Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis campuranlimbah organik pada media lumpur kali untuk budidaya cacing sutra (Tubifex sp.) terhadapkelimpahan individu dan biomassa cacing sutra sehingga dapat diketahui komposisi mediakultur yang paling tepat untuk menghasilkan kelimpahan individu dan biomassa cacingsutra paling tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimentaldengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 10 perlakuanpenambahan limbah organik kotoran sapi, kotoran ayam, dedak halus, dan ampas tahupada media kultur cacing sutra dengan komposisi yang berbeda. Masing-masingperlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisis varian (anava) satu faktor dengan bantuan SPSS 20 for windows.Berdasarkan hasil penelitian diketahui penambahan jenis campuran limbah organik yangberbeda pada media lumpur untuk budidaya cacing sutra (Tubifex sp.) menghasilkankelimpahan individu berbeda nyata dan menghasilkan puncak kelimpahan pada 4 minggusetelah tanam (MST). Sedangkan biomassa cacing sutra pada akhir masa pemeliharaan (6MST) tidak berbeda nyata antar perlakuan. Perlakuan terbaik adalah P6 (Lumpur 4 :kotoran ayam 1 : dedak 1) dengan hasil perhitungan kelimpahan individu dan biomassatertinggi yaitu 422458 ind/m2 dan biomassa 4764,23 g/m2.Kata Kunci : limbah organik, kelimpahan, biomassa, Tubifex sp
Model Pembelajaran CTL dari pendapat para tokoh-tokoh dapat kita simpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari segi bahasa, hasil belajar diartikan sebagai hasil yang dicapai seseorang yang ditunjukkan oleh apa yang telah digunakan sebagai alat ukur untuk melihat tingkat keberhasilan setelah melakukan usaha tertentu. Bioteknologi merupakan salah satu pembelajaran biologi dalam penggunaan makhluk hidup dan proses didalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, alga, sel tumbuhan, atau jaringan hewan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa pada materi bioteknologi di MAN 1 Pangandaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2021. Subjek penelitian ini adalah dokumen hasil belajar siswa kelas XII IPA 1 sebanyak 25 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dokumen hasil belajar siswa model CTL, pedoman wawancara, observasi, serta beberapa dokumen lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar diantaranya RPP, bahan ajar yang digunakan, serta media pembelajaran. Teknis analisis data melalui reduksi, menyajikan data, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model CTL berada dalam kategori baik. Ketercapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor baik dalam diri siswa maupun dari lingkungan belajar.
ABSTRAKKeong mas merupakan salah satu hama yang mampu merusak tanaman dalam waktu singkat, sehingga dapat menyebabkan kegagalan panen. Salah satu cara yang tepat untuk pengendalian keong mas adalah dengan menggunakan moluskisida nabati. Tanaman yang berpotensi sebagai moluskisida nabati diantaranya serai wangi (Cymbopogon nardus L.Rendle) dan daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh campuran ekstrak serai wangi dan daun sukun terhadap mortalitas keong mas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, 4 ulangan dengan konsentrasi yaitu P1 : ekstrak serai wangi 50%, P2 : ekstrak serai wangi 40% + daun sukun 10%, P3: ekstrak serai wangi 30% + daun sukun 20%, P4 : ekstrak serai wangi 20% + daun sukun 30%, P5 : ekstrak serai wangi 10% + daun sukun 40%, P6: ekstrak daun sukun 50%. Parameter yang diamati adalah mortalitas keong mas. Analisis data menggunakan Anava satu faktor dan uji lanjut menggunakan Uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak daun sukun berpengaruh terhadap mortalitas keong mas, dengan konsentrasi yang paling berpengaruh yaitu konsentrasi 50% dan diikuti pada perlakuan campuran dengan konsentrasi ekstrak serai wangi 10% dan daun sukun 40%. Kata kunci : Daun sukun, keong mas, moluskisida, mortalitas, serai wangi.
Penggunaan teknologi inovasi terhadap usahatani padi sawah diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produkivitasnya secara signifikan. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan yaitu pola tanam jajar legowo. Keputusan petani dalam penggunaan teknologi jajar legowo dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal atapun faktor internal petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat adopsi teknologi jajar legowo, dan (2) faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi jajar legowo di Kelompoktani Jayamukti I Desa Karangjaya Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi terhadap teknologi jajar legowo berada pada kategori tinggi. Faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi teknologi jajar legowo yaitu luas lahan, tingkat pendidikan, dan intensitas penyuluhan.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Saluran pemasaran kopra di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, 2) Besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran kopra di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, 3) Besarnya perolehan yang diterima produsen kopra di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupeten Ciamis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cinyasag Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Pemasaran kopra di Desa Cinyasag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat satu saluran pemasaran kopra dari perajin sampai ke tangan konsumen akhir yaitu dari Pengrajin -Pedagang Pengumpul -Pedagang Besar -Konsumen Akhir, 2) Saluran pemasaran kopra melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Besarnya total marjin pemasaran pada saluran wilayah pasar Manis Ciamis Rp 4.500,-per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp 476,-per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp 3.024,-per kilogram. Sedangkan pada saluran pasar Kawali, besarnya total marjin pemasaran adalah Rp.4.000,00 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 464,-per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 4.536,-per kilogram. Dari kedua saluran pemasaran tersebut, saluran pemasaran Pasar Kawali mempunyai keuntungan terbesar dengan biaya terkecil, 3) Besarnya bagian harga yang diterima perajin (produsen share) pada saluran wilayah pasar Manis Ciamis adalah sebesar 69 persen, sedangkan pada saluran pasar Kawali adalah 75 persen. Dari saluran pemasaran tersebut dapat diketahui bahwa nilai Produsen Share terbesar yaitu saluran pemasaran Pasar Kawali, dikarenakan saluran pemasaran pasar Kawali memiliki marjin terkecil dibandingkan saluran pemasaran pasar Manis Ciamis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.