Self-esteem has been identified as an initial buffer against childhood mental illness and with participation in physical activity as an approach to mental health promotion, as well as additional therapy treatments for mental illness. The purpose of this study was to determine the results of the traditional Sundanese ethnic game intervention on the self-esteem of elementary school students in physical education learning. The method used in this research is quasi-experimental. Participants in this study were all students of grade 6 elementary school and were selected as the experimental group (N=30) and one class 6 as the control group (N=30). The experimental group and the control group were treated for 12 weeks. The instrument used in this study was the Self-esteem Rating Scale (SERS). Paired t-test results obtained p <0.05 and t count> t table or 2.830> 2.143, so it can be said that there is a significant difference in the experimental group's self-esteem before and after the application of traditional Sundanese ethnic game treatment in physical education learning. Based on the results of the research and discussion that have been described and explained above, it can be concluded that through traditional Sundanese ethnic games, the self-esteem of elementary school students can be increased.
Kebijakan pemerintah tentang program Merdeka Belajar perlu mendapat dukungan optimal dari setiap pihak yang terkait. Dosen sebagai salah satu pihak yang secara langsung berinteraksi dalam proses pembelajaran. Program tersebut menuntut mahasiswa untuk mandiri dalam memperoleh segala informasi dan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam mendukung program tersebut, penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana pengaruh Group Investigation Models terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa. Berdasarkan sistematika proses pembelajaranya, model tersebut dapat sejalan dalam mendukung program pemerintah. Melalui one group pretest-posttest design dan sampel yang berjumlah 64 orang, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi mahasiswa.
Pandemi COVID-19 telah menurunkan pola aktivitas fisik, karena terjadi pembatasan sosial dan aktivitas masyarakat bahkan penutupan sarana olahraga. Semua pembatasan tersebut bertujuan untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Perubahan dalam aktivitas fisik ini mungkin memiliki dampak merugikan yang bertahan lama pada kebugaran, yang mengarah ke peningkatan risiko lebih lanjut untuk banyak hasil kesehatan yang buruk. Tujuan dari penilitian ini adalah meningkatkan kebugaran pasca pandemi Covid-19 dengan menggunakan latihan Crossfit. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest Design. Adapun sampel 30 mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Jasmani Universitas Majalengka. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaram Jamani Indonesia (TKJI) dengan nilai validitas 0,960 dan reliabilitas 0,720. Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik karena peneliti mencari perbedaan skor pada tes awal dan tes akhir dengan menggunakan program SPSS. Hasil dari penelitian yang dilakukan 12 kali pertemuan ini adalah nilai t hitung sebesar 20.720 dan nilai t tabel pada dk (19) sebesar 2,045 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, terlihat bahwa latihan CrossFit yang dilakukan selama 1 bulan dapat meningkatkan semua komponen kebugaran fisik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.