2022
DOI: 10.36805/empowerment.v2i2.358
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Psychological Well-Being Ditinjau Dari Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Di Kabupaten Karawang Dimasa Pandemi Covid-19

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prokrastinasi akademik memengaruhipsychological well-being pada mahasiswa di Kabupaten Karawang dimasa pandemi COVID-19.Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa aktif di Kabupaten Karawang dengan jenispopulasi tidak diketahui, dan jumlah sampel sebanyak 385 mahasiswa yang diperoleh menggunakanrumus Cochran dimana sampel nantinya dihimpun menggunakan teknik Quota Sampling. Data yangdiperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi linear sederhan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Beberapa penelitian terdahulu mendapati sejumlah dewasa muda memiliki psychological well-being yang rendah. Penelitian sebelumnya kepada 385 mahasiswa berusia 20-21 tahun menemukan selama masa pandemi Covid-19, diantaranya sebanyak 196 orang (51,4%) di Kabupaten Karawang memiliki tingkat psychological well-being yang rendah (Rahmawati et al, 2022). Penelitian sebelumnya kepada 400 pengguna media sosial berusia 18-25 tahun, juga menunjukkan sebanyak 26% atau 104 orang memiliki psychological well-being yang rendah (Savitri, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa penelitian terdahulu mendapati sejumlah dewasa muda memiliki psychological well-being yang rendah. Penelitian sebelumnya kepada 385 mahasiswa berusia 20-21 tahun menemukan selama masa pandemi Covid-19, diantaranya sebanyak 196 orang (51,4%) di Kabupaten Karawang memiliki tingkat psychological well-being yang rendah (Rahmawati et al, 2022). Penelitian sebelumnya kepada 400 pengguna media sosial berusia 18-25 tahun, juga menunjukkan sebanyak 26% atau 104 orang memiliki psychological well-being yang rendah (Savitri, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified