This paper aims to determine the da'i Hidayatullah da'wah communication strategy in fostering rural communities which are formulated into three questions as follows: the role of da'i Hidayatullah in raising awareness of rural communities. The diffusion of da'i Hidayatullah's da'wah communication in fostering rural communities and the innovation of da'i Hidayatullah's da'wah communication in fostering rural communities in Cimenyan district, Bandung regency. The research method uses descriptive methods by making the da'i Hidayatullah Bandung district that fosters rural communities as the main source of this research. This type of research is qualitative. The results showed that the Hidayatullah preacher had a role as a change agent by conducting persuasive-informative communication in raising and fostering rural communities in the Cimenyan sub-district, Bandung regency. The diffusion of da'wah communication carried out by Hidayatullah in developing rural communities in the Cimenyan district of Bandung district through activities in the form of majelis ta'lim, grand MBA, training of bina aqidah, qur'an education park (TPA) and mosque youth in which da'wah messages in the form of aqeedah, shari'ah, and morals. Da'i Hidayatullah's innovation in da'wah communication was in the form of implementing an empowerment program which included empowering human resources (HR) and the community economy which was formed through training and recitation activities.Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dakwah da’i Hidayatullah dalam membina masyarakat pedesaan yang dirumuskan menjadi tiga pertanyaan sebagai berikut: peran da’i Hidayatullah dalam menyadarkan masyarakat pedesaan. Difusi komunikasi dakwah da’i Hidayatullah dalam membina masyarakat pedesaan dan inovasi komunikasi dakwah da’i Hidayatullah dalam membina masyarakat pedesaan di kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan menjadikan da’i Hidayatullah kabupaten Bandung yang membina masyarakat pedesaan sebagai sumber utama dalam penelitian ini. Jenis penelitian adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa da’i Hidayatullah berperan sebagai agen perubah dengan melakukan komunikasi persuasif-informatif dalam menyadarkan dan membina masyarakat pedesaan di kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung. Difusi komunikasi dakwah yang dilakukan oleh da’i Hidayatullah dalam membina masyarakat pedesaan di kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung melalui kegiatan berupa majelis ta’lim, grand MBA, training bina aqidah, taman pendidikan al-qur’an (TPA) dan remaja masjid yang didalamnya disampaikan pesan-pesan dakwah berupa pesan aqidah, syari’ah, dan akhlak. Inovasi komunikasi dakwah yang dilakukan oleh da’i Hidayatullah berupa penyelenggaraan program pemberdayaan yang meliputi pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi masyarakat yang dibentuk melalui kegiatan pelatihan dan pengajian.
PENGEMBANGAN GERAK DASAR RENANGUNTUK ANAK SEKOLAH DASARBustanol Arifine-mail: bustanol_arifin@yahoo.co.idAbstract:Movement skills in the learning process of physical education in primary schoolsone of which is the basic swimming motion. The reason of the branch pool can be used toachieve the goal of physical education because the pool has many benefits. The benefits ofwhich can assist the growth and development of the body, to socialize and interact with others,increase self-confidence, and can be used as a recreational activity due to cold stimuli canrefresh the body and feelings. Model development of basic swimming motion in primaryschools should be tailored to the stage of growth and development that results are achieved inaccordance with the desired learning objectives. Motion design is basic pool (1) Introduction ofwater covers the child sits alongside a pond, moving both legs on the edge of the pool, movingboth feet with your legs straight, prone lane swimming by moving the legs, go and standalongside a pond, put the head into the water, walk holds a float pond, (2) motion base poolcovers sliding movement, leg movement with a buoy, hand rotary movement, do take thebreath with a swivel arm, coordinating the movements in moving the base pool.Abstrak:Keterampilan gerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasarsalah satunya adalah gerak dasar renang. Alasan mengapa cabang renang dapat digunakanuntuk mencapai tujuan pendidikan jasmani karena renang memiliki banyak manfaat. Manfaattersebut diantaranya dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh, bersosialisasidan berinteraksi dengan orang lain, menambah kepercayaan pada diri sendiri dan dapatdigunakan sebagai kegiatan rekreatif karena rangsangan dingin dapat menyegarkan tubuh danperasaan. Model pengembangan gerak dasar renang di sekolah dasar harus disesuaikan dengantahap pertumbuhan dan perkembangan anak, agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuanpembelajaran yang diinginkan. Desain gerak dasar renang tersebut meliputi (1) Pengenalan air,anak duduk di pinggir kolam, menggerakkan kedua kaki di pinggir kolam, menggerakan keduakaki dengan kaki lurus, tengurap di pinggir kolam dengan menggerakkan kedua kaki, masukdan berdiri di pinggir kolam, memasukkan kepala ke dalam air, berjalan memegang pelampungdi kolam, (2) Gerak dasar renang meliputi melakukan gerakan meluncur, melakukan gerakankaki dengan pelampung, melakukan gerakan putar tangan, melakukan ambil nafas denganputar tangan, melakukan gerak koordinasi gerakan dasar renang.Kata Kunci: gerak dasar renang, sekolah dasar (SD)
The purpose of this study is to improve students' mood state and motivation to learn through blended learning versus full online. This research is quantitative with the use of experimental methods. Participants in this study were students from University of Muhammadiyah Malang (n=42) who take physical education courses. The forty-two participants were allocated to the blended learning group (n=21) and full online group (n=21). The instruments in this study used the mood states and motivation questionnaire. The intervention program was carried out for four weeks with three weekly meetings. The raw data in this study will be analyzed using the SPSS application to find the mean and standard deviation, normality test, and homogeneity test. Independent sample t-test was used to test the difference in pre-test and post-test mood state scores and student motivation. The level of significance used in this study is 0.05. The study results found that there was a significant difference in effect between blended learning and full online and the data proved that blended learning had a better effect than full online. This research contributes to developing a learning system that can be used in the new normal era so that lecturers can create optimal lectures.
Pendidikan merupakan sebuah wadah atau institusi formal yang bertujuan untuk mendidik anak dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang belum baik menjadi baik. Proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan oleh dirinya dan orang orang sekitar. Berikut adalah langkah-Langkah Penelitia: (1) Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). (2) Perencanaan (planning). (3) Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product). (4) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). (5) Merevisi hasil uji coba (main product revition). (6) Uji coba lapangan (main field testing (7) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision). (8) Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing (9) Penyempurnaan produk akhir (final product revision). (10) Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Dari 37 responden hanya 1 siswa (2,70%) yang menjawab tidak mudah pada aspek tingkat kerumitan soal dalam permaian gobag sodor. Selanjutnya, 1 siswa (2,70%) yang menjawab cukup menarik model permainan gobag sodor, cukup paham terhadap konsep materi yang disampaikan melalui model permainan gobag sodor, cukup jelas gambar dan tulisan dalam media permainan gobag sodor, dan cukup jelas soal yang digunakan dalam media permainan gobag sodor.
This research aim to produce a form of media “KIJANK( comics Indonesia, Java, and Java Script)” that interesting to help student to read java script. This study uses the research of R & D (Research and Development) and the type of research is the development of research. As a source of data, selected 5th grade students of SDN Kedungrejo 1 2014/2015 school year, amounting to 10 students. And 5th grade students of MI Cemorokandang 2014/2015 school year, amounting to 40 students. This study was conducted in August 2014 in two phases, namely the study of small group and large group study. The results showed that the use of media KIJANK can assist students in learning to read Java script. This is evidenced by the results of validation of some experts such as, media expert validation by 84.6%, materials expert validation by 94%, and validation of expert fields of study by 98%. While a small group of trial results showed that 89% of learning to use the media KIJANK in learning the Java language has received a positive response from students and very valid, also feasible to use for learning. And the test results indicate that a large group 94.5% of learning to use the media KIJANK (Comic Indonesia Java and Java script) in learning the Java language is very feasible and valid to use as a learning medium. The results of this study, learning media KIJANK recommended to be used as a reference for the preparation of teaching and tutoring programs as well as develop other learning media that can support the learning process. Reading sklils of java letter, such as wingnyan (h), layar (/), cecek (=), and pangku (\) now is on the decline, so the need for efforts to increase through the use of instructional media. The result of needs analysis through questionnaires and observation showed that 60% of the 40 students are not able to read java letter, so they have difficulty when doing the exam. Abstrak: Kemampuan membaca huruf Jawa, seperti wignyan (h), layar ( /), cecek(=) , dan pangku (\) saat ini sudah mulai mengalami penurunan, sehingga perlu adanya upaya peningkatan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan melalui penyebaran angket dan observasi menunjukkan bahwa 60% dari 40 siswa tidak mampu membaca huruf Jawa, sehingga mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal ujian. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk media “KIJANK (komik Indonesia, Jawa dan aksara Jawa)” yang menarik untuk membantu siswa membaca aksara Jawa. Penelitian ini menggunakan penelitian R&D (Research and Development) dan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Sebagai sumber data, dipilih siswa kelas 5 SDN Kedungrejo 1 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 10 siswa. Dan siswa kelas 5 MI Cemorokandang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014 dalam dua tahap, yaitu penelitian kelompok kecil dan penelitian kelompok besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media KIJANK dapat membantu siswa dalam belajar membaca aksara Jawa. Hal ini dibuktikan oleh hasil validasi beberapa ahli antara lain, validasi ahli media sebesar 84.6%, validasi ahli materi sebesar 94%, dan validasi ahli bidang studi sebesar 98%. Sementara hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa 89% pembelajaran menggunakan media KIJANK dalam pembelajaran bahasa Jawa ternyata mendapat respon positif dari siswa dan sangat valid serta layak digunakan untuk pembelajaran. Dan hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa 94.5% pembelajaran menggunakan media KIJANK (Komik Indonesia Jawa dan Aksara Jawa) dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat layak dan valid digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil penelitian ini, media pembelajaran KIJANK disarankan untuk dipergunakan sebagai acuan penyusunan program pengajaran dan bimbingan belajar serta mengembangkan media pembelajaran lain yang dapat mendukung proses pembelajaran. Kata Kunci : maningkatkan, membaca, huruf Jawa, KIJANK
The purpose of this research was to describe the student's skills through demonstration models in thematic learning and to find out the constraints of applying demonstration models in thematic learning in elementary schools. This research used a qualitative approach with research subjects of fourth-grade students at SDN Tlogomas 2 Malang City. The results of the research showed that the application of the demonstration model involved students in various learning situations. The theme of the learning material in this case, is the theme 1: The Beautiful Diversity: be grateful for diversity. The demonstration model is carried out by following the syntax or stages as follows: planning, implementation, and evaluation. The planning stage is done by making lesson plans and learning media, the implementation phase is done by integrating into groups, and evaluation is carried out by conducting question and answer as a form of further reflection. The obstacles faced by teachers are the lack of facilities and infrastructure to support learning such as media reality. Keywords: Skills, demonstration model, thematic learning Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan siswa melalui model demonstrasi dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kendala penerapan model demonstrasi dalam pembelaajran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Tlogomas 2 Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model demonstrasi melibatkan siswa dalam berbagai situasi pembelajaran. Adapun tema materi pembelajaran dalam hal ini yaitu tema 1 Indahnya Keberagaman: Bersyukur atas keberagaman. Model demonstrasi dilakukan dengan mengikuti sintak atau tahapan sebagai berikut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan dengan membuat RPP dan media pembelajaran, tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengintegrasikan ke dalam kelompok, dan evaluasi dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab sebagai bentuk refleksi selanjutnya. Kendala yang dihadapi guru yaitu kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti media realita. Kata Kunci : Keterampilan, model demonstrasi, pembelajaran tematik
The decline in the psychological aspect between the mood state and student self-confidence in the COVID-19 era became a gap in this research. The purpose of this research is try to increasing of two psychological aspects between students' self-confidence and mood state through learning archery with PVC plywood bows. The research method used was experimental and as many as 70 students from Universitas Muhammadiyah Malang were prepared to be subjects in this research. Data analysis used the IBM SPSS version 25.0 application to test descriptive statistics, normality and homogeneity of data and paired sample t-test to determine the increase in mood state and self-confidence state before and after the intervention program. The level of significance chosen was .05. The results of the research found that archery learning with PVC plywood bows had a significant positive effect on increasing two psychological aspects, namely students' mood state and self-confidence. Thus, this research concludes that eventhough there are many obstacles in the learning conditions in the COVID-19 era, then learning archery with PVC plywood bows has been proven to increase of students' mood state and self-confidence for the better.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.