Financial technology could be an effective tool to achieve financial inclusion. However, it needed a certain level of readiness of society. In this paper, we investigated the determinants of readiness in the implementation of digital financial services which led to cashless society. We did a survey on 993 adults in a province in Indonesia using proportional sampling technique. Estimated using ordinary least square, our empirical results showed that readiness perception had high correlation with the quality of supporting infrastructure. By taking into account some demographic factors, we found that more educated and younger people had high spirit to adopt this system. Evidence showed that men were more enthusiastic in using such technological-based system. However, we did not find an evidence on the difference of readiness perception between those living in rural and those living urban areas. Abstrak Teknologi keuangan dapat menjadi suatu alat yang efektif untuk mencapai inklusi keuangan. Namun, itu memerlukan tingkat kesiapan masyarakat yang cukup. Dalam paper ini, kami meneliti determinan dari kesiapan implementasi layanan keuangan digital yang mendorong pada masyarakat non-tunai. Kami melakukan survei pada 993 orang dewasa in suatu provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode pengambilan sampel proporsional. Diestimasi menggunakan ordinary least square, hasil empiris kami menunjukkan bahwa persepsi kesiapan berkorelasi tinggi dengan kualitas dari infrastruktur pendukung. Dengan memasukkan beberapa faktor demografi, kami menemukan bahwa orang yang lebih teredukasi dan lebih muda bersemangat untuk mengadopsi sistem ini. Sedikit bukti ditemukan bahwa laki-laki lebih antusias untuk menggunakan sistem berbasis teknologi tersebut. Namun demikian, kami tidak menemukan bukti mengenai perbedaaan persepsi kesiapan antara mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan perkotaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Pamulang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan asosiatif dengan tehnik pengambilan sampel proporsional random sampling. Metode analisis data menggunakan deskriptif dan verifikatif dengan analisis regresi, determinasi, serta pengujian hipotesis secara parsial maupun secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen hal itu konsisten dengan nilai probability signification < 0,05, kontribusi pengaruhnya sebesar 49,2%. Pengujian hipotesis secara simultandiperoleh probability F-statistic < 0,05 dengan demikian H1 diterima.
This research aims to explore a customer perception of wadiah savings on BNI Syariah Branch Palu. This research method uses a qualitative method with Islamic phenomenological approach. The results of this research found customer funds can be used by bank in wadiah contract. Profit sharing is not given in wadiah savings because the position of contract as the deposit. Customers tend to be more interest in using wadiah savings because the facilities obtained are the same as the savings customers in general. In addition, wadiah savings felt more reassuring because customers don't have to worry their funds will be reduced.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi sekaligus memotivasi anak untuk menggunakan uangnya secara benar serta memotivasi anak untuk gemar menabung agar masa depan yang lebih baik. Menabung sudah mulai ditanamkan sejak dini oleh beberapa orang tua kepada anaknya, karena tabungan memiliki peranan penting dimasa depan. Menabung yang berarti menyisihkan sebagian uang yang kita miliki untuk disimpan dan merupakan salah satu cara untuk mengelola uang. Kegiatan dilakukan di Taman Bacaan Perigi di Sawangan pada Sabtu, 13 Februari 2021 dan metode kegiatan ini melalui tahapan sosialisasi, mengajarkan anak-anak secara langsung, menggunakan bahasa dan cara yang menyenangkan sesuai dengan tingkat usia mereka, serta membuat celengan dengan menggunakan bahan daur ulangKata Kunci: Sosialisasi, Menabung, Keuangan This community service aims to educate as well as motivate children to use their money properly and motivate children to like to save for a better future. Some parents have started to invest in savings early in their children, because savings have an important role in the future. Saving means setting aside some of the money we have to save and is a way to manage money. The activity was carried out at the Perigi Reading Gardens in Sawangan on Saturday, February 13, 2021 and the method of this activity was through socialization stages, teaching children directly, using language and fun ways according to their age level, and making piggy banks using recycled materials.Keywords: Socialization, Saving, Finance
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.