Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 mewajibkan setiap perusahaan pertambangan di Indonesia untuk melakukan kegiatan perlindungan dan pengelolaan pada lingkungan hidup. Salah satunya adalah kegiatan perlindungan dan pengelolaan terhadap pencemaran airtanah akibat aktivitas pertambangan. Analisis tingkat kerentanan airtanah bertujuan untuk mengetahui zonasi batas atau tingkat ketahanan airtanah terhadap suatu pencemaran di lokasi rencana kegiatan pertambangan. Tingkat kerentanan air tanah tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan lokasi sarana dan prasarana pertambangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode DRASTIC. Parameter kerentanan yang digunakan dalam metode tersebut adalah kedalamanan airtanah dari permukaan (Depth to groundwater), curah hujan (Recharge), media akifer (Aquifer media), jenis tanah (Soil), Topografi, pengaruh media pada zona tak jenuh air (Impact of vadoze zone) dan konduktifitas hidrolik (Conductivity). Metode DRASTIC membagi masing-masing parameter menjadi beberapa kelas menurut rating, dan membobotkan tiap parameter tersebut berdasarkan pengaruhnya terhadap kerentanan airtanah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peta kerentanan airtanah dengan nilai indeks berkisar antara 82 (rendah) sampai 165 (tinggi). Dari peta tersebut dapat disimpulkan bahwa daerah yang paling rentan terletak disebelah utara lokasi penelitian, sehingga kegiatan perlindungan dan pengelolaan dapat difokuskan didaerah tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada kuari tambang batuan andesit, memiliki lereng tunggal dengan ketinggian 46m-48m dengan kemiringan 860-900. Kondisi massa batuan terkekarkan dengan panjang kekar yang terekam sepanjang scanlineantar 0,5 m-17m, sedangkan spasi kekar antara 6cm-190cm. Pada kedalaman yang rendah, terjadinya longsoran lebih dikendalikan oleh adanya diskontinuitas. Kestabilan lereng penelitian ini di berdasarkan kondisi persistensi (K) bidang diskontinu. Persistensi (K) adalah rasio antara panjang kekar (JL) terhadap panjang bidang luncur, bidang luncur merupakan gabungan panjang kekar dan rock bridge. Rock bridge (RBR) didefinisikan sebagai batuan utuh yang memisahkan bidang diskontinu coplanardan non-coplanardalam massa batuan. Untuk mengetahui pengaruh persistensi bidang diskontinu terhadap kestabilan lereng maka dilakukan pemodelan persistensi dengan menggunakan JL rata-rata hasil pengukuran dan di analisis dengan metode elemen hingga (finite element). Hasil ahir penelitian diperoleh bahwa kenaikan rata-rata persistensi 10%memengaruhi penurunan faktor keamanan (FK) sebesar 6,7%, kenaikan nilai probabilitas longsor (PL) sebesar 59%, serta kenaikan tegangan normal sebesar 7,3%. Perubahan nilai FK dan PL cukup signifikan ketika persistensi lebih besar daripada 80%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.