Abstrak: Sayur-sayuran kaya dengan vitamin dan nutrisi, serta serat-serat yang dapat membantu proses pencernaan. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan sayuran, namun karena keterbatasan lahan banyak yang tidak bisa menanam sayur. Panti asuhan Siti Walidah di Jakarta memiliki 51 anak asuh yang menjadi tanggung jawab institusi dan pengelola. Kehidupan sehari-hari di Panti adalah mereka menyiapkan sendiri makan utama dengan memasak secara bergiliran. Dari daftar menu yang dihidangkan jarang menyediakan sayuran. Tujuan dari kegiatan ini merupakan pelatihan menanam tanaman hidroponik dan edukasi makan sayur diharapkan meningkatkan pengetahuan dan ketersediaan sayur dapat dipenuhi secara mandiri dan berkesinambungan di rumah. Metode penyelesaian masalah dilakukan dengan memberikan edukasi melalui gerakan makan sayur, kemudian memberikan pelatihan cara menanam tanaman hidroponik yang dapat dilakukan di rumah, tidak membutuhkan lahan luas, kemudian dilanjutkan dengan mengisi kuesioner pengetahuan dan perilaku makan sayur, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil evaluasi dari anak asuh dan pengelola Panti sangat antusias sekali terhadap kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat oleh tim FK UHAMKA. Tingkat kehadiran anak asuh adalah 45 dari 51 anak atau mencapai 88,2%, anak asuh yang tidak hadir karena ada kegiatan di sekolah. Pengetahuan tentang gizi, fungsi makanan, kebiasaan sarapan, menu seimbang, jumlah dan jenis sayuran adalah sangat baik, namun belum diikuti dengan perilaku makan sayur setiap hari, 2-3 porsi sayur.Abstract: Vegetables are rich in vitamins and nutrients, as well as fiber that can help the digestive process. Children who are still growing really need vegetables, but because of limited land, many cannot grow vegetables. The Siti Walidah Orphanage in Jakarta has 51 foster children who are the responsibility of the institution and administrator. Daily life at the Panti is that they prepare their own main meal by taking turns cooking. From the list of menus served rarely provide vegetables. The purpose of this activity is training to grow hydroponic plants and education on eating vegetables is expected to increase knowledge and the availability of vegetables can be fulfilled independently and sustainably at home. The problem-solving method is carried out by providing education through the movement of eating vegetables, then providing training on how to grow hydroponic plants that can be done at home, does not require large land, then followed by filling out questionnaires on knowledge and behavior of eating vegetables, as well as measuring weight and height. The results of the evaluation of the foster children and the manager of the orphanage were very enthusiastic about the community service and empowerment activities by the UHAMKA Medical Faculty team. The attendance rate for foster children was 45 out of 51 children or reached 88.2%, foster children were absent because there were activities at school. Knowledge of nutrition, food functions, breakfast habits, balanced menu, number and types of vegetables is very good, but has not been followed by the behavior of eating vegetables every day, 2-3 servings of vegetables.
Gejala awal pada remaja yang menderita penyakit jantung sama dengan orang dewasa, antara lain nyeri pada dada, mengeluarkan keringat terutama telapang tangan, merasa lelah berlebihan, nafas berat, jantung berdebar-debar, sakit kepala, dan perut kembung. Penyakit jantung merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri/nadi. Konsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan yang tinggi, dapat mencegah terjadinya stress oksidatif, yang merupakan salah satu penyebab timbulnya plak pada pembuluh darah. Namun kenyataan yang ada 80 % remaja tidak mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin setiap hari, dan lebih banyak mengkonsumsi makanan siap saji yang mengandung kadar lemak tinggi. Obesitas terjadi pada remaja dengan jumlah semakin meningkat tiap tahun. Obesitas dapat merubah metabolisme tubuh, dimana terjadi kemunduran pengolahan lemak dalam tubuh, sehingga penimbunan lemak semakin tinggi. Obesitas central, adalah penimbunan lemak di perut, dimana lemak di perut lebih berisiko membentuk plak di pembuluh darah, dan berakibat penyumbatan. Pemberikan Komunikasi Iinformasi Edukasi (KIE) tentang pencegahan penyakit jantung pada remaja menjadi suatu hal yang penting. Hal ini yang melatarbelakangi kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan. Pencegahan penyakit jantung harus dilakukan sejak dini saat usia muda. adapun metode yang dilaksanakan 1) mencari dan menemui mahasiswa memiliki obesitas dan overweight (35 mahasiswa), 2) pengisian biodata dan mengukur berat badan, dan 3) pembekalan pengetahuan materi gaya hidup sehat. Kemudian dapat disimpulkan: 1) Penyakit jantung sangat berkaitan dengan gaya hidup dimana perilaku hidup sehat seperti menjaga berat badan, konsumsi sayur dan buah, aktifitas fisik dan rutin berolah raga dapat menurunkan risiko penyakit jantung, 2) Pencegahan penyakit jantung diupayakan melalui pengelolaan factor risiko yang dapat dimodifikasi termasuk salah satunya adalah obesitas. 3) Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi melalui media leaflet dapat dilakukan untuk remaja. Nilai satuan penukar ditampilkan dalam leaflet dapat dijadikan rujukan setiap membaca label pada kemasan makanan.
ABSTRACT The elderly are part of the natural stage of life as human beings. Some people will make various efforts to avoid the aging process. However, these efforts should be conducted as early as possible and cover the various factors involved in the aging process. A person in the aging process experiences various changes both physically and mentally, including a decline in both physical and physiological abilities. This community service activity is in the form of providing education about how to deal with their physical and physiological changes to get qualified and happy life, as well as simple health services. The implementation of the program takes place through the through the Community Partnership in "Improving the Quality of Life, for the Elderly through Family Assistance". The expected outcomes of this program are increased understanding of the occurrence of changes in the ability of physical activity and physiology in the elderly body, preparing for old age, and providing psychosocial support to families to achieve optimal independence in old age. This Partnership Program was implemented on Friday, April 19, 2019, at DKM Al Barokah, PWI Jaya Complex, Cilebut Bogor, and on Tuesday, April 23, 2019, at DKM Nurul Jihad Jl. North Jakarta Kalibaru Port. The total number of participants reached 78 people at the two community service locations along with DKM administrators, community leaders, and local religious leaders. In both populations, hypertension was the disease with the highest prevalence (37.2%), 12,8% had high blood glucose, 14% have dyslipidemia, and most (73.8%) of them did not perform routine physical activity. Keywords: Elderly, Quality Life, Family Support
Faktor risiko hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, minuman beralkohol, obesitas, kurang aktifitas fisik, dan stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prevalensi daktor risiko penyakit hipertensi pada usia produktif, menganalisa faktor risiko dominan dan untuk menganalisa faktor risiko yang berpeluang paling tinggi terhadap kejadian hipertensi dosen dan tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Prof DR. Hamka. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui pendekatan rancangan Cross Sectional menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 55 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner dengan pertanyaan terstruktur. Responden mengisi kuesioner dan dites kadar kolesterol serta tekanan darahnya. Analisa dilakukan secara deskriptif. Hasil kemajuan penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil menunjukkan responden terbanyak adalah perempuan 61%, dengan rata-rata tekanana dara sistol 113,83% ml/Hg dan diastol 77,83 ml/Hg. Rata-rata tekanan kolesterol responden 221 mg/dL, berat badan 62,03 kg. Responden menjawab terbanyak, riwayat hipertensi ada pada keluarga besar bukan pada orang tua atau saudara kandung. Konsumsi buah dan sayur lebih banyak yang menjawab jarang. Reponden lebih banyak menjawab tidak olah raga, item stress lebih banyak pada pola tidak sabar, tidak santai, mudah tersinggung. Saran, adanya penelitian lebih lanjut tentang kolesterol lengkap pada dosen dan karyawan FIKES UHAMKA. Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol, Tekanan Darah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.