is a problem for every freshgraduates even for students who are currently facing a pandemicproblems in learning. Therefore, every student’s must have high optimism in order to prepare themselves as best as possible for their future. This research aims to examine the correlation between self-esteem and future optimism of Vocational High School students. The population in this research were 12th grade of ITENAS’S Vocational High School students. The sampling technique used was the quota sampling technique. This research is a correlational quantitative research between self-esteem and future optimism. Data collection was done using a self-esteem and optimism scales. The data analysis technique used is the product moment correlation. Based on the results of the analysis obtained the correlation coefficient value of 0.694 which is biger than the r-table value of 0.195, it means that there is a very significant positive correlation between self-esteem and future optimism.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.