Kepuasan kerja merupakan faktor yang berpotensi dalam meningkatkan kinerja karyawan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja salah satunya adalah stress kerja. Tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan serta ketidakpuasan kerja dapat merupakan penyebab timbulnya stresss. Berdasarkan observasi dan wawancara di RSUD Kabupaten Barru, ditemukan beberapa permasalahan, yakni beberapa karyawan, menyatakan bahwa terdapat masalah stress kerja yang berlebihan dan kepuasan kerja perawat yang mulai menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stresss kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat UGD dan ICU RSUD Kabupaten Barru Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel berjumlah 37 responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk tuntutan tugas perawat nilai p = 0,032, tuntutan peran nilai p = 0,023, tuntutan pribadi nilai p = 0,226, kepemimpinan organisasi nilai p = 0,017. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tuntutan pribadi terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD Kabupaten Barru. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian Ini dengan memberikan solusi mengenai cara untuk meminimalisir stresss kerja yang dialami yang dapat berhubungan terhadap kepuasan kerja perawat di rumah sakit Barru.
Pelayanan di rumah sakit akan merasa puas apabila pelayanan yang diinginkan terpenuhi dengan baik dan dapat menambah kepercayaan mereka terhadap kualitas pelayan rumah sakit. Hal inilah menjadi salah satu alasan dibutuhkan segmentasi agar pasien rumah sakit merancang program yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran segmentasi pasar pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar tahun 2022. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini semua pasien yang dalam perawat rawat inap pada tahun 2021 di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dengan rata-rata 273 pasien. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 160 pasien. Dari penelitian ini diperoleh pada segmentasi geografis didapatkan bahwa mayoritas pasien dari dalam kota dengan waktu tempuh yang dekat sebanyak 57.7% pasien. Segmentasi demografis dari pasien yang memiliki pekerjaan sebanyak 35.6% pasien,dimana penghasilan keluarganya dengan standar UMR sebanyak 65.0% pasien pada tingkat Pendidikan yang tinggi sebanyak 74.3% pasien dengan pengeluaran Kesehatan per bulannya terbilang rendah sebanyak 89.4% pasien. Pada segmentasi perilaku untuk melihat kunjungan awal sebanyak 50.6% pasien dengan frekuensi lebih dari 3 kali sebanyak 51.2% pasien dan beranggapan pelayanan yang mudah sebanyak 100% pasien dan rata-rata 70% memilih sangat baik untuk pelayanan yang ada di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Untuk segmentasi psikografis banyaknya pasien mengetahui adanya RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar dari media cetak maupun media social sebanyak 56.2% pasien dengan inisiatif sendiri memilih RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar sebagai rumah sakit pertama yang dikunjungi sebanyak 51.9% pasien.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 145 perawat dan sampel berjumlah 97 perawat, sampel diambil dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakan kuosioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil pengambilan data awal kasus insiden keselamatan pasien yang didapatkan di RSUD Kota Makassar tahun 2019 bahwa kasus insiden keselamatan pasien menunjukkan 1 kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 22 kasus Kejadian Tidak Cedera (KTC), 1 kasus Kejadian Potensial Cedera (KPC), 11 kasus Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dengan upaya penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0.05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pengetahuan kerja perawat p 0,867, sikap kerja perawat p=0.235, motivasi kerja perawat p=0.052 dengan penerapan patient safety. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Kompetensi Perawat dengan Upaya Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020.
RSUD Batara Guru banyak mendapat keluhan mengenai kualitas pelayanan kesehatan dari masyarakat terutama dari pasien dan keluarganya. Mereka kebanyakan mengeluhkan kualitas pelayanan pigak rumah sakit yang kurang maksimal, mulai dari kurang ramahnya tenaga medis, hingga pelayanan kesehatan yang diberikan kurang memuaskan pasien dan keluarganya. Untuk mendapatkan informasiengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pada Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik cross cectional menggunakan metode survei. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja perawat pada RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu . Sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 orang. Hasil analisis regresi dengan probabilitas 0,05 menunjukkan bahwa nilai signifikansi setiap indikator yaitu variabel kepercayaan sig. = 0,447, pembuatan keputusan bersama sig. = 0,730, kejujuran dan konsisten sig. =0,143, keterbukaan dalam berkomunikasi keatas dan kebawah sig. = 0,239, perhatian pada tujuan berkinerja tinggi sig. = 0,004. Hasil penelitian Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap motivai kerja perawat, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pembuatan keputusan bersama dalam mengambil keputusan terhadap motivai kerja perawat, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kujujuran dan konsisten terhadap motivai kerja perawat, Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterbukaan berkomunikasi keatas dan kebawah terhadap motivai kerja perawat, Ada pengaruh yang signifikan antara perhatian pada tujuan berkinerja tinggi terhadap motivai kerja perawat di RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu
Kanker payudara mayoritas berusia muda, jika tidak terdeteksi lebih awal akan berkembang menjadi sel ganas. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara yang efisien dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara. Dengan deteksi dini, timbulnya sel-sel kanker dapat segera diatasi dan dicegah penyebarannya. Saat ini diketahui, sekitar 70% pasien terlambat deteksi, sehingga baru datang kedokteran pada stadium tinggi. Dengan pengetahuan dan sikap bagi remaja putri dapat melakukan SADARI ini secara mandiri tanpa mengeluarkan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri SMA Negeri 8 Kabupaten Sidrap. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain cross sectional dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling sebanyak 50 sampel dianalisis dengan menggunakan uji statistik Fisher’s Exact Test. Dari hasil penelitian berdasarkan hasil uji chi square diperoleh bahwa variabel pengetahuan nilai signikansi sebesar 0.016<0.05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri SMA Negeri 8 Kabupaten Sidrap. sedangkan variabel sikap dengan 0.023<0.05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri SMA Negeri 8 Kabupaten Sidrap. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan payudara sendiri dan ada hubungan antara sikap dengan pemeriksaan payudara sendiri pada remaja putri SMA Negeri 8 Kabupaten Sidrap. Saran pada penelitian ini adalah disarankan kepada remaja putri agar dapat melakukan SADARI secara mandiri dan teratur.
Berdasarkan hasil observasi di temukan bahwa komunikasi perawat baik antara perawat dan perawat maupun perawat dengan pasien bahwa pada ruang rawat inap anak khusus 15,22%, ruang rawat inap anak umum 77,8%, dan pada ruang IGD 35,18%, dengan standar yang harus di capai 100%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan timbang terima pasiendi RSUD Lamadukelleng Sengkang Tahun 2020. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Lamadukelleng Sengkang. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat yang bekerja di Ruang Rawat inap Anak dan UGD yaitu sebesar 61 orang. Hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner. Pada pelaksanaan situasi perawat dalam kategori efektif yaitu sebanyak 93,4% dan pada tidak efektif sebanyak 6,6%. Pada latar belakang perawat dalam kategori efektif yaitu sebanyak 85,2% dan pada tidak efektif sebanyak 14,8%. Pada identifikasi masalah perawat dalam kategori efektif yaitu sebanyak 78,7% dan pada tidak efektif sebanyak 21,3%. Pada rekomendasi perawat dalam kategori efektif yaitu sebanyak 68,9% dan pada tidak efektif sebanyak 31,1%. Penelitian secara umum, sebagian besar komunikasi dalam keadaan efektif, tapi perlu lebih ditingkatkan. Diharapkan bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan komunikasi efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, membuat pasien dapat merasakan kepuasan dan merasa tetap aman dalam pelayanan di rumah sakit.
Upaya meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit sudah merupakan sebuah gerakan universal, bukan hanya mutu pelayanan yang harus ditingkatkan tetapi yang lebih penting lagi adalah menjaga keselamatan pasien secara konsisten dan terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja perawat dan sarana prasarana terhadap keselamatan pasien di Ruang rawat inap RSUD kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengambilan data secara cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 65 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menyatakan tidak ditemukan adanya hubungan dan pengaruh variabel komunikasi efektif terhadap keselamatan pasien dengan hasil uji chi-square ɑ (0,05) ƿ = 0,654 nilai ƿ > ɑ dan hasil uji regresi diperoleh nilai 0,998 dimana nilai sig ˃ ɑ (0,05). Berdasarkan variabel sikap perawat tidak ada hubungan dan pengaruh sikap perawat terhadap keselamatan pasien dengan hasil uji chi-square dengan ɑ (0,05) ƿ = 1,598 nilai ƿ > ɑ dan hasil uji regresi dengan ɑ (0,05) nilai 0,199 nilai sig ˃ ɑ. Berdasarkan variabel ketersediaan sarana prasarana penunjang keselamatan pasien terdapat pengaruh dengan keselamatan pasien, dengan jumlah 90% tersedia dan 10% tidak tersedia. Kesimpulan penelitian tidak terdapat pengaruh komunikasi efektif dan sikap perawat terhadap keselamatan pasien, dan terdapat pengaruh sarana prasarana terhadap keselamatan pasien. Perawat diharapkan lebih meningkatkan komunikasi efektif antar sesama perawat, dokter, dan pasien untuk menjaga keselamatan pasien.
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) <-3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis Marasmus, Kwashiorkor dan Marasmus-Kwashiorkor, jumlah kejadian gizi buruk pada 23 posyandu di wilayah kerja puskesmas Awangpone ditemukan 1 kasus pada posyandu Amelia. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait sikap dan peran kader, pola asuh dan tumbuh kembang baduta di posyandu Amelia 1 dan 2 pada wilayah kerja puskesmas Awangpone. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden yang merupakan ibu baduta usia 6-24 bulan. Dari hasil diperoleh gambaran bahwa sikap kader positif terhadap kunjungan ibu baduta dan cukup berperan dalam pelaksanaan posyandu, adapun pola asuh orang tua efektif dan tumbuh kembang baduta dalam kondisi baik pada posyandu Amelia 1 dan 2 pada area kerja puskesmas Awangpone. Saran dalam penelitian ini adalah agar peran kader posyandu ditingkatkan melalui pelatihan, perlunya penyuluhan kepada ibu baduta terkait penanganan MPASI serta pemberian stimulus dan intervensi terhadap baduta dengan kondisi tumbuh kembang yang tidak sesuai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.